Pelatihan Skrining Masalah Kesehatan Jiwa Meningkatkan Pengetahuan Kader: Studi Kuasi-Eksperimental
DOI:
https://doi.org/10.25311/keskom.Vol11.Iss3.2361Kata Kunci:
community health cadres, knowledge, mental health, screening, trainingAbstrak
Masalah kesehatan jiwa semakin meningkat sehingga perlu dilakukan penegakan diagnosis dan intervensi secara dini. Skrining masalah kesehatan jiwa merupakan upaya preventif yang dapat dilakukan kader kesehatan terlatih di komunitas, namun kinerja kader kesehatan dalam praktik skrining masalah kesehatan jiwa masih bervariasi. Penelitian ini bertujuan menganalisis efektivitas pelatihan skrining masalah kesehatan jiwa terhadap pengetahuan kader kesehatan serta menguji pengaruh faktor demografis terhadap efektivitas pelatihan. Desain penelitian adalah quasi-experiment pre-post-test one group yang melibatkan 55 kader kesehatan yang dipilih secara purposive sampling. Instrumen penelitian ini berupa kuesioner yang terdiri dari sembilan pernyataan untuk mengukur tingkat pengetahuan kader kesehatan tentang skrinng masalah kesehatan jiwa yang telah diuji validitas dan realibilitasnya. Perubahan pengetahuan diuji menggunakan Wilcoxon Signed-rank Test. Efektivitas pelatihan dianalisis dengan normalized gain, lalu dibandingkan menurut kelompok usia, status pernikahan, dan pekerjaan dengan uji Mann–Whitney U serta tingkat pendidikan dengan uji Kruskal–Wallis. Hasil menunjukkan peningkatan pengetahuan yang bermakna setelah pelatihan (p<0,001). Selain itu, tidak terdapat perbedaan efektivitas berdasarkan pekerjaan (p=0,640), status pernikahan (p=0,942), kelompok usia (p=0,342), maupun pendidikan (p=0,698). Pelatihan skrining kesehatan jiwa meningkatkan pengetahuan kader kesehatan, sedangkan faktor demografis yang diteliti tidak memengaruhi efektivitas pelatihan. Studi dengan kelompok pembanding dan pelaporan ukuran efek dianjurkan sebagai penelitan lanjutan untuk memperkuat inferensi.
Unduhan
Referensi
Institute for Health Metrics and Evaluation. Global Burden of Disease. 2021. Diakses pada: https://vizhub.healthdata.org/gbd-results/
[2] Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 dalam Angka. Jakarta: Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan; 2023.
[3] Direktorat Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Rencana Aksi Kegiatan Direktorat Kesehatan Jiwa Tahun 2020-2024. Jakarta; 2022.
[4] Punton G, Dodd AL, McNeill A. ‘You’re on the waiting list’: An Interpretive Phenomenological Analysis of Young Adults’ Experiences of Waiting Lists within Mental Health Services in the UK. PLoS One. 2022 Mar 18;17(3). Diakses pada: https://doi.org/10.1371/journal.pone.0265542
[5] Altuwairqi Y. Factors Influencing Delay in Seeking Care for Mental Illness Among a Sample of Adult Saudi Arabian Patients. Cureus. 2023 Nov 26;15(11). Diakses pada: https://doi.org/10.7759/cureus.49438
[6] Sari MK. Pengaruh Pelatihan Deteksi Dini dan Home Visit pada ODGJ terhadap Performa Kader Kesehatan Jiwa. Jurnal Kesehatan. 2021 Dec 31;12(2):145–51. Diakses pada: https://www.researchgate.net/publication/359266003_Pengaruh_Pelatihan_Deteksi_Dini_Dan_Home_Visit_Pada_Odgj_Terhadap_Performa_Kader_Kesehatan_Jiwa
[7] Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Modul Penelitian bagi Pelatih Kader Kesehatan. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan; 2018.
