Jurnal Pengabdian Kesehatan Komunitas (Journal of Community Health Service) https://jurnal.htp.ac.id/index.php/jpkk <p>Jurnal Pengabdian Kesehatan Komunitas (Journal of Health Community Service) e-ISSN : 2797-1309<br /><strong>Publish by LPPM Universitas Hang Tuah Pekanbaru</strong><br />Jl. Mustafa Sari No. 5 Pekanbaru Riau Telp.0761-33815 Fax 0761-868666.<br />Website: <a href="https://jurnal.htp.ac.id/index.php/jpkk">http://jurnal..htp.ac.id/index.php/jpkk</a> Email: jpkk@htp.ac.id.</p> LPPM Universitas Hang Tuah Pekanbaru en-US Jurnal Pengabdian Kesehatan Komunitas (Journal of Community Health Service) 2797-1309 Utilisation Of Small Land With Aquaponics System In An Effort To Reduce Air Pollution In Tandang Urban Village Semarang City https://jurnal.htp.ac.id/index.php/jpkk/article/view/1623 <p><em>Tandang Sub-District is one of the sub-districts listed by the Semarang city government, which consists of 14 RWs and 126 RTs with most of the population working as laborers. Aquaponic is an agricultural system that does not use soil as a planting medium but combines aquaculture in collaboration with hydroponics. Based on an agricultural point of view, aquaponic can be used as an innovation for farmers to overcome crises or concerns about climate change. Moreover, it minimizes the use of limited land that can be used for planting, and this agricultural system will be able to save water and recycle nutrients obtained in the work of the mutualism system from fish to plants. The size of the pond made is 1x1x0.5m using green mustard and tilapia fish as aquaponic media. Utilization of used mineral water plastic cup containers is one of the goals in reducing plastic waste.</em></p> <p>Abstrak</p> <p>Kelurahan Tandang merupakan salah satu kelurahan yang berada didaftar pemerintahan kota Semarang yang terdiri dari 14 RW dan 126 RT dengan mayoritas masyarakatnya bekerja sebagai buruh. Aquaponic merupakan suatu system pertanian yang tidak menggunakan media tanah sebagai media tanam namun menggabungkan akuakultur secara kolaborasi dengan hidroponik. Dilihat dari sudut pandang pertanian, aquaponic ini dapat digunakan dan dijadikan sebagai inovasi baru bagi para petani guna mengatasi adanya krisis atau ke khawatiran bagi individu terhadap pola iklim serta meminimalisir pemanfaatan keterbatasan lahan menjadi lahan yang bisa digunakan untuk menanam, dan tentunya system pertanian ini akan lebih dapat menghemat air dan mendaur ulang nutrisi yang didapat dalam kerja sistem mutualisme dari ikan kepada tumbuhan. Ukuran kolam yang dibuat yaitu 1x1x0.5m dengan menggunakan sawi hijau dan ikan nila sebagai media aquaponic. Pemanfaatan wadah bekas gelas plastic air mineral menjadi salah satu tujuan dalam pengurangan sampah limbah plastik.</p> Maylinda Restu Dewanti Copyright (c) 2024 Jurnal Pengabdian Kesehatan Komunitas (Journal of Community Health Service) https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2024-01-09 2024-01-09 3 3 1 10 10.25311/jpkk.Vol3.Iss3.1623 Identification of Family Dysfunction in the Elderly Living with Family by Family APGAR Assessment https://jurnal.htp.ac.id/index.php/jpkk/article/view/1711 <p><em>Decreased physical function and accompanying diseases in the elderly will result in dependency and helplessness of the elderly. The role of family can make the elderly experience positive changes in their lives. The family has an informal role for the elderly, namely the family becomes a friend, caregiver, encourager, coordinator, and as peacemaker in caring for the elderly. Therefore, a community service program was carried out to find out family dysfunction in the elderly who live with their families. The study was conducted with pre-elderly and elderly in Musholla Al Anshor (Muslim prayer room), RT. 15, Gang Purnama Pasar Lama, Banjarmasin with 15 respondents. This community service was carried out face-to-face using APGAR family assessment, preparation of tools and rooms and the elderly. It was implemented using the APGAR (Adaptation, Partnership, Growth, Affection, Resolve). Family assessment questionnaire consisted of 3 categories, namely high family dysfunction (0-3), moderate family dysfunction (4-6), and low family dysfunction (7-10). The results of this community service program were obtained from all respondents who had APGAR assessment scores for families with low family dysfunction (100%), moderate family dysfunction (0%), and high family dysfunction (0%). It means that family functions still plays a good role in both the pre-elderly and elderly who live with their families.