FACTORS RELATED TO THE EVENT OF STUNTING IN THE WORK AREA OF THE UPTD KUSKESMAS KAMPAR KAMPAR DISTRICT

Authors

  • riri maharani STIKes Hang Tuah Pekanbaru
  • Endang Purnawati Rahayu STIKes Hang Tuah Pekanbaru
  • Septi Sholehawati STIKes Hang Tuah Pekanbaru

Keywords:

Related factors, Stunting incident, UPTD Kampar Health Center

Abstract

Stunting is a chronic condition that describes growth retardation due to long-term malnutrition with a threshold (z-score) between -3 elementary school to <-2 elementary school. Based on the results of the 2013 Riskesdas UPTD Kampar Health Center is a Puskesmas that has two villages which are designated as stage II stunting loci, with the prevalence of stunting occurrence 29.4%. The purpose of this study was to determine the factors associated with stunting in the work area of ​​the Kampar UPTD Public Health Center, Kampar district in 2018. This type of research was observational through a quantitative analytic approach with case control design with a sample of 59 stunting mothers and control samples. 59 mother respondents of children under five were not stunting. The data analysis was performed by a computerized system using Univariate and Bivariate analysis with Chi-Square Test. The results showed a relationship between knowledge (P value = 0,000 CI = 5,408-32,065), Parenting Style (P value = 0,039 CI = 1,109-5,005) history of ANC (P value = 0,034 CI = 1,099-4,861) Birth Weight (P value = 0.034 CI = 1,137-5,390), Exclusive breastfeeding (P value = 0,027 CI = 1,169-5,134), immunization history (P value = 0,025 CI = 1,187-5,359), Revenue (P value = 0,002 CI = 1,674-7,753) and family support (P value = 0.020 CI = 1.264-7.458) for the incidence of stunting and no association between history of infectious disease (P value = 1,000 CI = 0.311-2.439) for the incidence of stunting. It is recommended for puskesmas to be able to prepare facilities and infrastructure as a medium in providing counseling and counseling on stunting to the community through posyandu as a place for integrated activities from various sectors.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Amini Aulia (2016) Hubungan Kunjungan Antenatal Care (Anc) Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 12-59 Bulan Di Kabupaten Lombok Utara Provinsi Ntb Tahun 2016.

Anugraheni (2012). Faktor Risiko Kejadian Stunting Pada Anak Usia 12-36 Bulan Di Kecamatan Pati, Kabupaten Pati.

http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jnc. Diakses Oktober 2018

Badan Penelitian dan pengembeangan kesehatan Kemenkes RI. (2013). Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) . Jakarta

Berg, 1986 dalam Washilatur, (2013). Peranan Gizi Dalam Pembangunan Nasional (Zahara, Penerjemah). Jakarta: Ed. Pertama Cv Radjawali Webster’s.

Depkes RI (2009). Sistem Kesehatan Nasional. Jakarta

Dinkes Kabupaten Kampar. (2018). Data Pemantauan Status Gizi.

Farah. (2013). Faktor-faktor yang Mmepengaruhi Kejadian Stunting pada Anak Balita di Perdesaan dan Perkotaan pada Tahun 2015.

https://jurnal.unej.ac.id/index.php/JPK/article/view/2520. Diakses pada tanggal 5 Oktober 2018.

Gibson (1990). Pengukuran Antropometri Tinggi Badan menurut Umur (TB/U).

Thabrani, H, (2007). Indeks Antropometri.

Indrawati Sri (2016). Hubungan Pemberian Asi Esklusif Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia 2-3 Tahun Di Desa Karangrejek Wonosari Gunungkidul. http://digilib.unisayogya.ac.id/2480/1/dira%20Naskah%20Publikasi%20.pdf. Di akses November 2018

Kemenkes. (2010). Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak, pengertian pendek dan sangat pendek. Nomor 1995/MENKES/SK/XII/2010.

Kemenkes. (2017). Faktor yang disebabkan oleh Stunting.

Kemenkeu (2018). Direktur Anggaran Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan . Sun. (2013). Jakarta Scaling Up Nutrition. Scalingupnutrition.org/resources. Diakese November 2018

Nikmah Khoirun, dkk (2015). Faktor Yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Balita. https://e-journal.unair.ac.id/MGI/issue/view/409. Diakese November 2018

Notoatmojo. (2012). Teori Sikap dan Perilaku Dalam Kesehatan. Yogyakarta.