[8] Barnett ML, Gonzalez A, Miranda J, Chavira DA, Lau AS. Mobilizing Community Health Workers to Address Mental Health Disparities for Underserved Populations: A Systematic Review. Administration and Policy in Mental Health and Mental Health Services Research. 2018 Mar 20;45(2):195–211. Diakses pada: https://doi.org/10.1007/s10488-017-0815-0
[9] Irmansyah I, Susanti H, James K, Lovell K, Idaiani S, Imah S, et al. Civic Engagement and Mental Health System Strengthening in Indonesia: A Qualitative Examination of the Views of Health Professionals and National Key Stakeholders. BMC Psychiatry. 2020 Apr 15;20(1). Diakses pada: https://doi.org/10.1186/s12888-020-02575-3
[10] Asher L, Birhane R, Teferra S, Milkias B, Worku B, Habtamu A, et al. “Like a doctor, like a brother”: Achieving Competence Amongst Lay Health Workers Delivering Community-Based Rehabilitation for People with Schizophrenia in Ethiopia. PLoS One. 2021 Feb 1;16(2). Diakses pada: https://doi.org/10.1371/journal.pone.0246158
[11] Puspitosari WA, Wardaningsih S, Nanwani S. Improving The Quality of Life of People With Schizophrenia through Community Based Rehabilitation in Yogyakarta Province, Indonesia: A quasi experimental study. Asian J Psychiatr. 2019 Apr;42:67–73. Diakses pada: https://doi.org/10.1016/j.ajp.2019.03.022
[12] Fatimah RN, Wulandari DA, Damayanti S. Determinan Pemanfaatan Posbindu Penyakit Tidak Menular oleh Masyarakat di RW 36 Padukuhan Ngabean Kulon Sinduharjo Ngaglik Sleman. Jurnal Kesehatan Komunitas. 2023 Dec 5;9(3):512–20. Diakses pada: https://doi.org/10.25311/keskom.Vol9.Iss3.1405
[13] Handayani R, Nuryani S. Hubungan Karakteristik dengan Kinerja Kader Posyandu dalam Pemantauan Tumbuh Kembang Balita. Jurnal Bina Cipta Husada. 2022;18(1):151–64. Diakses pada: https://jurnal.stikesbch.ac.id/index.php/jurnal/article/view/66/86
[14] Febrianto T, PH L, Indrayati N. Peningkatan Pengetahuan Kader tentang Deteksi Dini Kesehatan Jiwa melalui Pendidikan Kesehatan Jiwa. Jurnal Penelitian Perawat Profesional. 2019 Nov 30;1(1):33–40. Diakses pada: https://doi.org/10.37287/jppp.v1i1.17
[15] Rokayah C, Jundiah RS, Pratidina E, Irawan S, Imam H. Peningkatan Kapasitas Kader Kesehatan melalui Pelatihan. Jurnal Peduli Masyarakat. 2024 Mar;6(1):153–8. Diakses pada: https://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JPM/article/view/2685/1988
[16] Coletta VP, Steinert JJ. Why Normalized Gain Should Continue to be Used in Analyzing Preinstruction and Postinstruction Scores on Concept Inventories. Phys Rev Phys Educ Res. 2020 Feb 6;16(1). Diakses pada: https://doi.org/10.1103/PhysRevPhysEducRes.16.010108
[17] Rahmawati C, Nurhayani E, Karimah H, Elisya Q, Suharyat Y. Perspektif Islam terhadap Manajemen Sumber Daya Manusia. Journal of Creative Student Research. 2022;1(4):42–56. Diakses pada: https://ejurnal.politeknikpratama.ac.id/index.php/jcsr/article/view/2213/2144
[18] Rusdin. Pendidikan dan Pelatihan sebagai Sarana Peningkatan Kompetensi Guru di SMP Negeri 02 Linggang Bigung. Jurnal Administrative Reform. 2017 Dec 11;5(4):200–12. Diakses pada: https://doi.org/10.52239/jar.v5i4.885
[19] Guerra-Carrillo B, Katovich K, Bunge SA. Does Higher Education Hone Cognitive Functioning and Learning Efficacy? Findings from a Large and Diverse Sample. PLoS One. 2017 Aug 23;12(8). Diakses pada: https://doi.org/10.1371/journal.pone.0182276
[20] Vance DE, Cody SL, Yoo-Jeong M, Jones G “Lynn” D, Nicholson WC. The Role of Employment on Neurocognitive Reserve in Adults With HIV: A Review of the Literature. Journal of the Association of Nurses in AIDS Care. 2015 Jul;26(4):316–29. Diakses pada: https://doi.org/10.1016/j.jana.2015.04.003
[21] Jennings EA, Farrell MT, Liu Y, Montana L. Associations Between Cognitive Function and Marital Status in the United States, South Africa, Mexico, and China. SSM Popul Health. 2022 Dec;20. Diakses pada: https://doi.org/10.1016/j.ssmph.2022.101288
[22] Hair JF, Black WC, Babin BJ. Multivariate Data Analysis. 7th ed. Pearson Prentice Hall; 2010.
