Pengaruh Jumlah Anak, Pengetahuan dan Sikap dengan Pemilihan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang pada AkseptorKB di Kota Pekanbaru

Penulis

  • Ranti Puspa Lestari a:1:{s:5:"en_US";s:9:"Mahasiswi";}
  • Bambang Setiaji Kemenkes RI
  • Emy Leonita STIKes Hang Tuah Pekanbaru
  • Nurlisis Nurlisis STIKes Hang Tuah Pekanbaru
  • Juli Selvi Yenti STIKes Hang Tuah Pekanbaru

DOI:

https://doi.org/10.25311/keskom.Vol8.Iss1.897

Kata Kunci:

Akseptor KB, jumlah anak, pengetahuan, MKJP, Sikap

Abstrak

Keluarga berencana adalah usaha untuk mengontrol jumlah dan jarak antara kelahiran anak. MKJP (Metode Kontrasepsi Jangka Panjang) adalah kontrasepsi yang dapat bertahan antara tiga tahun sampai seumur hidup, seperti Intra Uterine Device (IUD), implant dan sterilisasi pada pria/wanita. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemilihan metode kontrasepsi jangka panjang pada akseptor Keluarga Berencana (KB) di Kota Pekanbaru seperti umur, jumlah anak, pengetahuan, sikap, dukungan suami dan dukungan tenaga kesehatan. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Mixed method Sequential Explanatory. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2020. Penelitian menggunakan analisis univariat, bivariat dan multivariat. Responden dalam penelitian ini berjumlah 60 responden dari seluruh akseptor KB di Kota Pekanbaru. Hasil penelitian didapatkan p-value < 0,05 adalah antara lain variabel jumlah anak (p=0,002) dengan POR= 11,047, variabel pengetahuan (p=0,036) dengan POR = 4,586 diperkuat dengan penelitian kualiatatif : “Keuntungan pakai KB semua jenis mungkin sama ya bu, untuk menjarakkan kehamilan, tapi ada juga yang steril gitu tidak bisa lagi punya anak dibuatnya kerugiannya saya ndak terlalu paham, variabel sikap (p=0,045) dengan POR = 5,614 diperkuat dengan penelitian kualiatatif : “Pernah ingin mencoba tapi takut sakit saat pemasangannya karena saya dengar info bahwa sakit saat pemasangan dan ada yang bilang tidak cocok” dan variabel yang tidak berhubungan dengan pemilihan MKJP yaitu dukungan tenaga kesehatan, dukungan suami dan jumlah anak. Diharapkan untuk seluruh puskesmas yang ada di Kota Pekanbaru tetap melakukan promosi kesehatan dengan berbagai media yang ada, dengan tujuan meningkatnya pengguna kontrasepsi jangka panjang dan mengurangi angka kelahiran dan angka kematian.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Akesittipaisarn, S. (2018). Factors Associated with Long-Acting Reversible Contraception (LARC) use in Postpartum Women at Srinagarind Hospital. Thai Journal of Obstetrics and Gynaecology April 2018, Vol. 26, pp.132-139.

Azwar, S. (2013). Sikap Manusia . Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offfset .

Bawing, P. (2017). Analisis pelaksanaan kebijakan program keluarga berencana: studi kasus di Malinau. Berita Kedokteran Masyarakat.

BKKBN. (2019). BKKBN Terus Berusaha Capai Target RENSTRA 2015-2019. Jakarta.

Cunningham. (2013). Obstetri Williams. Jakarta: EGC.

Dewi, P. (2017). Hubungan Usia dan Paritas dengan Penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang Pada Akseptor Baru di Puskesmas Lendah 1 Kulon Progo Yogyakarta. Naskah Publikasi Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta.

Ilmiyah, DE. (2018). Determinants of Women’s Choice of a Long-Acting Reversible Contraceptive in Boyolali, Central Java. Journal of Maternal and Child Health (2018), 3(3): 225-232.

Kurniawan, H. (2017). Perilaku Akseptor dalam Memilih Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) di Poskesdes Anuta Singgani Kecamatan Mantikulore Kota Palu. Jurnal Preventif, Volume 8 Nomor 1, April 2017 , 1-58.

Leonita, E. (2018). Peran Media Sosial dalam Upaya Promosi Kesehatan : Tinjauan Literatur. INVOTEK : Jurnal Inovasi, Vokasional dan Teknologi, Volume 18 No.2.

Nurlisis. (2016). Hubungan Pengetahuan Ibu dan Dukungan Suami dengan Pemakaia Kontrasepsi Jangka Panjang di wilayah kerja Puskesmas Rumau Pesisir. Jurnal Photon, Vol.6 No. 2 , 75-80.

Nurlisis, Yunita, J. (2016). Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP). Jurnal Kesehatan Health Care. Vol. 1 No.6, 55-62.

Prawiroharjo, S. (2012). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.

Sari, H. (2015). Hubungan Penggunaan dan Lama Penggunaan Jenis Kontrasepsi Hormonal Dengan Kejadian Keputihan Pada Akseptor Keluarga Berencana Di Wilayah Kerja Puskesmas Kartasura Sukoharjo. Skirfspi, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Sarwono, S. W. (2012). Psikologi Sosial. Jakarta: Salemba Humanika.

Setiasih, S. (2016). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKIP) pada Wanita Pasangan Usia Subur (PUS) di Kabupaten Kendal. Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia Vol. 11 / No. 2 / Agustus 2016 , 32-45.

Wiknjosastro, H. (2009). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.

Yuanti, Y. (2019). Determinan Pemilihan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) Pada Pasangan Usia Subur. Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan: Wawasan Kesehatan, p-ISSN 2087-4995, e-ISSN 2598-4004 , 1-10.

Unduhan

Telah diserahkan

2021-05-20

diterima

2021-12-22

Diterbitkan

2022-04-30

Cara Mengutip

1.
Lestari RP, Setiaji B, Leonita E, Nurlisis N, Yenti JS. Pengaruh Jumlah Anak, Pengetahuan dan Sikap dengan Pemilihan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang pada AkseptorKB di Kota Pekanbaru. J Keskom [Internet]. 30 April 2022 [dikutip 18 Mei 2024];8(1):7-13. Tersedia pada: https://jurnal.htp.ac.id/index.php/keskom/article/view/897

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama

1 2 3 > >>