Hubungan Kondisi Fisik Rumah, Tempat Perindukan dan Perilaku dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue

Penulis

  • Herdianti Herdianti Fakultas Imu Kesehatan Universitas Ibnu Sina
  • Firdaus Yustisia Sembiring Laboratorium Kesehatan Masyarakat Kelas I Batam
  • Alhafez Husein Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Ibnu Sina
  • Arimby Rahayuningtyas Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Ibnu Sina

DOI:

https://doi.org/10.25311/keskom.Vol11.Iss3.2049

Abstrak

Virus dengue penyebab demam berdarah dengue (DBD) disebarkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat hubungan kondisi fisik rumah dan perilaku dengan kejadian DBD. Penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif yang menggunakan desain penelitian cross sectional. Pengambilan data dilakukan dari bulan Mei-Juni 2024.Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat yang ada di Wilayah Kerja Puskesmas Sei Langkai tahun 2024 dalam penelitian ini sebanyak 183 responden dengan menggunakan kuesioner dan lembar observasi yang dilakukan dengan wawancara dan observasi. Teknik sampling dalam penelitian menggunakan simple random sampling. Uji statistik yang digunakan yaitu uji chi square. Data dianalisis secara univariat dan bivariat. Hasil penelitian ini menujukan adanya hubungan Ventilasi dengan kawat kasa (p value = 0,046) dan Tempat penampungan air (p value = 0,046) dengan kejadian DBD. Sedangkan Pencahayaan ruangan (p value  = 0,814), Kepadatan hunian (p value = 0,063), Kebiasaan menggantung pakaian (p value = 0,063) dan Kebiasaan menggunkaan lotion anti nyamuk (p value = 0,249) tidak berhubungan dengan kejadian DBD. Kesimpulan dari penelitian kondisi fisik rumah (ventilasi dengan kawat kasa) dan tempat perindukan (Tempat penampungan air) memiliki hubungan yang signifikan terhadap kejadian DBD di Wilayah Kerja Puskesmas Sei Langkai tahun 2024. Saran kepada masayakat agar senantiasa membersihkan tempat-tempat yang dapat menampung air dengan menerapkan 3M Plus menutup, menguras dan mengubur dan mendaur ulang.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

[1] Demam Berdarah Dengue’, Journal of Public Health and Community Medicine, 1(2), pp. 11–15.

[2] WHO. (2022). Dengue and Severe Dengue. Diunduh dari: https://www.who.int/news-room/factsheets/detail/dengue-and-severe-dengue (Diakses 23 April 2023).

[3] Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Laporan Tahunan 2022 Demam Berdarah Dengue. Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit. 2023. [cited 2024 Feb 1].

[4] Dinas Kesehatan Kota Batam. (2021). Data Kasus Demam Berdarah Kota Batam Tahun 2021.

[5] Sahir SH. Buku ini di tulis oleh Dosen Universitas Medan Area Hak Cipta di Lindungi oleh Undang-Undang Telah di Deposit ke Repository UMA pada tanggal 27 Januari 2022. 2022.

[6] Sugiyono, S. (2010). Metode penelitian kuantitatif dan kualitatif dan R&D.

[7] Sunyoto, Danang. 2013. Teori, Kuesioner, dan Analisis Data Sumber Daya Manusia (Praktik Penelitian). Yogyakarta : Center of Academic Publishing Service.

[8] Adang, T.E., Marni and Limbu, R. (2021) ‘Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja Puskesmas Waipare Kecamatan Kangae Kabupaten Sikka Faktors’, Citizen-Based Marine Debris Collection Training: Study case in Pangandaran, 2(1), pp. 56–61.

[9] Wijirahayu, S. and Sukesi, T.W. (2019) ‘Hubungan Kondisi Lingkungan Fisik dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja Puskesmas Kalasan Kabupaten Sleman’, Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, 18(1), p. 19. Available at: https://doi.org/10.14710/jkli.18.1.19-

[10] Musaddad, A., Saktiawan, Y. and Joegijantoro, R. (2023) ‘Hubungan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Terhadap Kejadian Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja Puskesmas Sobo’, SIPISSANGNGI Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat.

[11] Kementerian Kesehatan. permenkes No. 2. Kemenkes Republik Indones. 2023;151(2):Hal 10-17.

