Determinan Kejadian Anemia pada siswi Di SMAN 1 Teluk Belengkong Kabupaten Indragiri Hilir pada tahun 2019

Determinan Kejadian Anemia pada siswi

Penulis

  • Ikhtiyaruddin Ikhtiyaruddin a:1:{s:5:"en_US";s:26:"STIKes Hang Tuah Pekanbaru";}
  • Agus Alamsyah STIKes Hang Tuah Pekanbaru
  • Mitra Mitra STIKes Hang Tuah Pekanbaru
  • Ary Setyaningsih Puskesmas Teluk Belengkong Kabupaten Indragiri Hilir

DOI:

https://doi.org/10.25311/keskom.Vol6.Iss1.527

Kata Kunci:

anemia, female student, determinant

Abstrak

Anemia adalah suatu kondisi medis dimana jumlah sel darah merah atau hemoglobin kurang dari normal yaitu <12gram/100ml. Provinsi Riau merupakan wilayah dengan angka kejadian anemia tinggi di Indonesia dengan prevalensi mendekati ambang gawat (36%). Berdasarkan hasil survey yang telah dilakukan di SMAN 1 Teluk Belengkong Kabupaten Indragiri Hilir didapatkan bahwa dari 10 siswi terdapat 7 orang (70%) mengalami anemia. Tujuan dari penelitian ini yaitu diketahuinya hubungan antara mensturasi, aktivitas fisik, konsumsi tablet fe, kebiasaan sarapan pagi, kebiasaan mengkonsumsi sayur, kebiasaan konsumsi teh dengan kejadian anemia pada siswi SMAN 1 Teluk Belengkong Kabupaten Indragiri Hilir Tahun 2019. Jenis penelitian bersifat kuantitatif analitik dengan desain cross sectional. Populasi penelitian berjumlah 90 orang dan semuanya dijadikan subjek penelitian dengan uji chi square. Hasil penelitian 60 % mengalami anemia dengan P value < 0,05 menunjukan ada hubungan yang signifikan antara menstruasi P value = 0,003 (POR = 4,2), aktivitas fisik P value = 0,001 (POR = 4,8), sarapan pagiP value = 0,001 (POR = 6,8)dan konsumsi teh P value = 0,014 (POR = 3,2)dengan kejadian anemia. Tidak ada hubungan antara konsumsi tablet fe P value = 0,355 (POR = 1,7) dan konsumsi sayur P value = 0,093 (OR = 0,4) dengan kejadian anemia. Kesimpulannya adalah adanya hubungan yang bermakna antara menstruasi, aktifitas fisik, sarapan pagi, dan konsumsi teh pada siswi terhadap kejadian anemia di SMAN 1 Teluk Belengkong. Disarankan pihak sekolah melakukan kerjasama dengan puskesmas dalam pemeriksaan anemia berkala dan memberikan penyuluhan tentang upaya pencegahan anemia.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Almatsier. (2009). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. (P. G. P. Utama, Ed.). Jakarta.

Arisman. (2014). Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta: EGC

Astuti., S., D., & Trisna., E. (2016). Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan Kejadian Anemia pada Remaja Putri Wilayah Lampung Timur. Jurnal Keperawatan, Volume XII.

Baseral.(2007).PengaruhMinum Teh TerhadapKejadian Anemia Pada Usila di Kota Bandung. Makara Kesehatan, Volume 11, Nomor 01 (https://www.google.co.iddiakses 13 Agustus 2018)

Chibriyah., R(2015).Hubungan Pola Makan dan Aktifitas Fisik Terhadap Kadar Hemoglobin Santriwati Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak Bantul. (https://www.google.co.iddiakses 13 Agustus 2018)

Depkes RI.(2013). Profil Kesehatan Indonesia 2013. Kamenkes RI: Jakarta.

Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hilir.(2016). Data Anemia pada Ibu Hamil.

Eittah., H. F. (2014). Effect of Breakfast Skipping on Young Females Menstruation. Health science Journal Volume 8 issue 4 e.ISSN : 1791-809X.

Febriani., E.&marudut.(2011). Konsumsi Sayuran, Buah dan kadar hemoglobin remaja puteri di pesantren ibadurrahman, tangerang. Nutrire Diaita, , Vol. 13 No 1 maret 2011 (https://www.google.co.iddiakses 13 Agustus 2018).

Gibney., M.,J.,&Margetts.(2009). GiziKesehatanMasyarakat. Jakarta: EGC.

