Hubungan Faktor Penyebab Tingkat Kelelahan pada Pekerja Tambang Pengolahan Mineral Tembaga dan Emas

Penulis

  • Khaerani Lestari a:1:{s:5:"en_US";s:10:"Indonesian";}
  • Aditya Fadila Muhamad SHE System, Safety Health Environmental Department, Division of Concentrating PT Freeport Indonesia, Tembagapura 99960,Indonesia
  • Arif Susanto Industrial & Environmental Health, Safety Health Environmental Department, Division of Concentrating PT Freeport Indonesia, Tembagapura 99960, Indonesia
  • Edi Karyono Putro Resource Management, Safety Health Environmental Department, Division of Concentrating PT Freeport Indonesia, Tembagapura 99960, Indonesia
  • Fanny Sarah Yuliasari Operational Safety, Safety Health Environmental Department, Division of Concentrating PT Freeport Indonesia, Tembagapura 99960, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.25311/keskom.Vol6.Iss1.519

Kata Kunci:

Fatigue management, fatigue level, Industrial Fatigue Research Committee, Pittsburgh Sleep Quality Index, sleep quality

Abstrak

Kelelahan memiliki dampak yang besar terhadap perekonomian akibat absenteisme, produktivitas yang menurun, biaya kesehatan, kecelakaan, dan biaya lain yang berhubungan dengan kelelahan. Kelelahan merupakan kejadian yang kompleks karena disebabkan oleh banyak faktor. Faktor kelelahan dapat dikelompokan menjadi dua bagian, yaitu faktor kelelahan terkait pekerjaan dan faktor kelelahan tidak terkait pekerjaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat kelelahan pada pekerja tambang pengolahan mineral tembaga dan emas. Faktor yang diteliti yaitu faktor terkait pekerjaan dan faktor tidak terkait pekerjaan yang berhubungan dengan tingkat kelelahan. Desain studi cross-sectional digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan kuesioner Industrial Fatigue Research Committee (IFRC) untuk mengukur tingkat kelelahan dan The Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) pada 260 responden yang bekerja di divisi A. Hasil penelitian diketahui sebanyak satu pekerja (0,4%) mengalami kelelahan berat, 12 pekerja (4,6%) mengalami kelelahan menengah, 243 pekerja (93,5%) mengalami kelelahan ringan dan empat pekerja (1,5%) tidak mengalami kelelahan, selain itu terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat kelelahan dengan kualitas tidur. Kesimpulannya, secara umum kelelahan dapat meningkat dengan memburuknya kualitas tidur pada pekerja. Saran bagi perusahaan yaitu memberikan training terkait manajemen kelelahan dan kebersihan tidur pada pekerja.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Unduhan

Telah diserahkan

2020-02-07

diterima

2020-05-17

Diterbitkan

2020-05-28

Cara Mengutip

1.
Lestari K, Muhamad AF, Susanto A, Putro EK, Yuliasari FS. Hubungan Faktor Penyebab Tingkat Kelelahan pada Pekerja Tambang Pengolahan Mineral Tembaga dan Emas. J Keskom [Internet]. 28 Mei 2020 [dikutip 3 Juli 2024];6(1):109-14. Tersedia pada: https://jurnal.htp.ac.id/index.php/keskom/article/view/519

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama