PERSEPSI DAN TINDAKAN AWAL KELUARGA TERHADAP GEJALA DEMAM DI DAERAH KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DEMAM BERDARAH DENGUE DI PUSKESMAS PALARAN SAMARINDA

Penulis

  • Muji Sutrisno Medical Faculty of Mulawarman University
  • Rahmat Bakhtiar Medical Faculty, Mulawarman University
  • Mahyati Sari Zulfa
  • Chrisna Wahyu Hardian
  • Adeline Arung Labi Medical Faculty, Mulawarman University
  • Opiansyah Opiansyah Head of Palaran Public Health Center, Samarinda

DOI:

https://doi.org/10.25311/keskom.Vol6.Iss1.345

Kata Kunci:

DBD, KLB, persepsi, risiko bahaya, tindakan awal

Abstrak

Latar Belakang: Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah suatu penyakit infeksi virus dengue yang penularannya adalah melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Jumlah kasus DBD di Kecamatan Palaran mengalami peningkatan tajam dari bulan Januari hingga November 2018 Terdapat sebanyak 218 kasus morbiditas dengan 1 kasus mortalitas akibat DBD. Sedangkan sepanjang tahun 2017 hanya terdapat 28 kasus dan tidak ditemukan adanya kasus kematian.

Tujuan: mengetahui persepsi dan tindakan awal pengobatan gejala demam pada keluarga di daerah KLB demam berdarah dengue di Puskesmas Palaran Samarinda.

Metode: Penelitian Deskriptif Kuantitatif dengan 102 responden yang didapat langsung melalui kuesioner persepsi dan tindakan awal keluarga terhadap gejala demam di daerah kejadian luar biasa (KLB) demam berdarah dengue di Puskesmas Palaran Samarinda periode Oktober – Desember 2018

Hasil: Keluarga dengan persepsi awal demam karena penyakit lain (77,5%), persepsi awal demam tidak bahaya (63,7%), tindakan awal pengobatan keluarga datang ke Puskesmas (30,47%)

Kesimpulan: Persepsi dan tindakan awal keluarga terhadap gejala demam di daerah kejadian luar biasa (KLB) demam berdarah dengue di Puskesmas Palaran Samarinda periode Oktober – Desember 2018 didapatkan lebih banyak keluarga dengan persepsi awal demam karena penyakit lain, keluarga dengan persepsi awal demam tidak bahaya, dan tindakan awal pengobatan keluarga paling banyak datang ke Puskesmas.

 

Kata Kunci: DBD, KLB, persepsi, risiko bahaya, tindakan awal

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Antoinette, L., Gonzales, M., & Banez, M. A. (2012). Revised Guidlines on Fluid Management of Dengue Fever and Dengue Hemorrhagic Fever In Adult. Sri Lanka: Ministry of Health Sri Lanka.

Ayu, K. U., Badar, K., & Dwi, A. (2015). Kejadian Luar Biasa (KLB) DBD Berdasarkan Time,Place, Person di Puskesmas Boyolali (2011-2013). University Research Colloquium , 108-116.

Azwar. (2005). Sikap Manusia : Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Baratawidjaja, K. G., & Rengganis, I. (2014). Imunologi Dasar Edisi Ke-11. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Darjito, E., Yuniarno, S., Wibowo, Saptaprasetya, D., & Dwi Yanti, H. (2008). Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Dikabupaten Banyumas. Media Litbang Kesehatan, 18(3).

Dinkes Kaltim. (2017). Profil Kesehatan Kalimantan Timur Tahun 2016. Samarinda: Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur.

Ditjen PP & PL. (2013). Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 374/Menkes/Per/III/2010. Jakarta: Kemenkes RI.

Fauzy, S. S. (2015). Persepsi Masyarakat Terhadap Risiko DBD dan Cara Pencegahannya Di Kelurahan Sendangmulyo Kecamatan Tembalang Kota Semarang Tahun 2014. Semarang: Universitas Dian Nuswantoro.

