Perbedaan Massa Lemak Antara Pengukuran Skinfold Caliper dengan Bioelectrical Impedance analysis (BIA) pada Atle

Penulis

  • Yanti Ernalia UIN Sultan Syarif kasim Riau
  • Miftah Azrin Fakultas Kedokteran Universitas Riau
  • Jessy Latni G Fakultas Kedokteran Universitas Riau

DOI:

https://doi.org/10.25311/keskom.Vol6.Iss3.559

Kata Kunci:

Athlete, biolelectrical impendance analysis (BIA, body fat, nutrition, kinfold caliper

Abstrak

Penelitian mengenai pengukuran massa lemak menggunakan alat Skinfold Caliper (SKF) dan Bioelectrical Impedance Analysis (BIA) pada atlet sudah banyak dilakukan. Keakuratan metode skinfold caliper tergantung pada teknik pengukuran, keahlian, dan pengalaman dari pengukur, sedangkan metode BIA lebih ringkas, hemat waktu, dan mudah digunakan. Tujuan Penelitian adalah untuk menganalisis perbedaan rata-rata persentase massa lemak tubuh antara menggunakan metode SKF dengan BIA pada atlet binaraga, angkat berat, dan angkat besi.  Desain penelitian crossectional. Data dikumpulkan secara langsung terhadap 30 atlet (21 laki-laki dan 9 orang perempuan). Pengukuran dilakukan dengan mengukur berat badan, tinggi badan, persen lemak tubuh menggunakan BIA, dan SKF. Perbedaan rata-rata persentase lemak tubuh dianalisis menggunakan uji multiple paired t-test. Hasil penelitian menujukkan adanya perbedaan rata- rata persentase lemak tubuh pada atlet menggunakan metode SKF dan BIA. Secara umum dan berdasarkan jenis kelamin, jenis olahraga, dan IMT terdapat perbedaan yang bermakna (p<0,05). Rata- rata persentase massa lemak tubuh menggunakan kaliper skinfold adalah 18,91 sedangkan menggunakan BIA adalah 24, 27. Berurutan persentase lemak tubuh menggunakan metode SKF  pada atlet binaraga, angkat berat, angkat besi, laki-laki, perempuan, status gizi normal, gizi lebih, moderate obes, dan severe obes yaitu : 12,05; 21,77; 17,67;17,31; 22,67;11,75; 17,83; 23,05; dan 34,99. Persentase rata-rata massa lemak tubuh menggunakan metode BIA yaitu 15,34; 28,58; 21,59; 21,99; 29,60; 16,47; 23,69; 29,32; dan 36,00. Kesimpulan penelitian terdapat perbedaan rata- rata persentase lemak tubuh pada atlet menggunakan metode SKF dan BIA secara umum dan berdasarkan jenis kelamin, jenis olahraga, dan IMT, kecuali pada kelompok severe obese

Kata Kunci: Atlet, biolelectrical impendance analysis (BIA), gizi, kaliper skinfold, massa lemak tubuh

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Aandstad, A., Holtberget, K., Hageberg, R., Holme, I., & Anderssen, S. A. (2014). Validity and Reliability of Bioelectrical Impedance Analysis and Skinfold Thickness in Predicting Body Fat in Military Personnel. 179(February). https://doi.org/10.7205/MILMED-D-12-00545

Ambardini, RL. 2013. Peningkatan Perilaku Pola Makan Sehat Atlet Angkat Besi di Padepokan Lampung. Jurnal Iptek Olahraga Kemenpora RI. vol 15 no 2,

Anonim. 2005. Lafayette instrument.Lafayette skinfold caliper II user’s manual. Europe :

Lafayette instrument company

Bilsborough JC, Greenway K, Opar D, Livingstone S, Cordy J, Coutts AJ. (2014). The accuracy and precisionof DXA for assessing body composition in team sport athletes. Journal Sport Science; 32(19):1821±8. Epub 2014/06/11.https://doi.org/10.1080/02640414.2014.926380 PMID: 24914773.

Brierley, M. E., Brooks, K. R., Mond, J., Stevenson, R. J., & Stephen, I. D. (2016). The body and the beautiful: Health, attractiveness and body composition in men’s and women’s bodies. PLoS ONE, 11(6), 1–17. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0156722

Duren DL, Sherwood RJ,Czerwinski SA, Lee M, ChohAC, Siervogel RM.(2008),

Body composition methods:comparisons andinterpretation. J Diabetes SciTechnol ;2(6);1139-1146.

