Jumlah Bakteri pada Udara Ruang Tunggu Puskemas

Penulis

  • fahrul islam politeknik kesehatan kementerian kesehatan mamuju
  • haeranah ahmad poltekkes kemenkes mamuju
  • askur poltekkes kemenkes mamuju

DOI:

https://doi.org/10.25311/keskom.Vol8.Iss2.1109

Abstrak

Kualitas  udara pada  ruang  tunggu  puskesmas sebagai salah satu fasilitas tempat umum dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah; kondisi ruangan, kelembaban, suhu, pencahayaan, dan kandungan mikrobiologi. Penyakit infeksi nosokomial sering bersumber dari fasilitas kesehatan dimana orang sehat bisa menjadi sakit dan orang sakit bisa mendapatkan tambahan beban dari penyebaran mikroba yang bersifat pathogen di udara. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui jumlah bakteri udara pada ruang tunggu Puskesmas di Kecamatan Mamuju. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan deskriptif yang melalui pengukuran dan pemeriksaan laboratorium. Metode Pengambilan Sampel bakteriologis udara menggunakan metode volumetric air sampling. Alat yang digunakan dalam penangkapan bakteri di udara pada penelitian ini adalah Microbio MB2. Alat yang digunakan untuk mengukur suhu dan kelembaban adalah Humidity Alert II Extech 445815 dan alat untuk mengukur pencahayaan adalah Digital Light Meter TASI-8720  Pengambilan sampel dilakukan pada pagi hari selama 3 (tiga) hari berturut-turut. Hasil penelitian: Rata-rata suhu pada ruang tunggu Puskesmas Binanga 29,80C, sedangkan Puskesmas Bambu 28,90C. Rata-rata kelembaban pada ruang tunggu Puskesmas Bambu 70,3% sedangkan Puskesmas Binanga 65%. Rata-rata pencahayaan di ruang Puskesmas Binanga sebesar 215,9 lux dan Puskesmas Bambu sebesar 139,5 lux. Angka Kuman Total  udara pada ruang tunggu  Puskesmas Bambu Kecamatan Mamuju rata-ratanya adalah 258 CFU/m3 sedangkan Puskesmas Binanga adalah 513 CFU/m3. Kesimpulan: jumlah bakteri pada Puskesmas Binanga lebih banyak dari Puskesmas Bambu.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Abdullah, M. and Hakim, B. (2011) ‘Lingkungan Fisik dan Angka Kuman Udara Ruangan di Rumah Sakit Umum Haji Makassar , Sulawesi Selatan Physical Environment and Microbe Rate of Indoor Air of Makassar Hajj Public Hospital , South Sulawesi’, Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, 5(5), pp. 206–211.

C.Pommerville, J. (2007) Alcamo’s Laboratory Fundamentals of Microbiology. Eight Edit. sudbury, Massachusetts: Jones And Bartlett Publisher.

Cahyono, T. (2017) Penyehatan Udara. Edited by E. Risanto. Yogyakarta: Penerbit ANDI.

Efendi, V. O. and Efendi, Y. (2013) ‘Mikrobiologi Hasil Perikanan JILID 1’, Bung Hatta University Press, 1(9), pp. 1–106.

Fahimah, R., Kusumowardani, E., & Susanna, D. (2014) ‘Kualitas Udara Rumah dengan Kejadian Pneumonia Anak Bawah Lima Tahun Kualitas Udara Rumah dengan Kejadian Pneumonia Anak Bawah Lima Tahun ( di Puskesmas Cimahi Selatan dan Leuwi Gajah Kota Cimahi ).’, Makara J. Health Res, 18(1), pp. 25–33.

Femy, Budiarti, T. and Nasrullah, N. (2014) ‘Pengaruh Tata Hijau Terhadap Suhu Dan Kelembaban Relatif Udara, Pada Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian, Serpong’, Jurnal Lanskap Indonesia, 6(2), pp. 21–28. doi: 10.29244/jli.2014.6.2.21-28.