[12] avidsyah MA, Asrina A, Idris FP. Hubungan Usia Dan Kepadatan Hunian Dengan Kejadian Pasien Demam Berdarah Dengue Di Wilayah Kerja Puskesmas Tamalanrea Kota Makassar. Wind Public Heal J [Internet]. 2023;5(2):321–30. Available from: http://philstat.org.ph.

[13] Rahmani, T., Novianti, S. and Yogaswara, D. (2024) ‘Faktor Perilaku yang Berhubungan dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Puskesmas Kahuripan Kota Tasikmalaya’, Jurnal Kesehatan komunitas Indonesia, 20(1), pp. 5–24.

[14] Retang, Putra AU, Johny AR Salmun, and Agus Setyobudi. "Hubungan Perilaku dengan Kejadian Penyakit Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja Puskemas Bakunase Kota Kupang." Media Kesehatan Masyarakat 3.1 (2021): 63-71.

[15] Apriyani and Yulianus (2022) ‘Kebiasaan menggantung pakaian dan menguras kontainer sebagai faktor yang berhubungan dengan kejadian demam berdarah dengue di wilayah kerja Puskesmas Air Putih Samarinda’’, Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes, 13(5), pp. 2018–2021.

[16] Rosdawati, R. (2021) ‘Hubungan Perilaku Kesehatan dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Wilayah Kerja Puskesmas Ma. Kumpeh Kecamatan Kumpeh Ulu Kabupaten Muaro Jambi’, Jurnal Akademika Baiturrahim Jambi, 10(1), p. 250. Available at: https://doi.org/10.36565/jab.v10i1.383.

[17] Onasis, A. et al. (2022) ‘Tempat Penampungan Air (TPA) dengan Kepadatan Jentik Aedes aegypti di Kota Padang’, Jurnal Kesehatan Lingkungan, 12(1), pp. 120–125. Available at: https://doi.org/10.47718/jkl.v10i2.1181.

[18] Dompas, B.E. et al. (2020) ‘Apakah faktor lingkungan fisik rumah berhubungan dengan kejadian Demam Berdarah Dengue’, Journal of Public Health and Community Medicine, 1(2), pp. 11–15.

[19] Kaeng, L.W., Warouw, F. and Sumampouw, O.J. (2020) ‘Preventive Behavior and Residential Overcrowding with the Incident of Dengue Hemorrhagic Fever’, Indonesian Journal of Public Health andCommunityMedicine,1(3),pp.01–06.Availableat: https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/ijphcm/article/view/28834.

[20] Kemenkes (2017) ‘Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pencegahan dan PengendalianPenyakit’,KementerianKesehatanRepublikIndonesia,5(1), p.1. Available at: https://www.kemkes.go.id/article/view/19093000001/penyakit-jantung-penyebab-kematian-terbanyak-ke-2-di-indonesia.html.

[21] Mardianita, Wahyudi, A. and Murni, N.S. (2024) ‘Gambaran Kejadian Demam Berdarah Dengue ( DBD ) Pendahuluan Insiden demam berdarah telah Dalam enam tahun terakhir , semua provinsi melaporkan keberadaan kasus meningkat secara cepat di seluruh dunia dalam beberapa dekade terakhir , dengan kasus yang dila’, Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan, 16(1), pp. 220–235.

[22] Agnesia, Y. et al. (2023) ‘Demam Berdarah Dengue (DBD) : Determinan & Pencegahan’, in NEM.

[23] Amalia, M. (2021) ‘Education on the Importance of Protecting the Environment and Community Behavior with the Incidence of Dengue Hemorrhagic Fever ( DHF)’, Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(2), pp. 11–21.

[24] Mawaddah, F., Pramadita, S. and Triharja, A.A. (2022) ‘Hubungan Kondisi Sanitasi Lingkungan dan Perilaku Keluarga dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue di Kota Pontianak’, Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah, 10(2), p. 215. Available at: https://doi.org/10.26418/jtllb.v10i2.56379.

Unduhan

Telah diserahkan

2024-09-20

diterima

2025-11-11

Diterbitkan

2025-11-30

Cara Mengutip

1.
Herdianti H, Sembiring FY, Husein A, Rahayuningtyas A. Hubungan Kondisi Fisik Rumah, Tempat Perindukan dan Perilaku dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue. J Keskom [Internet]. 30 November 2025 [dikutip 24 Desember 2025];11(3):612-21. Tersedia pada: https://jurnal.htp.ac.id/index.php/keskom/article/view/2049