DETERMINAN PARTISIPASI PRIA DALAM KELUARGA BERENCANA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TENAYAN RAYA PEKANBARU TAHUN 2018

Determinan Partisipasi Pria Dalam Keluarga Berencana Di Wilayah Kerja Puskesmas Tenayan Raya Pekanbaru Tahun 2018

Penulis

  • sidri rizqi yuniati Akademi Kebidanan Dharma Husada
  • Donel Suheimi Departemen Obstetri dan Ginekologi FK UNRI, RSUD Arifin Achmad Pekanbaru
  • Nurhapipa Nurhapipa STIKes Hang Tuah Pekanbaru
  • Oktavia Dewi STIKes Hang Tuah Pekanbaru
  • Nurlisis Nurlisis STIKes Hang Tuah Pekanbaru

DOI:

https://doi.org/10.25311/keskom.Vol5.Iss1.279

Kata Kunci:

perilaku resiko, pelatihan dan pengawasan

Abstrak

Program keluarga berencana adalah suatu program untuk membantu para pasangan atau seseorang untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan dan mengurangi insiden kehamilan beresiko tinggi, kesakitan dan kematian, membuat pelyanan yang bermutu dan terjangkau, meningkatkan partisipasi dan tanggungjawab pria dalam praktik KB. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui determinan partisipasi pria dalam keluarga berencana. Penelitian ini bersifat kuantitatif analitik menggunakan metode observasional dengan jenis desain case-control. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus-September 2018 di wilayah kerja puskesmas rawat inap tenayan raya. Populasi seluruh pria PUS yang berada di wilayah kerja puskesmas tenayan raya populasi kasus 712 orang dan populasi kontrol 21,480 orang. Sampel penelitian 360 Pria PUS yang dibagi 2 kelompok yaitu kelompok kasus 180 dan kelompok kontrol 180. Teknik sampling purposive sampling Analisis data dilakukan secara univariat, bivariat dan multivaria. Hasil analisis multivariat regresi logistik ganda yang diperoleh Pengetahuan, Pria PUS yang mempunyai pengetahuan kurang baik tidak akan menggunakan KB sebesar 1,5 kali lebih besar dibandingkan Pria PUS yang pengetahuannya baik. Sikap, Pria PUS yang mempunyai Negatif tidak akan menggunakan KB sebesar 2 kali lebih besar dibandingkan Pria PUS yang mempunyai sikap positif. Pelayanan petugas yang kurang baik tidak akan menggunakan KB sebesar 1,3 kali dari pada pria PUS yang mempunyai pelayanan yang baik, pria PUS yang jumlah anak ≤ tidak akan menggunakan KB sebesar 1,4 kali lebih besar dibandingkan dengan pria PUS yang mempunyai jumlah anak > 2. Kesimpulan Variabel yang dominan dengan partisipasi pria dalam keluarga berencana adalah variabel sikap. Saran Diharapkan petugas kesehatan untuk lebih banyak melakukan penyuluhan tentang KB pria, memasang poster, dan leaflet tentang KB Pria.

 

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Adriani, L., Sutanto, Hastono, & Besral. (2016). Determinan Partisipasi Penggunaan Kontrasepsi Modern Pada Pria Kawin Usia 15-54 Tahun Di Indonesia ( Analisis Data Survei Demografi Dan Kesehatan Indonesia 2012 ). Forum Ilmiah, 13(2), 5–10.

Agadjanian, V., Hayford, S. R., Luz, L., & Yao, J. (2015). International Journal of Gynecology and Obstetrics Bridging user and provider perspectives : Family planning access and utilization in rural Mozambique. International Journal of Gynecology and Obstetrics, 130, E47–E51. https://doi.org/10.1016/j.ijgo.2015.03.019

Austin, A. (2015). Unmet contraceptive need among married Nigerian women: An examination of trends and drivers. Contraception, 91(1), 31–38. https://doi.org/10.1016/j.contraception.2014.10.002

BAPPENAS. (2014). Laporan Pelaksanaan Tugas Menteri Ppn/ Kepala Bappenas Dalam Kabinet Indonesia Bersatu II 2009-2014 Kementerian.

BKKBN. (2005). Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi. Jakarta: BKKBN.

BKKBN. (2008). Jumlah Peserta KB Aktif (PA) Terhadap PPM-PA. Jakarta.

BKKBN. (2012). Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: BKKBN.

BPS. (2017). Realisasi Pencapaian Peserta KB Aktif Menurut Jenis Kontrasepsi 2015. Jakarta.

Budisantoso. (2008). Faktor - Faktor yang Berhubungan dengan Partisipasi Pria dalam Keluarga Berencana di Kecamatan Jetis Kabupaten Bantul Tahun 2008. Universitas Diponegoro Semarang.

Ernawati, S. (2016). Faktor yang Memengaruhi Keluarga Berencana ( KB ) Pria dengan Paritisipasi Pria dalam Keluarga Berencana di Wilayah Kerja Puskesmas Sedayu II. Journal Ners And Midwifery Indonesia, 4(2), 109–116. Retrieved from http://ejournal.almaata.ac.id/index.php/JNKI

Handayani, F. (2014). Pertisipasi Suami Dalam Penggunaan Alat Kontrasepsi Pria Di Rw 06 Kelurahan Tuah Karya Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru. Jurnal Kebidanan STIKes Tuanku Tambusai Riau, 5(November), 42–51.

Muhatiah, R. (2017). Partisipasi Pria Dalam Program Keluarga Berencana ( Kb ). Dinas Kesehatan Kampar, 1–18. Retrieved from ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/marwah/article/download/502/482

Ramdani. (2013). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Partisipasi Suami dalam Penggunaan Alat Kontrasepsi di DesaTegal RejoTamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta.

UNFPA, & BKKBN. (2014). Survei Demografi dan Kesehatan Modul Pria. Jakarta.

Yuswatining, E., & Hariyono. (2017). Penggunaan Alat Kontrasepsi Keluarga Berencana ( Studi di RW 01 Dusun Dempok Desa Grogol Kecamatan Diwek Jombang ). In Prosiding Seminar Nasional (pp. 157–163). Jombang.

Unduhan

Telah diserahkan

2018-10-18

diterima

2019-01-03

Diterbitkan

2019-04-23

Cara Mengutip

1.
yuniati sidri rizqi, Suheimi D, Nurhapipa N, Dewi O, Nurlisis N. DETERMINAN PARTISIPASI PRIA DALAM KELUARGA BERENCANA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TENAYAN RAYA PEKANBARU TAHUN 2018: Determinan Partisipasi Pria Dalam Keluarga Berencana Di Wilayah Kerja Puskesmas Tenayan Raya Pekanbaru Tahun 2018. J Keskom [Internet]. 23 April 2019 [dikutip 3 Juli 2024];5(1):1-6. Tersedia pada: https://jurnal.htp.ac.id/index.php/keskom/article/view/279

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama

<< < 1 2