Chahar, P. S. (2013). Comparison of Skinfold Thickness Measurement and Bioelectrical Impedance Method for Assessment of Body Fat. 28(4), 1065–1069. https://doi.org/10.5829/idosi.wasj.2013.28.08.8165

Ho-Pham, L. T., Lai, T. Q., Nguyen, M. T. T., & Nguyen, T. V. (2015). Relationship between body mass index and percent body fat in Vietnamese: Implications for the diagnosis of obesity. PLoS ONE, 10(5), 1–14. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0127198

Kelly, Mp., Skinner, S., Clark, RJ., DeFransesco, C., & Campitelli, F. (2006). Sports Nutrition Manual. National Federation of Professional Trainer

Kemenkes RI (2014). Pedoman Gizi Olahraga Prestasi : Jakarta : Kementerian Kesehatan

Kemenkes RI (2009). Sistem Kesehatan Nasional. Jakarta

Koşar, Ş. N. (2016). Associations of lean and fat mass measures with whole body bone mineral content and bone mineral density in female adolescent weightlifters and swimmers. Turkish Journal of Pediatrics, 58(1), 79–85. https://doi.org/10.24953/turkjped.2016.01.011

Larson, L. M., Guo, J., Williams, A. M., Young, M. F., Ismaily, S., Addo, O. Y., … Northrop-Clewes, C. A. (2018). Approaches to assess vitamin a status in settings of inflammation: Biomarkers reflecting inflammation and nutritional determinants of anemia (BRINDA) project. Nutrients, 10(8). https://doi.org/10.3390/nu10081100

Latni, J., Ernalia, Y., & Azrin, M. (2015). Gambaran Status Gizi Atlet Angkat Berat, Angkat Besi Dan Binaraga Komite Olahraga Nasional Indonesia (Koni) Provinsi Riau Tahun 2015. Jom, 33(11).

Lubis, L., Ngo, N., Yiin, Z., & Luftimas, D. E. (2018). Differentiation of body fat composition between skinfold caliper and bioelectrical impedance analysis methods among professors. 1(1), 12–16. https://doi.org/10.36675/baj.v1i1.6

Mahan,L.K.,S.Escott-Stumps. 2017. Krause’s Food, Nutrition, and Diet Therapy. 11 ed. Elsivier USACSaunders:275-6,296-8.

McRae M. (2010). Male and female differences in variability with estimating body fat composition using skinfold calipers. J Chhiropr Med; 9(4): 157-161.

Norton, K & Old, T.(1998). Anthropometrica : Atextbook of bodymeasurement for sport andhealth courses. Sydney : University of New South Wales Press. 47-53

Penggalih, mirza hapsari sakti titis, & Niamila, I. (2015). Perbedaan perubahan lemak tubuh dan berat badan atlet balap sepeda pada berbagai intensitas latihan. Journal Article, XVI(2).

Setiowati, A. (2015). Hubungan Indeks Massa Tubuh, Persen Lemak Tubuh, Asupan Zat Gizi dengan Kekuatan Otot. Media Ilmu Keolahragaan Indonesia, 4(1).

Supariasa N D, Bakri B, FajriI.(2012).Penilain status gizi.Jakarta: Penerbit bukukedokteran EGC.

Takai, Y., Nakatani, M., Aoki, T., Komori, D., Oyamada, K., Murata, K., … Kanehisa, H. (2018). Body shape indices are predictors for estimating fat-free mass in male athletes. PLoS ONE, 13(1), 1–13. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0189836

Unduhan

Telah diserahkan

2020-07-25

diterima

2020-09-29

Diterbitkan

2021-02-26

Cara Mengutip

1.
Ernalia Y, Azrin M, Latni G J. Perbedaan Massa Lemak Antara Pengukuran Skinfold Caliper dengan Bioelectrical Impedance analysis (BIA) pada Atle. J Keskom [Internet]. 26 Februari 2021 [dikutip 23 November 2024];6(3):267-71. Tersedia pada: https://jurnal.htp.ac.id/index.php/keskom/article/view/559

Artikel Serupa

<< < 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 > >> 

Anda juga bisa Mulai pencarian similarity tingkat lanjut untuk artikel ini.