Hubungan Tingkat Spiritual dengan Kejadian Quarter Life Crisis pada Mahasiswa Tingkat Akhir

Penulis

  • Naimi Syifa Urrahma Keperawatan, Universitas Riau
  • Sri Wahyuni Universitas Riau
  • Wasisto Utomo Universitas Riau

DOI:

https://doi.org/10.25311/keskom.Vol8.Iss3.1289

Abstrak

Pendahuluan: Quarter life crisis merupakan fenomena yang terjadi pada usia 20-an tahun. Spiritual disebut sebagai salah satu faktor yang berhubungan dengan quarter life crisis. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat spiritual individu dengan kejadian quarter life crisis pada mahasiswa tingkat akhir. Metode: Desain penelitian yang digunakan  deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di salah satu perguruan tinggi di Riau terhadap 224 mahasiswa tingkat akhir dari sepuluh fakultas dengan menggunakan teknik proporsional random sampling. Alat ukur yang digunakan adalah kuisioner Spiritual Well-Being Questionnaire (SWBQ) dan Quarter life crisis dengan nilai  validitas (0,466-0,757) dan (0,496-0,858). Uji deskriptif sederhana dan uji chi-square digunakan dalam analisa data. Hasil Penelitian: Tingkat spiritual mahasiswa berada pada tingkat rendah sebanyak 31 mahasiswa (13,8%), tingkat sedang sebanyak 148 mahasiswa (66,1%), dan tingkat tinggi sebanyak 45 mahasiswa (20,1%). Dimensi spiritual bagian personal merupakan bagian yang paling rendah diantara dimensi lainnya. Mahasiswa yang mengalami quarter life crisis sebanyak 193 (86,2%). Hasil uji statistik didapatkan p value (0,000) < α (0,05), yang berarti adanya  hubungan  signifikan  antara tingkat spiritual dengan kejadian quarter life crisis pada mahasiswa tingkat akhir. Kesimpulan: Spiritual adalah hal penting bagi mahasiswa dalam upaya mencegah quarter life crisis. Diperlukan suatu upaya dalam meningkatkan spiritual mahasiswa tingkat akhir terutama pada bagian personal untuk mencegah terjadinya quarter life crisis.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Apande, J., Asrifuddin, A., & Kaunang, W. P. (2021). Gambaran tingkat stres mahasiswa akhir kerukunan pelajar mahasiswa Indonesia Bolaang Mongondow Timur (KPMIBT) selama pembatasan sosial pandemi. Jurnal Kesmas, 10(5), 94–99. https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/kesmas/article/viewFile/35123/32905

Papalia, D E. & Feldman, R. D. (2015). Menyelami perkembangan manusia Edisi 12 Buku 1. Jakarta: Salemba Humanika.

Fatchurrahmi, R., & Urbayatun, S. (2022). Peran Kecerdasan Emosi terhadap Quarter Life Crisis pada Mahasiswa Tingkat Akhir. Jurnal Psikologi Teori dan Terapan, 13(2), 102-113. Jurnal Psikologi Teori dan Terapan. 2022 Jun 30;13(2):102-13. https://journal.unesa.ac.id/index.php/jptt/article/view/13524/8194

Robbins, A & Wilner, A. (2001). Quarterlife crisis: The unique challenges of life in your twenties. New York: Penguin Putnam, Inc.

Putri, A. R. (2020). Hubungan antara dukungan sosial dengan Quarter life crisis pada mahasiswa tingkat akhir. Skripsi. Lampung: Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama Universitas Islam Negeri Raden Intan.http://repository.radenintan.ac.id/12581/1/SKRIPSI_PERPUS.pdf

Herawati, I., & Hidayat, A. (2020). Quarterlife crisis pada masa dewasa awal di Pekanbaru. Journal An-Nafs: Kajian Penelitian Psikologi, 5(2), 145-156. https://doi.org/10.33367/psi.v5i2.1036.

