Kualitas Fisik Air, Kejadian Diare Dengan Stunting Pada Balita di Puskesmas Arso Kota
DOI:
https://doi.org/10.25311/keskom.Vol8.Iss1.1119Kata Kunci:
Diare, Kualitas Fisik Air, StuntingAbstrak
Balita yang stunting merupakan hasil dari masalah gizi kronis sebagai akibat dari asupan makan yang kurang, ditambah dengan penyakit infeksi, dan masalah lingkungan. Keadaan lingkungan fisik dan sanitasi di sekitar rumah sangat memengaruhi kesehatan penghuni rumah tersebut termasuk status gizi anak balita Salah satu faktor tidak langsung penyebab stunting adalah water, sanitation and hygiene (WASH), yang terdiri dari sumber air minum, kualitas fisik air minum, kepemilikan jamban dan hygiene yaitu kebiasaan cuci tangan. WASH mempengaruhi status gizi stunting pada balita yaitu melalui penyakit infeksi yang dialami. Tujuan penelitian ini menganalisis hubungan kualitas fisik air dan kejadian diare dengan stunting di Puskesmas Arso Kota. Disain penelitian menggunakan cross sectional dengan subyek sebanyak 45 responden. Responden dengan kualitas fisik air yang memenuhi syarat sebanyak 33(73,3%) responden, sedangkan balita yang memiliki riwayat kejadian diare sebanyak 30 (66,7%) responden. Tidak ada hubungan kualitas fisik air dengan stunting (p=0,496). Ada hubungan kejadian diare dengan stunting (p=0,007).
Unduhan
Referensi
Al-firdausyah, K. S. P. et al. (2021) ‘Hubungan Sanitasi Lingkungan dan Riwayat Penyakit Infeksi dengan Kejadian Stunting pada Anak Usia 6-23 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Patimpeng Kabupaten Bone’, JGMI: The Journal of Indonesian Community Nutrition, 10(1), pp. 52–66.
Brown, K. H. (2003) ‘Symposium : Nutrition and Infection , Prologue and Progress Since 1968 Diarrhea and Malnutrition 1’, Symposium: Nutrition and Infection, Prologue and Progress Since 1968, pp. 328–332.
Chandra, D. et al. (2019) ‘Effects of improved drinking water quality on early childhood growth in rural Uttar Pradesh , India : A propensity-score analysis’, Plos One, 442, pp. 1–16.
Desyanti, C. and Nindya, T. S. (2017) ‘Hubungan Riwayat Penyakit Diare dan Praktik Higiene dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 24-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Simolawang, Surabaya’, Amerta Nutrition, 1(3), p. 243. doi: 10.20473/amnt.v1i3.6251.
Ihsan, A., Riviwanto, M. and Darwel (2012) ‘Pengaruh Sumber Air Bersih, Jamban, dan Pola Asuh Terhadap Stunting Pada Balita Dengan Diare Sebagai Variabel Interventing’, Buletin Kesehatan Lingkungan Masyarakat, 39(1), pp. 1–5.
Kemenkes (2018) ‘Laporan Nasional Riskesdas 2018’.
Kemenkes RI (2016) ‘Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI’, InfoDATIN, ISSN 2442-(Hari anak Balita 8 April), pp. 1–10.
Nasikhah, R. and Margawati, A. (2012) ‘Faktor Risiko Kejadian Stunting pada Balita Usia 24-36 Bulan di Kecamatan Semarang Timur’, Journal of Nutrition College, 1(1), pp. 176–184. Available at: ejournal-s1.undip.ac.id.
Nasrul et al. (2015) ‘Faktor Risiko Stunting Usia 6-23 Bulan di Kecamatan Bontoramba Kabupaten Jeneponto’, Media Kesehatan Masyarakat Indonesia, 11(3), pp. 139–146. doi: http://dx.doi.org/10.30597/mkmi.v11i3.
Permenkes (2010) ‘PMK-No-492-ttg-Persyaratan-Kualitas-Air-Minum.pdf’.
Prasetyo, A. and Asfur, R. (2021) ‘Gambaran Sanitasi Lingkungan Pada Stunting di Desa Secanggang Kabupaten Langkat’, Jurnal Ilmiah Kohesi, 5(2), pp. 14–23.
Sampul, M. P. K., Ismanto, A. Y. and Pondaag, L. (2015) ‘Hubungan Diare Denga Kejadian Malnutrisi Pada Balita di Irina E Bawah RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado’, ejournal Keperawatan (e-Kp), 3(1), pp. 1–7.
Sinatrya, A. K. and Muniroh, L. (2019) ‘Hubungan Faktor Water , Sanitation , and Hygiene ( WASH ) dengan Stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Kotakulon , Kabupaten Bondowoso’, Sinatrya dan Muniroh. Amerta Nutr, pp. 164–170. doi: 10.2473/amnt.v3i3.2019.164-170.
Sukoco, N. E. W., Pambudi, J. and Herawati, M. H. (2016) ‘Hubungan Status Gizi Anak Balita dengan Orang Tua Bekerja’, Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 18(4), pp. 387–397. doi: 10.22435/hsr.v18i4.4572.387-397.
Uliyanti, Tamtomo, D. . and Anantanyu, S. (2017) ‘Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 24-59 Bulan’, Jurnal Vokasi Kesehatan, 3(2), pp. 1–11.
Welasasih, B. D. and Wirjatmadi, R. B. (2012) ‘Beberapa Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Balita Stunting’, The Indonesian Journal of Public Health, 8(3), pp. 99–104. doi: 10.1080/07357900701206281.
Unduhan
Telah diserahkan
diterima
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2022 Jurnal Kesehatan Komunitas
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Copyright @2017. This is an open-access article distributed under the terms of the Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License (http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0/) which permits unrestricted non-commercial used, distribution and reproduction in any medium