Hubungan Keterpaparan Media Massa dan Peran Orangtua Terhadap Perilaku Seksual Pada Remaja di SMP APekanbaru Tahun 2017
DOI:
https://doi.org/10.25311/keskom.Vol6.Iss2.473Kata Kunci:
Media Massa, Orangtua, Perilaku Seksual, Remaja.Abstrak
Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 mengalami peningkatan pada remaja berusia 15-19 tahun, dimana remaja laki-laki (4,5%) dan remaja perempuan (0,7%) pernah melakukan seks pranikah. Hasil penelitian Kementerian Komunikasi dan Informatika tahun 2014, pada usia 10-19 tahun dengan populasi 43,5 juta didapatkan hasil 52% menemukan konten pornografi melalui iklan/ situs yang tidak mencurigakan dan 14% mengakses situs porno secara sukarela. Berdasarkan survei awal di SMP A Pekanbaru terhadap 10 orang pelajar didapatkan hasil 7 dari 10 mereka sudah berpacaran, sering berpegangan tangan dan berpelukan dengan lawan jenis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan keterpaparan media massa dan peran orangtua terhadap perilaku seksual pada remaja di SMP A Pekanbaru tahun 2017. Jenis penelitian yaitu analitik kuantitatif, dengan desain cross sectional. Teknik pengambilan sampel yaitu stratified random sampling sebanyak 158 responden. Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan uji chi square didapatkan hasil adanya hubungan antara keterpaparan media massa dan perilaku seksual dengan p value 0,000 < 0,05 dan tidak adanya hubungan antara peran orangtua dan perilaku seksual dengan p value 0,759 > 0,05. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden terpapar media massa (82,3%) dan mayoritas orangtua berperan (91,1%) serta sebagian besar responden beresiko terhadap perilaku seksual (27,8%). Sebaiknya pihak sekolah bekerjasama dengan instansi kesehatan untuk memberikan penyuluhan mengenai kesehatan reproduksi dan bekerjasama dengan BKKBN untuk membuat suatu program Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R).
Unduhan
Referensi
Farhan, K. (2014) ‘Setengah dari Jumlah Gadis Muda Kota Hilang Keperawanan’, BERITAKALTARA.COM. Available at: http://beritakaltara.com/setengah-dari-jumlah-gadis-muda-kota-hilang-keperawanan/.
Irianto, K. (2014) Seksologi Kesehatan. Bandung: Alfabeta.
Irianto, K. (2015) Seksologi Kesehatan: Kesehatan Reproduksi. Bandung: Alfabeta.
Kementerian Kesehatan RI (2015) ‘Sexual Health Reproductiv; Situasi kesehatan Reproduksi remaja’, Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI, pp. 1–8.
Kumalasari, I. and Andhyantoro, I. (2012) Kesehatan Reproduksi. Jakarta Selatan: Salemba Medika.
Pujiningtyas, L. R. (2014) ‘Hubungan penggunaan media sosial dengan perilaku seks siswa smp di surakarta artikel publikasi ilmiah’, pp. 0–16.
Susanti (2012) ‘hubungan jenis kelamin, keterpaparan media dan pengaruh teman sebaya dengan perilaku seksual remaja di smp n 6 palolo sulawesi’.
Yulia (2014) ‘Kemkominfo dan Unicef Teliti Perilaku Remaja Dalam Berinternet’, BISKOM. Available at: http://www.biskom.web.id/2014/02/18/kemkominfo-dan-unicef-teliti-perilaku-remaja-dalam-berinternet.bwi.
Unduhan
Telah diserahkan
diterima
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2020 Jurnal Kesehatan Komunitas
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Copyright @2017. This is an open-access article distributed under the terms of the Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License (http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0/) which permits unrestricted non-commercial used, distribution and reproduction in any medium