TY - JOUR AU - yunita, jasrida PY - 2017/12/31 Y2 - 2024/03/28 TI - Health Problem in Life Cycle: Masalah Kesehatan Dalam Siklus Kehidupan JF - Jurnal kesehatan komunitas (Journal of community health) JA - J Keskom VL - 3 IS - 4 SE - Editorial DO - 10.25311/keskom.Vol3.Iss4.222 UR - https://jurnal.htp.ac.id/index.php/keskom/article/view/222 SP - 127-128 AB - <p>Jurnal Kesehatan Komunitas Volume 3 Nomor 4 tahun 2017 kali ini membahas tentang permasalahan kesehatan yang melibatkan semua siklus kehidupan (<em>life cycle</em>). Kehidupan manusia selalu mengikuti suatu siklus yang berjalan seiring waktu. Dalam menjalani siklusnya, manusia melewati semua masa mulai dari kandungan, bayi, balita, remaja, dewasa, hingga menjadi tua atau lanjut usia. Selama menjalani hidupnya, manusia akan mengalami perubahan dalam hidupnya termasuk masalah kesehatan yang mungkin akan dihadapi manusia sepanjang hidupnya.</p><p>Kita misalkan masalah yang dihadapi bayi dalam salah satu artikel di jurnal ini dimana tidak tercapainya ASI eksklusif karena pemberian makanan tambahan (PMT) terlalu dini kepada bayi 0-6 bulan. Adapun faktor yang berhubungan dengan PMT ini karena rendahnya pendidikan dan pengetahuan ibu tentang PMT. Tidak hanya masalah PMT yang terlalu dini, anak balita juga menghadapi banyak masalah diantaranya gizi buruk pada balita yang juga dibahas dalam edisi kali ini. Program penanggulangan gizi buruk sudah berjalan tetapi hasilnya belum dapat mengatasi kejadian gizi buruk. Salah satu penyebab kejadian gizi buruk diantaranya tidak hanya masalah SDM, masalah dana juga masih menjadi persoalan, ditambah lagi kurangnya koordinasi antara tenaga kesehatan (bidan), kader kesehatan, dan masyarakat. Masalah gizi buruk salah satunya juga karena kurangnya pemanfaatan posyandu oleh masyarakat sehingga sebagian anak kurang terpantau pertumbuhannya. Adapun faktor penyebab orang tua tidak mau membawa anaknya ke posyandu menurut salah satu artikel yang dimuat kali ini diantaranya adalah rendahnya pendidikan, orang tua yang bekerja, peran kader yang kurang, dan pengetahuan yang kurang yang berdampak kepada rendahnya pemanfaatan pelayanan posyandu oleh masyarakat.</p><p>Anak usia sekolah juga rentan terhadap persoalan kesehatan, salah satunya adalah masih rendahnya perilaku cuci tangan pada anak-anak menurut satu artikel edisi ini. Walaupun sudah disediakan sarana dan prasarana yang mendukung untuk cuci tangan tapi pemanfaatannya masih rendah. Ternyata dengan melakukan diskusi kelompok dengan anak-anak akan lebih meningkatkan pengetahuannya tentang cuci tangan pakai sabun dibandingkan dengan memberikan ceramah tentang cuci tangan pakai sabun.</p><p>Usia kerja juga mengalami masalah kesehatan seperti pada nelayan di Desa Kemang Kecamatan Pangkalan Kuras Kabupaten Pelalawan yang mengalami <em>Pterigium</em>. Kejadian <em>Pterigium</em> yaitu suatu keadaan yang merupakan fenomena iritatif akibat sinar UV, pengeringan, dan lingkungan dengan banyak angin. Hasil penelitian tahun 2016 dalam jurnal ini telah ditemukan sekitar 77,8% kejadian <em>Pterigium </em>pada nelayan. Faktor penyebab <em>Pterigium</em> diantaranya pengetahuan nelayan yang kurang dan perilaku nelayan dalam menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang masih belum lengkap, tidak adanya peran tenaga kesehatan, serta masa kerja nelayan yang lebih dari 5 jam sehari.</p><p>Memasuki siklus terakhir kehidupan yaitu masa lanjut usia, juga dihadapkan pada penyakit degeneratif yang semakin meningkat. Salah satunya hipertensi yang diderita lanjut usia. Cara mengatasinya menurut salah satu penelitian dalam artikel ini adalah dengan melakukan perendaman kaki pada penderita hipertensi. Hasil penelitian membuktikan bahwa perendaman kaki pada penderita hipertensi dapat menurunkan tekanan darah pada lanjut usia. Sehingga cara perendamkan kaki merupakan bentuk terapi komplementer yang mudah dan murah dilakukan secara mandiri dalam menurunkan hipertensi.</p><p>Untuk menghindari masalah-masalah kesehatan yang mungkin akan dilalui selama siklus kehidupan, maka mulai dari kandungan, masa bayi, masa balita, anak, dan masa remaja asupan gizi dan pola hidup sehat harus diperhatikan, sehingga saat dewasa dan masa lanjut usia nanti hidup menjadi sehat dan berkualitas. Upaya meningkatkan siklus hidup berkualitas merupakan peran semua pihak yaitu, individu, keluarga, dan pemerintah dengan menyediakan pelayanan kesehatan yang bermutu.</p> ER -