Goldman, L., & Schafer, A. I. (2012). Goldman's Cecil Medicine (24 ed.). New York: Elsevier Saunders.

Guerdan, B. R. (2010). Dengue Fever and Dengue Hemorrhagic Fever. American Journal of Clinical Medicine, 8.

Guzman, M., & Kouri, G. (2012). Epidemiologic studies on dengue in Santiago de Cuba. 152(9).

Hadinegoro, S. R., Rezeki, S., Soegijanto, S., Wuryadi, S., & Suroso, T. (2016). Tatalaksana demam berdarah dengue di Indonesia . Jakarta: Direktorat Jenderal Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan.

Handoko, D., Prasetyowati, E. B., & Hartoyo, S. (2011). Modul Pengendalian Demam Berdarah Dengue. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan.

IDAI. (2015). Buku Ajar Infeksi & Pediatri Tropis Edisi Kedua. Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia.

Kemenkes RI. (2010). Buletin Jendela Epidemiologi: Demam Berdarah Dengue. Jakarta: Pusat data dan Surveilans Epidemiologi.

Kemenkes RI. (2017). Data Dasar Puskesmas Kondisi Desember 2016. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Khudori, A. (2012). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pemilihan tempat persalinan pasien poliklinik kandungan dan kebidanan Rumah Sakit IMC Bintaro. Jakarta: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.

Khun, S., & Manderson, L. (2007). Health seeking and access to care for children with suspected dengue in Cambodia An ethnographic study. BMC Public Health, 7, 262.

Masud, F., Butt, T. K., & Ali, M. (2012). Dengue Good Clinical Practice Guidelines 2012. Diambil kembali dari http://esculapio.pk/index.php/dengue-guideline/

Nasronudin. (2007). Demam Berdarah Dengue. Dalam H. U. Nasronudin, A. Bramantono, Suharto, & E. Soewandojo, Penyakit Infeksi Di Indonesia: Solusi Kini & Mendatang. Surabaya: Badan Penerbit Airlangga University.

Notoatmodji. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.

Nurjannah. (2010). Faktor-Faktor yang berhubungan dengan derajat Demam Berdarah Dengue DBD di Kota Makassar. Makassar: Universitas Islam Negeri Alauddin.

Nursalam, & Pariani. (2001). Pendekatan Praktis Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

NVBDCP. (2008). Guidelines for Clinical Management of Dengue Fever, Dengue Haemorrhagic Fever, and Dengue Shock Syndrome. Dehli: Directorate of National Vector Borne Diseases Control Programme.

Qomaruddin, H. B. (2017 ). Aplikasi Health Belief Model Pada Perilaku Pencegahan Demam Berdarah Dengue. Jurnal Promkes Vol. 5 No. 2 Desember 2017, 245 – 255.

Rachmawati, D. N. (2012). Hubungan Kadar Kolesterol Total dan Kadar Albumin dengan Derajat Infeksi Dengue pada Anak. Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.

Ramadhani, N., Aisyah, Sukirman, & Dhini, S. (2014). Faktor-Faktor yang mempengaruhi Perilaku Disfungsional Audit. Accounting Analysis Journal, 133.

Riandika, A. (2012). Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Demam dengan Pengelolaan Demam Pada Anak. Semarang: Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.

Rohmansyah, W., Imas, M., Joni, H., & Mara, I. (2010). Gambaran Perilaku Pencarian Pengobatan Penderita Demam Berdarah Dengue di Kabupaten Ciamis Propinsi Jawa Barat. Journal Aspirator, 2(2), 103-109.

Rothman, A. L. (2011). Immunity to Dengue Virus: a Tale of Original Antigenic Sin and Tropical Cytokine Storms. Immunology Tropical Infection.