Olsa, dkk (2017). Hubungan Sikap dan Pengetahuan Ibu Terhadap Kejadian Stunting pada Anak Baru Masuk Sekolah Dasar di Kecamanatan Nanggalo. http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/733/589.

Diakeses November 2018.

Pengan Johan (2015) Hubungan Antara Riwayat Pemberian Asi Eksklusif Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia 12-36 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Luwuk Kecamatan Luwuk Selatan Kabupaten Banggai Sulawesi Tengah. http://fkm.unsrat.ac.id/wp-content/uploads/2015/05/JURNAL-JOHAN-1.pdf. Di akses November 2018

Prasetyawati tahun (2011). Dukungan Keluarga Dan Kejadian Stunted Pada Anak Balita Di Kabupaten Simeulue.

http://stikeskendal.ac.id/journal/index.php/keperawatan/index. Diakes November 2018.

Pusdatin. (2016). Pusat Data dan Informasi Situasi Balita Pendek. Jakarta Selatan.

Rahayu Atikah (2014). Riwayat Berat Badan Lahir dengan Kejadian Stunting pada Anak Usia Bawah Dua Tahun.

http://dx.doi.org/10.21109/kesmas.v10i2.882. Di Akses November 2018

Renyoet Brigitte Sarah (2013). Hubungan Pola Asuh Dengan Kejadian Stunting Anak Usia 6-23 Bulan Di Wilayah Pesisir Kecamatan Tallo Kota Makassar. http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/5513/Jurnal.pdf. Diakses Noveber 2013

Salimar dan Anies Irawati (2013). Status Gizi Ibu Sebelum Hamil Sebagai Prediksi Berat Dan Panjang Bayi Lahir Di Kecamatan Bogor Tengah Tahun 2013. https://media.neliti.com/media/publications/223547-status-gizi-ibu-sebelum-hamil-sebagai-pr.pdf . Diakses November 2018

Setiawan Budi. (2018). Faktor-faktor Penyebab Stunting pada Anak Usia Dini. Kota Bekasi

Supriyanto Yeyen (2017). Berat badan lahir rendah berhubungan dengan kejadian stunting pada anak usia 6-23 bulan di Kecamatan Sedayu Kabupaten Bantul, Yogyakarta Tahun 2017.

http://ejournal.almaata.ac.id/index.php/IJND. Diakses November 2018

TNP2K (2018). Tim Nasional percepatan penanggulangan kemiskinan untuk penanganan Stunting (Kerdil).

Uliyanti, 2017. Faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan. http://www.ejournal.poltekkes-pontianak.ac.id/index.php/JVK. Di akses oktober 2017

UNICEF (1998). United Nation International Children’s Emergency Fund. 1998. Dampak Kejadian Stunting. The State Of The World’s Childrens. Focus on Nutrition. http://www.unicef.org./swoc98.silent4.htm. Di akses Oktober 2018

UNICEF. (2013). Improving Child Nutrition, the achievabile imperative for global progress. New York : United Nations Children’s Fund.

UMP Riau (2017). UMP dan UMK Riau 2019.https://gajimu.com/garmen/gaji-pekerja-garmen/gaji-minimum/ump-umk-riau. Di akses november 2017

WHO. (2012). Nutrition Landscape Information System (NLIS) Country Profile indiCators.

WHO. (2015). Prevalensi Stunting Balita Indonesia Tertinggi Kedua di ASEAN

Downloads

Submitted

2020-10-19

Accepted

2021-04-06

Published

2021-09-02

How to Cite

1.
maharani riri, Rahayu EP, Sholehawati S. FACTORS RELATED TO THE EVENT OF STUNTING IN THE WORK AREA OF THE UPTD KUSKESMAS KAMPAR KAMPAR DISTRICT. J Keskom [Internet]. 2021 Sep. 2 [cited 2024 Apr. 19];7(2):234-40. Available from: https://jurnal.htp.ac.id/index.php/keskom/article/view/627

Most read articles by the same author(s)