Terapi Perilaku Kognitif Terhadap Pasien Depresi Pasca Stroke di Kota Palangka Raya
DOI:
https://doi.org/10.25311/keskom.Vol7.Iss1.877Abstrak
Depresi pasca stroke ditemukan sekitar 20-65 % prevalensi ini menunjukkan angka yang cukup tinggi. Kurangnya perhatian terhadap depresi pasca stroke menyebabkan kondisi pasien semakin memburuk, sementara intervensi dan pengobatan depresi yang tepat dapat memberi keuntungan dalam penyembuhan dan bahkan mempersingkat proses rehabilitasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi perilaku kognitif tehadap pasien depresi pasca stroke di kota Palangka Raya. Metode penelitian ini adalah penelitan kuantitatif dengan tipe penelitian eskperement pre- test post –test kontrol group design dengan jumlah sampel sebanyak 50 orang pasien depresi pasca stroke yang dibagi dalam dua kelompok yaitu kelompok perlakukan dan kelompok kontrol. Kuesinoer dalam penelitian ini menggunakan instrument skala Hamilton (HDRS) yang terdiri dari 20 pertanyaan untuk mengukur tingkat depresi pasien pasca stroke. Pada kelompok perlakukan diberikan intervensi Terapi perilaku kognitif sesi 1-sesi 4 dengan intervensi yang dilakukan sebanyak dua kali. Analisa data dalam penelitian ini dilakukan melalui analisis univariate dan bivariate dengan uji t berpasangan. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan yang bermakna nilai rata-rata tingkat depresi pasien pasca stroke pada kelompok perlakukan sebelum dan sesudah dilakukan terapi perilaku kognitif dengan nilai p < 0.05 dan IK tidak melewati nol. Diharapkan perawat dapat menjadi edukator, motivator dan fasilitator serta support system dari keluarga dalam merawat pasien depresi pasca stroke.
Kata kunci: Terapi perilaku kognitif, depresi, pasca stroke
Unduhan
Referensi
Acivena, (2010), Perubahan Fisiologis Pasca Stroke. Rineka Cipta. Jakarta
Ardi Muhammad (2011) Analisis Hubungan Ketidakmampuan Fisik Dan Kognitif Dengan Keputusasaan Pada Pasien Stroke Di Makasar, Fakultas Keperawatan, Universitas Indonesia, http://lib.ui.ac.id /tesis/
Azizah, (2011). Keperawatan Jiwa (Aplikasi Praktik Klinik). Yogyakarta : Graha Ilmu.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan. RI (2013). Laporan Nasional Riskesdas 2013. http://www.Litbang.depkes.go.id
Biantoro, Tohri, T., Juariah, L. (2015). Hubungan Karakteristik Individu Dengan Tingkat Depresi Pasca Stroke di Poliklinik Saraf RS Rajawali Bandung. (Jurnal Stikes Ahmad Yani)
FIK UI, (2015). Modul Terapi Keperawatan Jiwa.www. academia.edu
Hamilton, M. 1960, „A Rating Scale For Depression‟, Jounal Of Neurology And Psychiatry, [http://www.assessmentpsychology.com]Disability, Journal of Disability Policy Studies,16,No(4,Januari2006),(http://dps.sagepub.com/content/16/4/236)
Kauhanen, M.L.dkk (2014). Poststroke Depression Correlates with Cognitive Impairment and Neurological Deficits.Dallas: American Heart Association.
Kristyaningsih. T, (2009). Pengaruh perilaku kognitif terhadap harga diri dana kondisi depresi pada penderita gagal ginjal kronik di ruang hemodialisa RSUP Fatmawati Jakarta. Tesis Universitas Indonesia
Lincoln, NB & Flannaghan, (2010). Cognitive Behavioral Psycotherapy for Depression following Stroke:A Random Controlled Trial.Jurnal American Heart Assosiation
Maria Magdalena Purba, & Nang Randu Utama, (2019). Disabilitas Klien Pasca Steroke terhadap Depresi. Jurnal Kesehatan. 10(No.3 November 2019), 364-353.
Munir, B., Nasution, A. A., dan Purnamasari, Y.(2016). Determinan yang Mempengaruhi Depresi pada Pasien Post Stroke Infark di Rumah Sakit Saiful Anwar Malang. Malang Neurology Journal.
(No. 2) Pp : 59 – 62.
Muttaqin, Arif, (2010). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Persarafan, Jakarta: Salemba Medika
Nidya Rizky, (2016), Pengaruh cognitive Behavior Therapy (CBT) Untuk Menurunkan Symtom Depresi Pada Pasien Pasca Stroke.Pustaka.unpad.ac.id.
Rahayu, (2014), Hubungan Frekuensi Stroke dengan Fungsi Kognitif Di RSUD Ariin Achmad,
Ratep.N.Putra K .(2014). Depresi Pasca Stroke: Diagnosis dan Tatalaksana.Cemin Dunia Kedokteran : 41(No.2) 901-905
Robinson RG. (2012), Post-stroke depression: prevalence, diagnosis, treatment, and disease progression.Biol Psychiatry
Sarandria.(2012). Efektifitas Cognitive Behavior Therapy (CBT) untuk Meningkatkan Self-Esteem pada Dewasa Muda. Tesis:Fakultas Psikologi UI.
Setyoadi, dkk. (2011). Terapi Modalitas Keperawatan pada Klien Psikogeriatrik. Jakarta: Salemba Medika.
Sugiarti (2010). Determinan disabilitas pada lanjut usia di indonesia (analis data sekunder riset kesehatan dasar tahun 2007) tesis fakultas kesehatan masyarakat Program Pasca Sarjana Depok
Sugiyono (2009). Metode penelitian kuantitataif kualitatif dan R&D. cetakan ke 7 .Bandung Alfabeta
Stuart, G.W. (2009). Principle and Practice of Psychiatric Nursing. St Louis: Mosby.
Suwantara (2014) Depresi Pasca Stroke: Epidemiologi, rehabilitasi dan psikoterapi: Jurnal Kedokteran Trisakti 23 (No 4 Oktober –Desember 2014 ).
Tantular, (2015) .Gangguan mood pada kiln Stroke Ikhtisar Pustaka Jurnal Ilmiah Kedokterean
Yayasan Stroke Indonesia (Yastroki), (2012). Angka kejadian Stroke Meningkat Tajam.http://www.yastroki.or.id/read. php?id=317
Unduhan
Telah diserahkan
diterima
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2021 Jurnal Kesehatan Komunitas
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Copyright @2017. This is an open-access article distributed under the terms of the Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License (http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0/) which permits unrestricted non-commercial used, distribution and reproduction in any medium