</em></p> <p>Abstrak</p> <p>Penurunan fungsi fisik dan penyakit yang menyertainya penyakit usia lanjut akan mengakibatkan ketergantungan dan ketidakberdayaan lansia. Peran keluarga dapat membuat lansia mengalami perubahan positif dalam kehidupannya. Keluarga memiliki peran secara informal bagi lansia yaitu keluarga menjadi sahabat, pengasuh, pendorong, koordinator, dan sebagai pendamai dalam merawat lansia. Untuk itulah program pengabdian masyarakat dilakukan mengetahui disfungsi keluarga pada lansia yang tinggal bersama keluarga. Pengkajian dilakukan dengan pra lansia dan lansia yang ada di Musholla Al Anshor, RT. 15, Gang Purnama Pasar Lama, Banjarmasin dengan responden 15 orang. Pengabdian masyarakat ini dilakukan secara tatap muka menggunakan pengkajian APGAR (Adaptation, Partnership, Growth, Affection, Resolve) keluarga, persiapan alat dan ruangan, dan lansia. Pelaksanaannya dengan menggunakan kuesioner pengkajian APGAR terbagi menjadi 3 kategori yaitu disfungsi keluarga tinggi (0-3), disfungsi keluarga sedang (4-6), dan disfungsi keluarga rendah (7-10). Hasil dari program pengabdian masyarakat ini di dapatkan seluruh responden memilki nilai pengkajian APGAR Keluarga dengan disfungsi keluarga rendah (100%), disfungsi keluarga sedang (0%), disfungsi keluarga tinggi (0%). Artinya, fungsi keluarga masih berperan baik pada pra lansia dan lansia yang tinggal bersama keluarganya.</p> Nida Ashifa Rahmadi Yenny Okvitasari Salsabila Salsabila Nor Halimah Rabiatul Zinan Copyright (c) 2024 Jurnal Pengabdian Kesehatan Komunitas (Journal of Community Health Service) https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2024-01-19 2024-01-19 3 3 11 19 10.25311/jpkk.Vol3.Iss3.1711 Improving Community Capacity In Non-Communicable Disease (NCD) Prevention Efforts Through The “Cerdik” Women's Movement In Pekanbaru City https://jurnal.htp.ac.id/index.php/jpkk/article/view/1764 <p><em>Based on data from the Pekanbaru City Health Department shows that only 2.0% of the estimated number of people at risk of hypertension aged over 15 years received healthcare. Similarly, only 10.1% of the estimated group at risk of diabetes received healthcare. This information shows that the management efforts for the NCD risk group are still not optimal. The intervention strategy is the ‘CERDIK’ behavior. Women are the agent of change as a strategic target with the hope that these women's groups know, be willing, and able to implement CERDIK in their daily lives, for individuals, families, and communities. Community empowerment activities through women's groups, namely members of the ‘Majelis Ta'lim’ council, were carried out starting from the preparation stage (forming a CERDIK women's group for NCDs prevention, creating CERDIK behavior counseling materials, and designing pre-test and post-test instruments), implementation (carrying out PKM activities in the form of direct and indirect counseling through social media WhatsApp groups). After the community service activity was carried out, the participants' knowledge increased. The average score before the intervention was 61.20, while after the intervention, it was 83.20. After statistical t-test analysis was carried out, the P-value was 0.0078. In addition, the participants' capacity was also seen from the participants' ability to convey the material about NCDs and prevention through CERDIK behavior.</em></p> <p><em>Abstrak</em></p> <p>Data dari dinas kesehatan Kota Pekanbaru, dari estimasi jumlah risiko hipertensi pada penduduk diatas 15 tahun hanya 2,0% yang mendapatkan pelayanan kesehatan. Demikian pula dari estimasi kelompok berisiko diabetes hanya 10,1% yang mendapatkan pelayanan kesehatan. Informasi tersebut menunjukkan masih belum maksimalnya upaya penatalaksanaan pada kelompok berisiko PTM. Strategi intervensi adalah perilaku CERDIK. Perempuan adalah <em>Agent of change</em> sebagai sasaran satrategis dengan harapan kelompok perempuan tersebut tahu, mau dan mampu dalam mengimplementasikan CERDIK dalam kehidupan sehari-hari baik untuk pribadi, keluarga dan masyarakat. Kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui kelompok perempuan yaitu anggota majlis taklim dilaksanakan mulai dari tahap persiapan (membentuk kelompok perempuan CERDIK untuk pencegahan PTM, membuat materi penyuluhan tentang perilaku CERDIK dan merancang instrumen pre test dan post test), implementasi (melaksanakan kegiatan PKM berupa penyuluhan langsung dan tidak langsung melalui media sosial grup <em>whatsapp</em>). Setelah dilaksanakan kegiatan pengabdian, pengetahuan peserta meningkat. Rata-rata nilai sebelum intervensi adalah 61,20, sedangkan setelah diberi intervensi nilai rata rata pengetahuan menjadi 83,20. Setelah dilakukan analisis uji statistik <em>t dependent</em> diperoleh nilai Pvalue 0,0078. Selain pengetahuan meningkat kapasitas peserta juga terlihat dari terampilnya peserta menyampaikan kembali materi tentang PTM dan pencegahan melalui perilaku CERDIK.