Sujudi, M. A., & Ginting, B. (2020). Quarterlife crisis di masa pandemi Covid-19 pada mahasiswa semester akhir Universitas Sumatera Utara. Buddayah: Jurnal Pendidikan Antropologi, 2(2), 105-112. https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/bdh/article/view/23036https://doi.org/10.24114/bdh.v2i2.23036

Wahyuni, E. N., & Bariyyah, K. (2019). Apakah spiritualitas berkontribusi terhadap kesehatan mental mahasiswa?. Jurnal educatio: Jurnal Pendidikan Indonesia, 5(1), 46-53. http://dx.doi.org/10.29210/120192334

Fisher, J. (2011). The four domains model: Connecting spirituality, health and well-being. Religions, 2(1), 17–28. https://doi.org/10.3390/rel2010017

Larasati, D. (2021). Peran religiusitas dalam menghadapi Quarter life crisis. Skripsi. Malang: Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang. http://eprints.umm.ac.id/id/eprint/78834

Habibie, A., Syakarofath, N. A., & Anwar, Z. (2019). Peran religiusitas terhadap quarter-life crisis (QLC) pada mahasiswa. Gadjah Mada Journal of Psychology (GamaJoP), 5(2), 129. https://doi.org/10.22146/gamajop.48948.

Gomez, R., & Fisher, J. W. (2003). Domains of spiritual well-being and development and validation of the Spiritual Well-Being Questionnaire. Personality and individual differences, 35(8),1975–1991. https://doi.org/10.1016/S0191-8869(03)00045-X

Agustin, I. (2012). Terapi dengan Pendekatan Solution Focused pada Individu yang Mengalami Quarter life crisis. Tesis. Depok: Universitas Indonesia. http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20300702-T30360-Inayah%20Agustin.pdf

Rahardjo, W., Qomariyah, N., Mulyani, I., & Andriani, I. (2021). Social media fatigue pada mahasiswa di masa pandemi COVID-19: Peran neurotisisme, kelebihan informasi, invasion of life, kecemasan, dan jenis kelamin. Jurnal Psikologi Sosial, 19(2), 142-152. http://jps.ui.ac.id/index.php/jps/article/view/220

Robinson, O. C. (2015). Emerging adulthood, early adulthood and quarterlife crisis: Updating Erikson for the 21st century In in a European context. New York: Routledge.

Aditama, D. (2017). Hubungan antara spiritualitas dan stres pada mahasiswa yang mengerjakan skripsi. El-tarbawi, 10(2). https://journal.uii.ac.id/Tarbawi/article/view/11908

Anggraini, D., Wiyanti, S., & Andayani, T. R. (2012). Hubungan antara kecerdasan (intelektual, emosi, spiritual) dengan penerimaan diri pada dewasa muda penyandang cacat tubuh di Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina Daksa Prof. Dr. Soeharso Surakarta. Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa, 1(1). http://candrajiwa.psikologi.fk.uns.ac.id/index.php/candrajiwa/article/view/19

Sumartha, A. R. (2020). Pengaruh trait kepribadian neuroticism terhadap quarter-life crisis dimediasi oleh harapan pada mahasiswa tingkat akhir Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Skripsi. Malang: Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim. http://etheses.uin-malang.ac.id/19370/1/16410067.pdf

Hayati, A. (2019). Hubungan antara kecerdasan spiritual dengan quarter-life crisis: Studi deskriptif pada mahasiswi Jurusan Tasawuf dan Psikoterapi semester VIII tahun 2019. Skripsi. Bandung: UIN Sunan Gunung Djati Bandung. http://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/23224

Sari, S. P., & Wijayanti, D. Y. (2014). Spirituality nursing among patients with Schizophrenia. Jurnal Ners, 9(1), 126-132. https://e-journal.unair.ac.id/JNERS/article/view/3262/0

Novitasari, Y., Yusuf, S., & Ilfiandra, I. (2017). Perbandingan Tingkat Spiritualitas Remaja Berdasarkan Gender dan Jurusan. Indonesian Journal of Educational Counseling, 1(2), 163-178. http://ijec.ejournal.id/index.php/counseling/article/view/12

Unduhan

Telah diserahkan

2022-08-02

diterima

2022-08-11

Diterbitkan

2022-12-12

Cara Mengutip

1.
Urrahma NS, Wahyuni S, Utomo W. Hubungan Tingkat Spiritual dengan Kejadian Quarter Life Crisis pada Mahasiswa Tingkat Akhir . J Keskom [Internet]. 12 Desember 2022 [dikutip 3 Juli 2024];8(3):390-6. Tersedia pada: https://jurnal.htp.ac.id/index.php/keskom/article/view/1289