Ginting., A., K., Prastiwi., I., & Haniurrahman, A. (2016). Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Putri di Pesantren Daruttakwin Kecamatan Sukatani Kabupaten Bekasi Tahun 2016. Darut Takwien: Jurnal Kesehatan Bhakti Husada.

Handayani. W. P., Novayelinda., R., & Jumaini. (2014). Hubungan Konsumsi Sayur dan Kejadian Anemia Pada Remaja Putri. Pekanbaru

Hasmi., dkk. 2005. Remaja Mengenal Dirinya. UNFPA;Jakarta.

Intifulli.,FD , Lartey.,A.2014. Breakfast habits among school children in selected communities in the Eastern Regional of Ghana. Ghana Medical Journal. 48(2) : 71-77

Kalsum., U.(2016). Kebiasaan Serapan Pagi Berhubungan Anemia Pada Remaja Di SMA Negeri 8 MuaroJambi. Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Sains Volume 18 No. 1 hal. 09-19 Januari-Juni 2016 (https://www.google.co.iddiakses 16 Agustus 2018.
Kirana., D.,P.(2011).Hubungan Asupan Zat Gizi dan Pola Menstruasi dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Putri Di SMA N 2 Semarang. (https://www.Undip.co.iddiakses 16 Agustus 2018).

Listiana., A. (2016). Analisis Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan Kejadian Anemia Gizi Besi pada Remaja Putri di SMKN I Terbanggi Besar Lampung Tengah. Lampung Tengah: Jurnal Kesehatan. Retrieved from akmalistiana@gmail.com

Manuaba., I.B.G.(2007). Konsep Obstetri dan ginekologi sosial Indonesia. Jakarta: EGC.

Martini. (2011).FaktorFaktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada di MAN 1 Metro.Jurnal kesehatan Metro Sai Waiwai Volume VIII No. 1 Juni 2015 (https://www.google.co.iddiakses 16 Agustus 2018.

Proverawati,,A .(2011). Anemia dan Anemia Kehamilan. Yogyakarta: NuhaMedika.

Proverawati., A danWati, EK.(2011). Ilmu Gizi untuk Keparawatan dan Gizi Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika.

Rajaretnam., T &Hallad., J.S. (2012) Nutritional status of adolescent in northern Karnataka.India : Program Management Specialist, Tata Institute of Social Sciences. The journal of Family Welfare Vol. 58, No. 1 ,june – 2012

Shariff., S.A., & Akbar,N. (2018). Hubungan Antara Konsumsi Sayur dan Pola Sarapan pagi dengan Kejadian Anemia pada Mahasiswi Prodi DIII Kebidanan Universitas Muslim Indonesia. Jakarta: Pusat Kajian dan Pengelola Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia. Retrieved from http//jurnal.fkmumi.ac.id/index.php/woh/article/view/woh 1 107

Setianingsih., W (2013). Berbagai faktor Risiko Kejadian Anemia PadaRemajaPutri (Studi di Kabupaten Rembang). Jurnal(https://www.undip.ac.iddiakses 16 Agustus 2018.

Soehardi.,S. 2004. Memelihara Kesehatan Jasmani Melalui Makanan, Bandung : ITB

Styowati., N. D., Rianti, E., & Indraswari, R. (2017). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Makan Remaja Putri dalam Pencegahan Anemia di Wilayah Kerja Puskesmas Ngemplak Simongan. Diponegoro: Jurnal Kesehatan Masyarakat. Retrieved from http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

Sukarni., I &Margareth., ZH.(2013).Kehamilan, Persalinan, danNifas. Yogyakarta: Nuha Medika.ulistyoningsih, H. (2012). Gizi untuk Kesehatan Ibu dan Anak. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sulistyoningsih., H. (2013). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Anemia pada Remaja Putri di MAN Ciawi Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2012. Tasikmalaya: Jurnal Budikesmas.

Supariasa., I. D. N., Bakri, B., & Fajar, I. (2013). Penilaian Status Gizi. (M. Ester, Ed.). Jakarta: EGC.

Unduhan

Telah diserahkan

2020-03-10

diterima

2020-05-03

Diterbitkan

2020-05-28

Cara Mengutip

1.
Ikhtiyaruddin I, Alamsyah A, Mitra M, Setyaningsih A. Determinan Kejadian Anemia pada siswi Di SMAN 1 Teluk Belengkong Kabupaten Indragiri Hilir pada tahun 2019: Determinan Kejadian Anemia pada siswi. J Keskom [Internet]. 28 Mei 2020 [dikutip 3 Juli 2024];6(1):56-62. Tersedia pada: https://jurnal.htp.ac.id/index.php/keskom/article/view/527

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama

1 2 3 4 > >>