[23] Diaz T, Strong KL, Cao B, Guthold R, Moran AC, Moller AB, et al. A Call for Standardised Age-Disaggregated Health Data. Lancet Healthy Longev. 2021 Jul;2(7). Diakses pada: https://doi.org/10.1016/S2666-7568(21)00115-X
[24] Pallant J. SPSS Survival Manual. Routledge; 2020.
[25] Marastuti A, Subandi MA, Retnowati S, Marchira CR, Yuen CM, Good BJ, et al. Development and Evaluation of a Mental Health Training Program for Community Health Workers in Indonesia. Community Ment Health J. 2020 Oct 15;56(7):1248–54. Diakses pada: http://link.springer.com/10.1007/s10597-020-00579-7
[26] Knowles MS. The Modern Practice of Adult Education: From Pedagogy to Andragogy. New York: The Adult Education Company; 1970.
[27] Adefolarin AO, Gershim A, Sola AO, Oye G. The Effect of Training and Supervision on Primary Health Care Workers’ Competence to Deliver Maternal Depression Inclusive Health Education in Ibadan, Nigeria: a Quasi-experimental Study. BMC Health Serv Res. 2021 Dec 30;21(1):1286. Diakses pada: https://doi.org/10.1186/s12913-021-07208-3
[28] Ardiana M, Andrianto A, Nugrahita Asmarani D, Intan RE, Andira LH, Triastuti F. Knowledge Upgrading of General Practitioners in the Community Health Cares in Surabaya after Joining Virtual Training of Early Cardiovascular Detection in Pregnancy: A Quasi-Experimental Study. Cor Vasa. 2023 Sep 1;65(4):610–6. Diakses pada: https://doi.org/10.33678/cor.2023.001
[29] Fitrianingsih RD, Septiyaningsih R, Susilawati. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pengetahuan Kader Kesehatan tentang Penyakit HIV/AIDS. Sains Indonesia: Jurnal Ilmiah Nusantara. 2023 Feb;1(1):87–99. Diakses pada: https://sainsindonesia.id/index.phhp/sainsindonesiana/article/view/12/10
[30] Mediani HS, Hendrawati S, Pahria T, Mediawati AS, Suryani M. Factors Affecting the Knowledge and Motivation of Health Cadres in Stunting Prevention Among Children in Indonesia. J Multidiscip Healthc. 2022 May;Volume 15:1069–82. Diakses pada: https://doi.org/10.2147/JMDH.S356736
[31] Zalela, Prasiwi WM, Purnamawati D. Efektivitas Pelatihan Kader dalam Rangka Peningkatan Kompetensi dan Keterampilan Kader di Puskesmas Pasar Minggu. 2024 Aug 5;145–57. Diakses pada: https://proceedings.ums.ac.id/semnasfik/article/view/4322/3970
Unduhan
Telah diserahkan
diterima
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Kesehatan Komunitas
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Copyright @2017. This is an open-access article distributed under the terms of the Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License (http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0/) which permits unrestricted non-commercial used, distribution and reproduction in any medium
