Kejadian Kecacingan pada Siswa Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Rumbai Pesisir Pekanbar

Penulis

  • Sri Kartini Universitas Abdurrab Pekanbaru

DOI:

https://doi.org/10.25311/keskom.Vol3.Iss2.102

Kata Kunci:

Kecacingan, minum obat cacing, kebiasaan mencuci tangan, ketersediaan SPAL, kebersihan kuku

Abstrak

Penyakit kecacingan masih menjadi masalah kesehatan. Penyakit  ini terutama diderita oleh anak-anak. Pada kondisi kecacingan  ringan tidak menimbulkan gejala, pada kondisi berat  dapat menimbulkan manifestasi usus, malaise, gangguan  perkembangan kognitif, terganggunya perkembangan fisik dan anemia.   Penelitian ini bertujuan untuk mengethui proporsi dan faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian kecacingan Soil Transmitted Helminth (STH) yaitu kebiasaan mencuci tangan, kebersihan kuku, ketersediaan jamban, jenis lantai rumah, ketersediaan air bersih di rumah,ketersediaan tempat sampah, kebiasaan bermain di tanah,kebiasaan menggunakan alas kaki, ketersediaan Sarana Pembuangan Air Limbah (SPAL), pekerjaan ibu, pekerjaan ayah, jenis kelamin dan minum obat cacing. Penelitian ini bersifat kuatitatif analitik observasional dengan studi penampang analitik. Populasi  adalah seluruh siswa SD Negeri Kecamatan Rumbai Pesesir sebanyak 2610 orang dan sampel  240 orang. Sampling yang digunakan adalah systematic random sampling. Analisis data menggunakan uni regresi linier ganda. Hasil penelitian diperoleh proporsi kecacingan 16,3%,   jenis Ascaris lumbricoides 13,0%, Trichuiris trichiura  2,5% dan cacing Tambang  0,8%.Variabel yang berhubungan dengan kecacingan: minum obat cacing (POR:11,143; 95%CI: 4,179-31,886), kebiasaan mencuci tangan (POR:5,366; 95%CI: 2,186-13,172), ketersediaan SPAL (POR:2,615; 95%CI: 1,195-6,787), kebersihan kuku (POR: 2,378; 95%CI : 1,300-7,227).

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Unduhan

Telah diserahkan

2017-02-10

Diterbitkan

2016-05-01

Cara Mengutip

1.
Kartini S. Kejadian Kecacingan pada Siswa Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Rumbai Pesisir Pekanbar. J Keskom [Internet]. 1 Mei 2016 [dikutip 22 Juli 2024];3(2):53-8. Tersedia pada: https://jurnal.htp.ac.id/index.php/keskom/article/view/102