Asosiasi Pola Asuh Gizi dan Kesehatan dengan Kasus Balita Stunting di Area Kerja Puskesmas Cikulur, Banten

Penulis

  • Himmatun Mardhiah Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta
  • Fadilah Aulia Rahma Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta
  • Apriningsih Apriningsih Universitas Pembangunan Veteran Jakarta

DOI:

https://doi.org/10.25311/keskom.Vol10.Iss2.1759

Kata Kunci:

Balita, Stunting, SAD, Pengasuhan, Psikososial, Pola Hidup Sehat

Abstrak

Latar Belakang: Terlalu pendek untuk anak seusianya merupakan gejala stunting, yaitu ketidakmampuan untuk tumbuh sebagai akibat dari kekurangan gizi kronis yang dimulai sejak dalam kandungan.. Prevalensi kasus Balita Stunting di Provinsi Banten sebesar 29,6%. Banyak penelitian yang sudah meniliti tentang faktor faktor yang memengaruhi kasus Stunting pada balita, akan tetapi belum ada yang fokus pada variabel pola asuh gizi dan kesehatan. Tujuan: Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan pola asuh gizi, pola asuh kesehatan, dan pola asuh psikososial dengan kasus balita Stunting di wilayah kerja Puskesmas Cikulur. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain study cross sectional yang analisisnya dilakukan menggunakan uji Chi-square. Instrumen yang digunakan dalam mengukur variabel independen ialah kuisioner sementara variabel independen menggunakan microtoise dan KMS. Penelitian dilakukan pada bulan Juni 2020 dengan sampel sebanyak 137 ibu yang memiliki balita. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan 51,8% balita mengalami stunting. Terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh gizi dengan kasus balita stunting dengan p-value 0,015 dan POR = 0,399 (95% CI= 0,199-0,799), pola asuh kesehatan dengan p-value 0,022 dan POR= 0,425 (95% CI: 0,214 – 0,843). Tidak ada hubungan antara pola asuh psikososial dengan kasus stunting pada balita. Kesimpulan: Kasus balita stunting berkaitan dengan pola asuh gizi dan pola asuh kesehatan. Disarankan agar ibu selalu memantau pertumbuhan dan perkembangan balitanya, memperhatikan asupan gizi yang diberikan, serta selalu menerapkan pola asuh kesehatan yang baik untuk balita.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

1. Damayanti. Rekomendasi ASI dan MPASI Versi IDAI. In: Rekomendasi ASI dan MPASI Versi IDAI. Jakarta; 2020.

2. Syafiq A. Meninjau 1000 HPK: Asi Ekslusif dan Stunting. In: ASI dan MPASI: Dalam Konteks Evidens di Indonesia. Jakarta; 2020.

3. Richard, Black, Gilman, Kang, Lanata. Wasting is Associated With Stunting in Early Childhood. J Nutr. 2012;7.

4. Kementerian Kesehatan RI. Buletin Stunting. 2018;

5. Kementerian Kesehatan RI. Promotif Preventive Bentuk SDM Unggul Indonesia Maju 2045. In: Seminar Rapat Kerja Kesehatan Nasional. Jakarta; 2020.

6. Puskesmas Cikulur. Data Laporan Bulanan Gizi Puskesmas Cikulur Bulan: Desember Tahun 2019. In: Data Laporan Bulanan Gizi Puskesmas Cikulur. 2019.

7. Achadi EL. Periode kritis 1000 Hari Pertama Kehidupan dan Dampak Jangka Panjang terhadap Kesehatan dan Fungsinya. Disampaikan pada: “Kursus Penyegar Ilmu Gizi” PERSAGI di Yogyakarta. In: Kursus Penyegar Ilmu Gizi. 2014.

8. Dwi F, Alam N, Misnaniarti. Hubungan pola asuh dengan kejadian stunting balita dari keluarga miskin di Kota Palembang. Jurnal Gizi Indonesia. 2019;Volume 8,.

9. Fikawati S. Gizi Ibu dan Bayi. Jakarta: Rajawali Pers; 2015.

10. Maharani R, Rahayu EP, Sholehawati S. Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kampar Kabupaten Kampar. Jurnal Kesehatan Komunitas (Journal of Community Health). 2021 Oct 19;7(2):234–40.

11. Azmy U, Mundiastuti L. Konsumsi Zat Gizi pada Balita Stunting dan Non-Stunting di Kabupaten Bangkalan Nutrients Consumption of Stunted and Non-Stunted Children in Bangkalan. Amerta Nutr. 2018;28–37.

12. Tupitu N, Istanti N, Studi Kesehatan Masyarakat P, Ilmu Kesehatan F, Pembangunan Nasional Veteran Jakarta U, Fatmawati JN, et al. Determinan Inisiasi Menyusui Dini pada Ibu Postpartum di Kota Tangerang [Internet]. Vol. 14, Jurnal Kesehatan Reproduksi. 2023. Available from: http://journaliakmitangsel2.iakmi.or.id

13. Rahmad AH AL, Miko A. Kajian Stunting pada Anak Balita Berdasarkan Pola Asuh dan Pendapatan Keluarga di Kota Banda Aceh. Jurnal Kesmas Indonesia. 2016;8(2):63–79.

14. Nurmalasari Y, Septiyani DF. Pola Asuh ibu dengan Angka Kejadian Stunting Balita Usia 6-59 Bulan. 2019;5(4):381–8.

15. Ni’mah, Nadhiroh K, Rahayu S. Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Balita. Media Gizi Indonesia. 2015;Volume 10,.

16. Harjianti T, Afandi D, Rany N, Jepisah D, Marlina H. Analisis Strategi Penanganan Stunting di Desa Bangun Sari Kabupaten Kampar Provinsi Riau. Jurnal Kesehatan Komunitas (Journal of Community Health). 2023 Jul 29;9(2):265–74.

17. Noftalina E, Mayetti M, Afriwardi A. Hubungan Kadar Zinc dan Pola Asuh Ibu dengan Kejadian Stunting pada Anak Usia 2 – 5 Tahun di Kecamatan Panti Kabupaten Pasaman. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi. 2019 Oct 15;19(3):565.

18. Brooks Jane. The Process of Parenting. MC Graw Hill; 2011.

19. Masrul. Gambaran Pola Asuh Psikososial Anak Stunting dan Anak Normal di Wilayah Lokus Stunting Kabupaten Pasaman dan Pasaman Barat Sumatera Barat. Jurnal Kesehatan Andalas. 2019;8:115.

20. Rahmayana, A. Ibrahim I, Dwi S. Hubungan Pola Asuh Ibu Dengan Kejadian Stunting Anak Usia 24-59 Bulan Di Posyandu Asoka II Wilayah Pesisir Kelurahan Barombong Kecamatan Tamalate Kota Makassar Tahun. Al Sihah: Public Health Science Journal. 2014;Vol. VI, No. 2.

Unduhan

Telah diserahkan

2023-12-23

diterima

2024-07-09

Diterbitkan

2024-09-19

Cara Mengutip

1.
Mardhiah H, Aulia Rahma F, Apriningsih A. Asosiasi Pola Asuh Gizi dan Kesehatan dengan Kasus Balita Stunting di Area Kerja Puskesmas Cikulur, Banten. J Keskom [Internet]. 19 September 2024 [dikutip 27 September 2024];10(2):358-66. Tersedia pada: https://jurnal.htp.ac.id/index.php/keskom/article/view/1759

Artikel Serupa

<< < 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 > >> 

Anda juga bisa Mulai pencarian similarity tingkat lanjut untuk artikel ini.