</p> Emy Leonita Nurlisis Nurlisis Nopriadi Nopriadi Copyright (c) 2024 Jurnal Pengabdian Kesehatan Komunitas (Journal of Community Health Service) https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2024-01-19 2024-01-19 3 3 20 30 10.25311/jpkk.Vol3.Iss3.1764 Household waste management, ecobricking and leachate fertiliser production in the community of Kampung Baru village, Gunung Toar sub-district, Kuansing district https://jurnal.htp.ac.id/index.php/jpkk/article/view/1583 <p><em>Waste is the residue from daily human activities and/or natural processes in solid form. Waste management so far has not been in accordance with environmentally conscious methods and techniques, resulting in negative impacts on public health and the environment. Therefore, community involvement is necessary in waste management to ensure it can be run proportionally, effectively, and efficiently. Kampung Baru Village is one of the villages that greatly needs an understanding of beneficial waste management for its surrounding community because there is a considerable amount of household waste that is not properly managed, leading to negative impacts on the surrounding environment. This Community Service aims to provide understanding to the community about the importance of proper household waste management to avoid negative impacts on public health. The activities were conducted in the form of counseling attended by the mothers of the Working Group (Pojka) of PKK Kampung Baru in the Gunung Toar District. The methods used included lectures, discussions, and practical activities such as making Eco bricks and compost. The results of this activity reveal that the community still did not know how to manage household waste properly and correctly. Therefore, the community will be able to apply and utilize household waste in making Eco bricks and compost, thereby avoiding negative impacts on public health and the environment.</em></p> <p>Abstrak</p> <p><em>Sampah merupakan sisa dari kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat. Pengelolaan sampah selama ini belum sesuai dengan metode dan teknik pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan sehingga menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat dan lingkungan<strong>. </strong>Sehingga didalam pengelolaan sampah diperlukan peran masyarakat agar pengelolaan sampah dapat berjalan secara proporsional, efektif, dan efisien. Desa Kampung Baru merupakan salah satu desa yang sangat membutuhkan pemahaman tentang pengelolaan sampah yang bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya, karena banyak sekali sampah –sampah hasil rumah tangga yang tidak terkelola dengan baik. Sehingga menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan sekitarnya. Pengabdian Masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah rumah tangga yang benar untuk menghindari dampak negatif bagi kesehatan masyarakat<strong>.</strong> Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk penyuluhan yang diikuti oleh ibu- ibu kelompok kerja (Pojka) PKK Kampung Baru Kecamatan Gunung Toar<strong>. </strong>Metode yang digunakan adalah ceramah, diskusi dan praktek pembuatan ecobrick dan pupuk lindi. Hasil dari kegiatan ini di ketahui bahwa masyarakat masih belum mengetahui pengelolaan sampah rumah tangga yang baik dan benar, sehingga melalui kegiatan ini masyarakat akan dapat mengaplikasikan dan memanfaatkan sampah rumah tangga tersebut dalam pembuatan ecobrick, pupuk lindi untuk menghindari dampak negatif bagi kesehatan masyarakat dan lingkungan.</em></p> makomulamin amin Sri Wardani Ayu Andera Sabila Sekar Heru Pranata Rezqina Sari Kurniasih kurniasih Rinda Asdianti Kevin Amanda Copyright (c) 2024 Jurnal Pengabdian Kesehatan Komunitas (Journal of Community Health Service) https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2024-02-02 2024-02-02 3 3 31 38 10.25311/jpkk.Vol3.Iss3.1583 Socialisation of Mental Health Posyandu Management at Puskesmas Langsat Pekanbaru City https://jurnal.htp.ac.id/index.php/jpkk/article/view/1771 <p><em>The Langsat Health Center in Pekanbaru City was not managing the high prevalence of People with Severe Mental Disorders (ODGJ) optimally. This was due to lack of personnel and the absence of a mental health post that was used to provide integrated mental health services. The purpose of community service is to raise awareness of the value of mental health in Posyandu among all medical staff members who work in community health centers. The method was carried out by socialization and mutual commitment to ensure the success of the Mental Health Posyandu