DETERMINAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA WANITA USIA SUBUR DI KELURAHAN SIMPANG TIGA PEKANBARU TAHUN 2017

Penulis

  • zulmeliza meliza rasyid STIKes Hang Tuah Pekanbaru
  • Yuni Kristiani Siboro STIKes Hang Tuah Pekanbaru
  • Alhidayati Alhidayati STIKes Hang Tuah Pekanbaru
  • Syukaisih Syukaisih STIKes Hang Tuah Pekanbaru

DOI:

https://doi.org/10.25311/keskom.Vol6.Iss1.339

Kata Kunci:

Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI), Kesadaran Diri, Sumber Informasi, Tenaga Kesehatan, Riwayat keluarga, Umur.

Abstrak

Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) adalah pemeriksaan payudara oleh diri sendiri untuk mendeteksi segala kelainan yang ada pada payudara SADARI penting bagi wanita, sedangkan di wilayah Pekanbaru hanya 15,1% dan yang melakukan SADARI di wilayah Kelurahan Simpang Tiga 17,9% dan satu diantaranya telah meninggal karena kanker payudara dan masih kurang dari pencapaian standar Nasional 50% tidak sesuai dengan yang diharapkan dalam melakukan SADARI. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dan determinan SADARI pada WUS di Kelurahan Simpang Tiga Pekanbaru Tahun 2017. Jenis penelitian ini adalah analitik kuantitatif dengan desain penelitian Cross Sectional yang dilaksanakan pada bulan Juni-Juli di Kelurahan Simpang Tiga Pekanbaru Tahun 2017. Sampel adalah WUS yang berada di Kelurahan Simpang Tiga. Kriteria Inklusi WUS yang bersedia menjadi responden umur 20-45 tahun, WUS yang tidak hamil dan menyusui, kriteria Ekslusi WUS tidak menderita tumor atau kanker, sakit atau cacat saat penelitian. Teknik sampling yang digunakan adalah quota sampling. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner. Analisis data untuk bivariat dengan uji Chi-Square. Proporsi SADARI pada WUS di Kelurahan Simpang Tiga yang melakukan SADARI sebanyak 22,9%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan WUS yang tidak menikah (PRR=1,240; 95%CI=1,027-1,497), kesadaran diri yang kurang (PRR=1,245; 95%CI=1,036-1,496), riwayat keluarga yang menderita kanker (PRR=1,895; 95%CI=1,028-3,491), tidak mendapat sumber informasi (PRR=1,250; 1,022-1,528), tenaga kesehatan (PRR=1,485;1,138-1,940) terhadap WUS yang tidak melakukan SADARI. Diharapkan petugas kesehatan di Puskesmas Kelurahan Simpang Tiga lebih meningkatkan promosi kesehatan yang sudah ada dengan melakukan pelatihan  kepada petugas kesehatan juga kepada kader-kader kesehatan tentang tata cara melakukan SADARI yang tepat sesuai dengan prosedurnya, agar dapat memberikan informasi pentingnya melakukan SADARI kepada WUS yang berada di Kelurahan Simpang Tiga.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Charisma, A. S., & Anggraini. (2013). Hubungan Pengetahuan dan sikap Terhadap tindakan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) PadaWanita Usia Subur Di Posyandu Kelurahan Kampung Baru Kecamatan Labuhan Ratu Kota Bandar Lampung Tahun 2013. (Online), Diakses 18 Januari 2017.
Hikmawati, I. (2011). Promosi Kesehatan Untuk kebidanan.Yogyakarta: Nuha Medika.
Intan, M. (2015). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) Untuk Mendeteksi Dini Kanker Payudara Pada Mahasiswa Jalur A Semester 4 Prodi IKM Hang Tuah Pekanbaru. Skripsi
Kartikawati, E. (2013). Awas! Bahaya Kanker Payudara dan Kanker Serviks. Bandung: Buku Baru.
Kartini, M. (19 November 2016). SADARI Dengan Pemeriksaan Payudara Sendiri. Jakarta
Kemenkes RI.(2015). Program Nasional Gerakan Pencegahan dan Deteksi Dini Kanker Payudara. Jakarta diakses melalui http://www.Kemenkes.go.id
Lincoln, j., & Wilensky. (2008). Kanker Payudara: Diagnosis dan solusinya. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Mulyani, N.S., & Nuryani. (2013). Kanker Payudara dan PMS Pada Kehamilan. Yogyakarta: Nuha Medika.
Masriadi, H. (2016). Epidemiologi penyakit Tidak Menular. jakarta: CV. Trans Info Media.
Musfiroh, S. (2013). Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Praktik Priksa Payudara Sendiri (SADARI) Di Akademi Kebidanan Muhammadiyah Cirebon Tahun 3013, 1(3).
Mubarak, W.I. (2012). Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Salemba Medika.
Nisman, W.A. (2011). Lima Menit Kenali Payudara Anda. Yogyakarta: C.V Andi OFFSET.
Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
_____________ (2010). Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta.
_____________ (2012). Promosi Kesehatan dan Prolaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Olfah, Y., Mendri, N.K., & Badi'ah, A. (2013). Kanker Payudara Dan Sadari. Yogyakarta: Nuha Medika.

Pamungkas, Z. (2011). Deteksi Dini kanker Payudara. Yogyakarta: Buku Biru

Pofil Dinas Kesehatan. (2014). Pekanbaru

Pofil Dinas Kesehatan. (2015). Pekanbaru

Purwoastuti, E., Walyani, E. S. (2015). Ilmu Kesehatan Masyarakat Dalam Kebidanan. Yogyakarta: Pustaka baru press

Purwandari, A. (2009). Ilmu Kesehatan Masyarakat Dalam Konteks Kebidanan. Jakarta: EGC
Setiati, E. (2009). Waspadai 4 Kanker Ganas Pembunuh Wanita.Yogyakarta: CV. Andi OFFSET.
Suryani, R., & Subandryo, H. D. (2016). Faktor Risiko Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kanker Payudara Di Rumah Sakit Umum Daerah dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung. (Online), Diakses 04 Februari 2017.
Yusra, V.D., &Machmud, R. (2014). Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang SADARI di Nagari Painan. (Online).(http://jurnal.fk.unand.ac.id) Diakses 03 Juni 2017.

Unduhan

Telah diserahkan

2019-01-25

diterima

2020-04-19

Diterbitkan

2020-05-28

Cara Mengutip

1.
rasyid zulmeliza meliza, Siboro YK, Alhidayati A, Syukaisih S. DETERMINAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA WANITA USIA SUBUR DI KELURAHAN SIMPANG TIGA PEKANBARU TAHUN 2017. J Keskom [Internet]. 28 Mei 2020 [dikutip 22 Juli 2024];6(1):19-24. Tersedia pada: https://jurnal.htp.ac.id/index.php/keskom/article/view/339

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama