@article{Ismainar_Marlina_Triana_2022, title={Prevent Stunting Through Health Education During Pregnancy in Rejosari Village, Pekanbaru City: Cegah Stunting Melalui Edukasi Kesehatan Di Masa Kehamilan Di Kelurahan Rejosari Kota Pekanbaru}, volume={2}, url={https://jurnal.htp.ac.id/index.php/jpkk/article/view/1283}, DOI={10.25311/jpkk.Vol2.Iss2.1283}, abstractNote={<p><strong><em>Background.</em></strong><em> Stunting is a height growth disorder. The prevalence of stunting in Riau Province based on the Indonesian Toddler Nutrition Status Survey in 2019 was 23.7% (WHO standard < 20%). The trigger for stunting is multifactorial, starting from pregnancy to 2 years of age under five. Prevention efforts are needed to reduce the prevalence of stunting. <strong>Objectives</strong> To provide health education during pregnancy through leaflets and banners for pregnant women. <strong>Methods</strong>, Health education for pregnant women in by health education media by leaflets and banners. This activity is given to mothers There were 18 pregnant women in the Rejosari village area. The understanding of the material on "Preventing Stunting during pregnancy" focused on four educational materials, including: Blood Adding Tablets, Delivery Assistance with health workers, Early Initiation of Breastfeeding and Exclusive Breastfeeding. Measurement indicators use pre and post-test questionnaires. <strong>Results</strong>. Pre-test scores, low knowledge 54.2% and high knowledge 45.8%, after the post-test, low knowledge scores 26.4% and high knowledge 73.6%. <strong>Conclusion</strong>. This health education activity using leaflet and banner media was able to increase the knowledge of pregnant women on how to prevent stunting during pregnancy by 27.8%. <strong>Suggestion.</strong> Periodic monitoring is needed by the coordinator midwife of the Rejosari Health Center which focuses on providing 90 iron tablets, delivery with health workers, IMD and exclusive breastfeeding.</em></p> <p>Abstrak</p> <p><strong>Latar Belakang</strong> Sunting merupakan gangguan pertumbuhan tinggi badan. Prevalensi <em>stunting</em> di Provinsi Riau berdasarkan Survei Status Gizi Balita Indonesia pada tahun 2019 yaitu 23,7% (standar WHO < 20%). Pemicu stunting ini multifaktor yang diawali mulai dari kehamilan sampai 2 tahun usia balita. Perlu upaya pencegahan untuk mengurangi prevalensi <em>stunting</em> tersebut. <strong>Tujuan, </strong>Untuk memberikan edukasi kesehatan masa kehamilan melalui <em>leafleat</em> dan <em>banner</em> pada ibu hamil. <strong>Metode</strong>, Edukasi kesehatan pada ibu hamil berupa penyuluhan dan media edukasi kesehatan berupa <em>leaflet</em> dan <em>banner</em>. Kegiatan ini diberikan kepada ibu hamil di wilayah kelurahan Rejosari berjumlah 18 orang. Pemahaman materi tentang “Cegah <em>Stunting</em> pada masa kehamilan” yang diberikan focus pada empat materi edukasi antara lain: Tablet Tambah Darah, Pertolongan Persalinan dengan tenaga kesehatan, Inisiasi Menyusui Dini (IMD), dan ASI Ekslusif. Indikator pengukuran menggunakan kuisioner pre dan <em>post-test</em>. <strong>Hasil</strong>. Nilai <em>pre-test</em>, pengetahuan rendah 54,2% dan pengetahuan tinggi 45,8%, setelah dilakukan <em>post-test</em>, nilai pengetahun rendah 26,4% dan pengetahuan tinggi 73,6%. <strong>Kesimpulan.</strong> Kegiatan edukasi kesehatan menggunakan media <em>leaflet</em> dan <em>banner</em> ini mampu meningkatkan pengetahuan ibu hamil cara pencegahan stunting dimasa kehamilan sebesar 27,8%. <strong>Saran.</strong> Perlu pemantauan berkala oleh bidan coordinator wilayah Puskesmas Rejosari yang berfokus pada pemberian 90 butir TTD, Persalinan dengan tenaga kesehatan, IMD dan ASI Ekslusif.</p>}, number={2}, journal={Jurnal Pengabdian Kesehatan Komunitas (Journal of Community Health Service)}, author={Ismainar, Hetty and Marlina, Hastuti and Triana, Ani}, year={2022}, month={Sep.}, pages={81–88} }