program at the Langsat Community Health Center in Pekanbaru City. Every officer at a community health center took part in the socialization process. The activity resulted in the officers' understanding of the concept of Mental Health Posyandu after the socialization process was completed. Additionally, the Community Health Center is committed to making this program one of its programs and would use it as an innovation program for the health center. To continue this activity, interested parties will be contacted, including the Pekanbaru City Social Service, Mental Hospital, Sukajadi Subdistrict Head, Village Head Kampung Tengah, Village Head Kampung Melayu, Village Jadirejo, and the community as a whole, who will take part as a cadre in Mental Health Posyandu activities.</em></p> <p>Abstrak</p> <p>Tingginya angka kejadian Orang Dengan Gangguna Jiwa (ODGJ) Berat di Puskesmas Langsat Kota Pekanbaru tidak tertangani dengan optimal. Hal ini karena kurangnya tenaga dan belum adanya Posyandu Jiwa yang dapat digunakan dalam memberikan pelayanan kesehatan jiwa secara terpadu. Tujuan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat adalah memberikan sosialisasi kepada seluruh tenaga kesehatan yang terlibat di puskesmas tentang pentingnya Posyandu Kesehatan Jiwa. Metode kegiatan melalui sosialisasi dan komitmen bersama dalam mensukseskan program Posyandu Kesehatan Jiwa di Puskesmas Langsat Kota Pekanbaru. Peserta sosialisasi adalah seluruh petugas puskesmas. Hasil kegiatan didapatkan bahwa setelah dilakukan sosialisasi dapat diketahui bahwa para petugas memahami konsep dari Posyandu Kesehatan Jiwa dan Puskesmas berkomitmen menjadikan program ini sebagai salah satu program puskesmas dan akan dijadikan program inovasi puskesmas karena belum ada Posyandu Kesehatan Jiwa di Kota Pekanbaru. Kegiatan ini akan terus dilanjutkan dengan melakukan pendekatan kepada pihak-pihak berkepentingan seperti Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Dinas Sosial Kota Pekanbaru, Rumah Sakit Jiwa, Camat Kecamatan Sukajadi, Lurah Kelurahan Jadirejo, Lurah Kampung Tengah, dan Lurah Kampung Melayu, serta Masyarakat yang akan ikut berpartisipasi sebagai kader dalam kegaitan Posyandu Kesehatan Jiwa.</p> Jasrida Yunita Hetty Ismainar Nurlisis Nurlisis Harvandy Anwir Nurva Kalrosa Copyright (c) 2024 Jurnal Pengabdian Kesehatan Komunitas (Journal of Community Health Service) https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2024-02-02 2024-02-02 3 3 39 47 10.25311/jpkk.Vol3.Iss3.1771 Family Planning Counselling and Socialisation of Contraceptive Counselling Movement Using the "KlikKB" Application as an Effort to Reduce Unmet Need for Family Planning in Pekanbaru City https://jurnal.htp.ac.id/index.php/jpkk/article/view/1739 <p><em>In Indonesia the unmet need for family planning in 2017 reached 10.6%, Riau 25.6% (2021) while the national target </em><em>(</em><em>5%</em><em>)</em><em>. The public's low level of knowledge or understanding about family planning and the reluctance of PUS to visit health services are the main problems. In order to simplify the family planning counseling process, in 2022 the government created the "KlikKB" application as a family planning communication medium for people throughout Indonesia, but utilization is not evenly distributed. The</em><em>&nbsp;</em><em>aims to increase public knowledge and understanding about family planning through outreach and introduction of the Contraception Counseling Movement using the KlikKB application. The activity was carried out at RT 02/RW 08, West Sidomulyo, Pekanbaru. The counseling method is </em><em>health education</em><em>, questions and answers and filling out questionnaires about family planning knowledge. Participants are given pre and post tests while practicing the KlikKB application through observation with a checklist sheet. The number of participants was 35 people. The average pre-test value for family planning knowledge is 45%. The post test score increased with an average of 72.3%. The majority of the KlikKB application practice assessments were in the "unable to" category (46.2%), the "with help" category (38%) and the "proficient" category was only 15.8%. Providing education about family planning can increase mothers' knowledge. Meanwhile, to socialize the contraceptive counseling movement with the KlikKB Application, continuous assistance and collaboration with the local community health center is needed</em></p> Hetty Ismainar Hastuti Marlina Uci Rahmalisa Copyright (c) 2024 Jurnal Pengabdian Kesehatan Komunitas (Journal of Community Health Service) https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2024-02-02 2024-02-02 3 3 48 56 10.25311/jpkk.Vol3.Iss3.1739