Status Imunisasi dan Keragaman Konsumsi Makanan Balita Terhadap Kejadian Stunting

Penulis

  • Rika Mianna STIKes Al Insyirah Pekanbaru
  • Rini Harianti STIKes Al Insyirah Pekanbaru

DOI:

https://doi.org/10.25311/keskom.Vol6.Iss2.552

Abstrak

Kejadian stunting dimulai semenjak janin masih dalam kandungan dan akan terlihat pada saat bayi dilahirkan. Prevalensi stunting akan terus meningkat hingga memasuki usia 24-59 bulan. Beberapa faktor yang memengaruhi kejadian tersebut adalah status imunisasi dan keragaman konsumsi makanan pada balita. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan status imunisasi dan keragaman konsumsi makanan balita terhadap kejadian stunting. Jenis penelitian  ini adalah penelitian kuantitatif analitik observasional dengan desain cross-sectional. Subjek penelitian adalah ibu yang memiliki balita berusia 24–59 bulan di wilayah kerja UPTD Puskesmas Sungai Apit, Siak yang berjumlah 211 orang dengan menggunakan systematic random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang siginifikn antara status imunisasi balita dengan kejadian stunting (p = 0.006; POR = 95%;  CI  = 1.357-4,958). Begitu juga dengan keragaman konsumsi makanan balita terhadap kejadian stunting (p = 0.002; POR = 95%;  CI  = 1.516-5.571) menunjukkan hasil yang signifikan. Disimpulkan bahwa status imunisasi dan keragaman konsumsi makanan memberikan kontribusi terhadap kejadian stunting pada balita.

 

Kata kunci : Balita, konsumsi makanan, stunting, status imunisasi

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Agustia, R., Rahman, N., & Hermiyanty. (2018). Faktor Risiko Kejadian Stunting Pada Balita Usia 12-59 Bulan di Wilayah Tambang Poboya, Kota Palu. Ghidza: Jurnal Gizi Dan Kesehatan, 2(2), 59–62.

Almatsier. (2011). Gizi Seimbang dalam Daur Kehidupan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Dara, W., Deska, S., & Gusnedi. (2015). Risk Factors in the event of Stunting Children Age 24-59 Monts (Case Study in Kelurahan Balai Gdang, Health Center of Air Dingin Padang City in 2015).

Kemenkes. (2013). Riset Kesehatan Dasar. Kementerian Kesehatan R.

Kennedy G, B. T. & D. M. (2010). Guidelines for measuring household and individual dietary diversity. In Fao.

Menkokesra. (2012). Kerangka Kebijakan Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi dalam Rangka Seribu Hari Pertama Kehidupan (Gerakan 1000 HPK). Jakarta: Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat.

Puspasari, A. (2015). Determinan Stunting Anak Umur 6-23 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Taluk Kuantan Kabupaten Kuantan Singingi. Pekanbaru: STIKes Hangtuah Pekanbaru.

Rahmad, A. H. AL, & Miko, A. (2016). Kajian Stunting pada Anak Balita Berdasarkan Pola Asuh dan Pendapatan Keluarga di Kota Banda Aceh. Jurnal Kesmas Indonesia, 8(2), 63–79.

Syam, I., Yulianita, M. E., & Annisa, I. (2019). Factors Associated With Stunting in Toddlers in Working Area of Buntu. 1(2), 8–16.

UNCEF. Key Facts and Figures on Nutrition. , (2013).

Wantina, M., Rahayu, L. S., & Yuliana, I. (2017). Keragaman Konsumsi Pangan Sebagai Faktor Risiko Stunting Pada Balita Usia 6-24 Bulan. Journal UHAMKA, 2(2), 89–96.

Widyaningsih, N. N., Kusnandar, & Anantanyu, S. (2018). Keragaman pangan, pola asuh makan dan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan. Jurnal Gizi Indonesia, 7(1), 22. https://doi.org/10.14710/jgi.7.1.22-29

Wiyogowati, C. (2012). Kejadian stunting pada anak berumur dibawah lima tahun tahun (0-59 bulan) di provinsi papua barat tahun 2010 (analisis data riskesdas 2010) skripsi. 2010, 1–101.

Yuliawati, E., Sulung, N., & Hasnita, E. (2019). Inisiasi Menyusui Dini, Keanekaragaman Makanan dan Jaminan Kesehatan Terhadap Kejadian Stunting. Jurnal Human Care, 4(3), 132–137. Retrieved from enituliawati12@gmail.com

Unduhan

Telah diserahkan

2020-07-17

diterima

2020-09-30

Diterbitkan

2020-10-02 — Diperbaharui pada 2020-10-13

Versi

Cara Mengutip

1.
Mianna R, Harianti R. Status Imunisasi dan Keragaman Konsumsi Makanan Balita Terhadap Kejadian Stunting. J Keskom [Internet]. 13 Oktober 2020 [dikutip 21 Desember 2024];6(2):225-9. Tersedia pada: https://jurnal.htp.ac.id/index.php/keskom/article/view/552