Rothman, A. R., Medin, C. L., Friberg, H., & Currier, J. R. (2013). Immunopathogenesis Versus Protection in Dengue Virus Infection. Current Tropical Medicine Reports.

Said Devi Elvin, M. &. (2016). Tugas Kesehatan Keluarga Dalam Pencegahan Demam Berdarah Dengue Dengan Pendekatan Health Belief Model . Jurnal Ilmu Keperawatan (2016) 4:2 ISSN : 2338 – 6371.

Saleh, A. R. (2009). Psikologi; Suatu Pengantar dalam Perspektif Islam. Jakarta: Kencana.

Sidiek, A. (2012). Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Mengenai Penyakit Dbd Terhadap Kejadian Penyakit Dbd Pada Anak. Semarang: Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.

Soedarmo, S. S., Garna, H., Hadinegoro, S. R., & Satari, H. I. (2015). Buku Ajar Infeksi & Pediatri Tropis Edisi Kedua. Jakarta : Ikatan Dokter Anak Indonesia.

Soedarto. (2012). Demam Berdarah Dengue. Jakarta: Sagung Seto.

Suhendro, Nainggolan, L., Chen, K., & Pohan, H. T. (2014). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 1 : Demam Berdarah Dengue (6 ed.). Jakarta Pusat: Interna Publishing: Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia .

Supardi, Sudibyo, Susyanty, & Andi, L. (2010). Penggunaan Obat Tradisional Dalam Upaya Pengobatan Sendiri Di Indonesia. Jakarta: Pusat Penelitian.

Suranto, A. (2011). Komunikasi Interpersonal. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Syafruddin. (2010). Ilmu Kesehatan Masyarakat . Jakarta: Trans Infomedia.

Taneja, D., Dewan, D., & Sharma, S. (2014). Guidelines for Homoeopathic Practitioners for Clinical Management of Dengue Fever. New Delhi: Central Council for Research in Homoeopathy Ministry of AYUSH India.

Valentino, B. (2012). Hubungan Antara Hasil Pemeriksaan Darah Lengkap Dengan Derajat Klinik Infeksi Dengue Pada Pasien Dewasa Di Rsup Dr. Kariadi Semarang. Skripsi Fakultas Kedokteran UNDIP.

Walgito, B. (2010). Pengantar Psikolog Umum. Yogyakarta: C.V Andi Offset.

WHO. (2009). Dengue: Guidelines for diagnosis, treatment, prevention and control. (M. B. Nathan, R. D. Drager, & M. Guzman, Penyunt.) Geneva: World Health Organization.

WHO. (2018, September 13). Dengue and Severe Dengue: Global Burden of Dengue. Dipetik January 22, 2019, dari World Health Organization: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/dengue-and-severe-dengue.

WHO SEARO. (2011). Comprehensive Guidelines for Prevention and Control of Dengue and Dengue Haemorrhagic Fever (2 ed.). (C. Prasittisuk, N. Abeysinghe, M. Ghimire, & S. Goods, Penyunt.) New Delhi: World Health Organization, Regional Office for South-East Asia.

Wilder, S. A., & Gubler, D. (2008). Geographic Expansion of Dengue: the Impact of International Travel. Journal Med Clin Nam, 92, 1377-90.

Unduhan

Telah diserahkan

2019-02-07

diterima

2020-04-16

Diterbitkan

2020-05-28

Cara Mengutip

1.
Sutrisno M, Bakhtiar R, Zulfa MS, Hardian CW, Labi AA, Opiansyah O. PERSEPSI DAN TINDAKAN AWAL KELUARGA TERHADAP GEJALA DEMAM DI DAERAH KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DEMAM BERDARAH DENGUE DI PUSKESMAS PALARAN SAMARINDA. J Keskom [Internet]. 28 Mei 2020 [dikutip 3 Juli 2024];6(1):37-43. Tersedia pada: https://jurnal.htp.ac.id/index.php/keskom/article/view/345