S-BAR Communication Training for Nurses to Prevent Medication Mistakes to Improve Patient Safety
Pelatihan Komunikasi S-BAR pada Perawat untuk Mencegah Kesalahan Pemberian Obat Guna Meningkatkan Keselamatan Pasien
DOI:
https://doi.org/10.25311/jpkk.Vol2.Iss2.1327Keywords:
Effective communication, S-BAR, Nurses, Patient safety, hospital, Community serviceAbstract
Background One of the efforts to improve patient safety in hospitals is to implement effective communication between nurses and/or other health care workers. However, at RSD Mayjend HM Ryacudu Kotabumi, no effective communication training using the SBAR technique has been conducted. The purpose of this activity is to increase knowledge, understanding, and practice effective communication with the S-BAR technique to nurses in order to prevent medication errors so that patient safety can be realized. Methods This training uses the lecture method, interactive discussion and simulation/role play of the implementation of effective communication with the S-BAR technique on 58 nurses at the RSD Mayjend HM Ryacudu Kotabumi, North Lampung on July 4, 2022. The media used is in the form of materials on effective communication using techniques S-BAR. Knowledge is measured by conducting pre and post-test before and after training. S-BAR communication practice assessment is carried out after role play through case examples. Results The average knowledge of nurses increased by 42.6% after the training. Nurses can also practice S-BAR communication techniques properly. Conclusion S-BAR communication training proved effective in increasing the knowledge and understanding of nurses to prevent medication errors. It is necessary to carry out routine monitoring and evaluation related to the implementation of S-BAR communication on nurses. Hospital management is advised to provide S-BAR communication training to health workers on a regular basis.
Abstrak
Latar belakang Salah satu upaya guna memperbaiki keselamatan pasien di rumah sakit (RS) adalah dengan menerapkan komunikasi efektif baik antar perawat maupun perawat-petugas kesehatan lain. Namun, di RSD Mayjend HM Ryacudu Kotabumi belum pernah dilakukan pelatihan komunikasi efektif menggunakan teknik S-BAR. Tujuan. kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan mempraktikkan komunikasi efektif dengan teknik S-BAR pada perawat guna mencegah kesalahan pemberian obat sehingga keselamatan pasien dapat terwujud. Metode. Pelatihan ini menggunakan metode ceramah, diskusi interaktif dan simulasi/role play pelaksanan komunikasi efektif dengan teknik S-BAR pada 58 perawat pelaksana di RSD Mayjend HM Ryacudu Kotabumi, Lampung Utara pada 4 Juli 2022. Media yang digunakan berupa materi tentang komunikasi efektif menggunakan teknik S-BAR. Pengetahuan diukur dengan melakukan pre dan posttest sebelum dan setelah pelatihan. Penilaian praktik komunikasi S-BAR dilakukan setelah role play melalui contoh kasus. Hasil. Rata-rata pengetahuan perawat meningkat 42.6% setelah dilakukan pelatihan. Perawat juga dapat mempraktikkan teknik komunikasi S-BAR dengan benar. Kesimpulan. Pelatihan komunikasi S-BAR terbukti efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan pemahaman perawat untuk mencegah kesalahan pemberian obat. Perlu dilakukan monitoring dan evaluasi rutin terkait pelaksanaan komunikasi S-BAR pada perawat. Pihak manajemen RS disarankan untuk memberikan pelatihan komunikasi S-BAR pada tenaga kesehatan secara berkala.
Downloads
References
Astuti A, Suza D, & Nasution M. (2019). Analisis Implementasi Komunikasi SBAR dalam Interprofesional Kolaborasi Dokter dan Perawat terhadap Keselamatan Pasien Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal, 9(4), 359-366. doi:https://journal.stikeskendal.ac.id/index.php/PSKM/article/view/578
Cahyono. (2018). Membangun budaya keselamatan pasien dalam praktek kedokteran. Yogyakarta: Kanisius.
Daker WG, Hays R, J, M. S., Giles S, Cheraghi-Sohi S, Rhodes P, & al., e. (2015). Blame the patient, blame the doctor or blame the system? A meta-synthesis of qualitative studies of patient safety in primary care. PLoS One, 10:e0128329. doi:doi:10. 1371/journal.pone.0128329
Daud AW. (2020). Sistem pelaporan dan pembelajaran keselamatan pasien nasional (SP2KPN). Retrieved from Jakarta: https://persi.or.id/wp-content/uploads/2020/11/event5-04.pdf
Dewi, M. (2012). Pengaruh pelatihan timbang terima pasien terhadap penerapan keselamatan pasien oleh perawat pelaksana di RSUD Raden Mattaher Jambi. Jurnal Health & Sport, 5(3).
Diniyah, K. (2017). Pengaruh Pelatihan SBAR Role-Play terhadap Skill Komunikasi Handover Mahasiswa Kebidanan. Jurnal Medicoeticolegal dan Manajemen Rumah Sakit, 6(1), 35-44. doi:10.18196/jmmr.6125
Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS). (2019). Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit Edisi 1.1. Jakarta: KARS.
Leonard, & Lyndon, A. (2014). SBAR: Structured Communication and Psychological Safety in Health Care: WIHI.
Ministry of Health of Indonesia. (2017). Peraturan Menteri Kesehatan RI No 11 tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI
Muay LG, Annellee C, Pong HW, Rico CL, Kit CP, Lielane RA, & al., e. (2012). Improving Clinical Handover Through Effective Communication for Patient ’ s Safety. 85.
Nursalam. (2017). Manajemen Keperawatan: Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan Profesional. Jakarta: Salemba Medika.
Rikandi, M. (2021). Pengaruh Pelatihan Teknik Komunikasi SBAR Perawat terhadap Penerapan dalam Timbang Terima di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. M. Djamil Padang Menara Ilmu, 15(2), 132-142.
Sukesih, & Faridah, U. (2018). Komunikasi SBAR terhadap Sikap dan Perilaku Perawat dalam Meningkatkan Keselamatan Pasien. (Sarjana). STIKES Muhammadiyah Kudus, Kudus.
Supinganto, A., Mulianingsih, M., & Suharmanto. (2015). Identifikasi Komunikasi Efektif SBAR (Situation, Background, Assesment, Recommendation) Di RSUD Kota Mataram.
Tiwary, A., Rimal, A., Paudyal, B., Sigdel, K. R., & Basnyat, B. (2019). Poor communication by health care professionals may lead to life-threatening complications: examples from two case reports. Wellcome Open Research, 4(7), 1-8. doi:https://doi.org/10.12688/wellcomeopenres.15042.1
Tristantia, A. D. (2018). The Evaluation of Patient Safety Incident Reporting System at a Hospital. Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia 6(2), 83-94.
World Health Organization. (2017). Communication during patient hand-overs. Retrieved from http://www.who.int/patientsafety/solutions/patientsafety/PS-Solution3.pdf.
Downloads
Submitted
Accepted
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Jurnal Pengabdian Kesehatan Komunitas
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.