Fitria, L. et al. (2008) ‘Kualitas Udara Dalam Ruang Perpustakaan Universitas X Ditinjau Dari Kualitas Biologi, Fisik, Dan Kimiawi’, Lingkungan, Departemen Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Indonesia, Universitas, 12(2), pp. 76–82.

Ismadiar Rachmatantri, Mochtar Hadiwidodo, H. S. H. (2019) ‘Pengaruh Penggunaan Ventilasi (Ac Dan Non-Ac) Terhadap Keberadaan Mikroorganisme Udara Di Ruang Perpustakaan’, Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), pp. 1689–1699.

Jawetz, Melnick and Adelberg’s (2005) Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta: Salemba Medika.

Mayasari, A., Zulkarnain and Agrina (2020) ‘Analisis Lingkungan Fisik Udara Terhadap Angka Kuman Udara Di Rumah Sakit’, Jurnal Ilmu Lingkungan, 13(1), pp. 81–89.

Naddafi, K. et al. (2011) ‘Investigation Of Indoor And Outdoor Air Bactrial Density In Tehran Subway System’, Iranian Journal of Environmental Health Science & Engineering, 8(4), pp. 383–388.

Ningrum, E. K. (2015) ‘Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dan Kepadatan Hunian Dengan Kejadian Ispa Non Pneumonia Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Pinang’, Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia, 2(2), pp. 72–76.

Nugroho, D. A., Budiyono, B. and Nurjazuli, N. (2016) ‘Faktor-faktor yang berhubungan dengan angka kuman udara di ruang rawat inap kelas III RSUD dr. Moewardi surakarta’, Jurnal Kesehatan Masyarakat (Undip); Vol 4, No 4 (2016): JULI. Available at: https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm/article/view/14385.

Nurlaela, N. F. N. (2013) ‘Pola Kuman pada Ruang Publik, Ruang Pelayanan, dan Ruang Perawatan Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso’, Indonesian Journal of Infectious Disease, 1(3), pp. 14–23. doi: 10.32667/ijid.v1i3.14.

Rahayu, E. P. et al. (2019) ‘Kualitas Udara Dalam Ruang Rawat Inap Di Rumah Sakit Swasta Tipe C Kota Pekanbaru Ditinjau Dari Kualitas Fisik’, Dinamika Lingkungan Indonesia, 6(1), p. 55. doi: 10.31258/dli.6.1.p.55-59.

Shrieve, D. C. and Loeffler, J. S. (2011) Human Radiation Injury. Philadelphia: Lippincott Williams & wilkins, a Wolters Kluwer Business.

Vidyautami, D. ., Huboyo, H. . and Hadiwidodo, M. (2015) ‘Pengaruh Penggunaan Ventilasi (Ac Dan Non Ac) Dalam Ruangan Terhadap Keberadaan Mikroorganisme Udara (Studi Kasus : Ruang Kuliah Jurusan Teknik Sipil Universitas Diponegoro)’, Jurnal Teknik Lingkungan, 4(1), pp. 1–8. Available at: https://www.neliti.com/publications/143280/.

Wulandari, W., Sutomo, A. H. and Iravati, S. (2016) ‘Angka Kuman Udara Dan Lantai Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Pku Muhammadiyah Yogyakarta’, Jurnal Berkala Kesehatan, 1(1), pp. 13–20. doi: 10.20527/jbk.v1i1.655.

Yusup, Y., Ahmad, M. I. and Ismail, N. (2014) ‘Indoor Air Quality of Typical Malaysian Open-air Restaurants’, Environment and Pollution, 3(4), pp. 10–23. doi: 10.5539/ep.v3n4p10.

Unduhan

Telah diserahkan

2022-01-25

diterima

2022-04-07

Diterbitkan

2022-08-31

Cara Mengutip

1.
islam fahrul, ahmad haeranah, askur. Jumlah Bakteri pada Udara Ruang Tunggu Puskemas. J Keskom [Internet]. 31 Agustus 2022 [dikutip 3 Juli 2024];8(2):314-21. Tersedia pada: https://jurnal.htp.ac.id/index.php/keskom/article/view/1109