Uji Resistensi Nyamuk Aedes Aegypti terhadap Cypermethrin 0,05% di Pelabuhan Sungai Duku Pekanbaru
DOI:
https://doi.org/10.25311/keskom.Vol9.Iss3.1574Abstrak
Penggunaan insektisida kimia merupakan salah satu cara pengendalian vektor penyakit Demam Berdarah Dengue yang disebabkan oleh Nyamuk Aedes aegypti. Mengingat penggunaan insektisida yang berbeda pada suatu daerah akan menghasilkan status resistensi yang berbeda pula maka perlu dilakukan uji resistensi. Penggunaan Cypermethrin telah menggantikan Malathion yang digunakan di Pelabuhan Sungai Duku Pekanbaru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status resistensi Nyamuk Aedes aegypti terhadap insektisida Cypermethrin di Pelabuhan Sungai Duku Pekanbaru. Metode pada penelitian ini adalah deskriptif dengan desain penelitian cross sectional study. Variabel bebas adalah nyamuk Aedes aegypti yang terpapar insektisida di Pelabuhan Sungai Duku, sedangkan variabel terikat yaitu status resistensi Nyamuk Aedes aegypti. Metode uji resistensi mengacu pada kriteria Uji Susceptibility World Health Organization. Hasil penelitian menunjukkan uji resistensi dengan menggunakan impregnated paper standar WHO menunjukkan persentase nyamuk yang mati setelah terpapar impregnated paper yang mengandung Cypermethrin 0,05 % selama 24 jam di Pelabuhan Sungai Duku Pekanbaru adalah 83%. Telah terjadi toleransi penggunaan Cypermethrin 0,05 % terhadap populasi Nyamuk Aedes aegypti di Pelabuhan Sungai Duku Pekanbaru.
Unduhan
Referensi
Kemenkes RI. Keputusan Menteri Kesehatan RI. No.431/ Menkes/ SK/ IV/2007 tentang Pengendalian Resiko Kesehatan Lingkungan di Pelabuhan/ Bandara/Pos Lintas Batas dalam rangka Karantina Kesehatan. Kementrian Kesehatan RI. Jakarta. 2007.
Soegijanto,S. Demam Berdarah Dengue. Edisi kedua. Airlangga University Press, Surabaya. 2006.
KKP Pekanbaru. Profil Kantor Kesehatan Pelababuhan Kelas II Pelanbaru Tahun 2016. Pekanbaru. 2016.
Kemenkes RI. Panduan Monitoring Resistensi Vektor Terhadap Insektisida. Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementrian Kesehatan RI, Jakarta. 2018.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Penerbit Alfabeta, Bandung. 2018.
WHO. Test Procedures for Insecticide Resistance Monitoring in Malaria Vector Mosquitoes. WHO Press, Geneva. 2013.
Widiastuti D, Sunaryo, N. Pramestuti,T.F. Sari, N. Wijayanti. 2015. Deteksi Mutasi V1016G pada Gen Voltage-Gated Sodium Chanel pada Populasi Aedes aegypti
(Diptera: Culicidae) di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah dengan Metode Allele- Specific PCR. Jurnal Vektora. Jakarta. 2015.
Ghiffari A, Fatimi H. Deteksi Mutasi Gen Voltage Gate Sodium Channel Ae. Aegypti sebagai penanda Resistensi Insektisida Piretroid. Ejournal Litbang Kementrian Kesehatan RI, Jakarta. 2012.
Sucipto,C.D. Manual Lengkap Malaria. Gosyen Publishing, Yogyakarta. 2015
Siswandono dan Soekarjo. Kimia Medisinal. Airlangga University Press. Surabaya. 2000.
Georghio, G.P and R.B. Melon. Pest Resistance to Pesticide. Plenum Press. New York. 2013.
Sukesi, T. Resistance Status of Aedes aegypti L. Against Orgafosfatase Larvacide (temefos), organofosfatase (malathion) and pyrethroid (Sipermetrin) insecticide in the Gedongkiwo Village, Yogyakarta. Public Health Faculty Diponegoro University, Semarang. 2013.
Kemenkes RI. Pedoman Penggunaan Insektisida (Pestisida) dalam Pengendalian Vektor. Kementrian Kesehatan RI,Jakarta. 2012.
David A. W and H. M. Gilles. H. M. " Essential Malariology" International Student Edition. Fourth Edition, London, York, New Delhi. 2002. p. 159-166. 12.
Kemenkes RI. Peraturan Menteri Kesehatan RI. No.50 Tahun 2017 tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan untuk Vektor dan Binatang Pembawa Penyakit serta Pengendaliannya. Kementerian Kesehatan RI, Jakarta. 2017.
Unduhan
Telah diserahkan
diterima
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Kesehatan Komunitas
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Copyright @2017. This is an open-access article distributed under the terms of the Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License (http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0/) which permits unrestricted non-commercial used, distribution and reproduction in any medium