Pemberian Makan Pada Balita dan Konsumsi Zat Mikro Saat Ibu Nifas dengan Status Gizi Balita

Penulis

  • Yena Wineini Migang Poltekkes Kemenkes Palangka Raya
  • Ketut Resmaniasih Poltekkes Kemenkes Palangka Raya
  • Evan Kristanus Migang BKKBN Perwakilan Kalimantan Selatan

DOI:

https://doi.org/10.25311/keskom.Vol8.Iss2.1141

Kata Kunci:

Balita , ibu hamil , stunting, konsumsi, zat miko

Abstrak

Stunting beresiko terhambat perkembangan otak balita.  Faktor stunting salah satunya,konsumsi zat mikro saat ibu hamil dan saat usia balita. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2024 menargetkan stunting (14%). SDKI tahun 2017, Provinsi Kalteng di atas nasional untuk BBLR pada usia ibu 20-34 tahun (9,4%), (6%) anak berumur di bawah 6 bulan mendapatkan ASI eksklusif. Anak tidak mendapatkan ASI pada umur 2-3 bulan yaitu (25%), mendapat MPASI (75%), vitamin A dan obat cacing dalam 6 bulan terakhir yaitu berturut-turut (59%) dan (37 %). Wanita menerima vitamin A masa nifas (65%), (16 %) wanita tidak mengonsumsi tablet/sirup tambah darah selama kehamilannya, (48%) wanita mengonsumsi tablet/sirup Fe minimal 90 tablet. Penelitian meneliti hubungan pemberian IMD, pemberian ASI, saat ibu hamil (Vit.A dan zat besi) pemberian obat cacing pada balita, pendidikan ibu dengan resiko stunting yang dilihat dari status gizi balita (Z score TB/U).. Desain cross sectional tehnik sampling purposive sampling, Analisa chi square. Responden 168 ibu balita dan balita usia 7 bulan sampai 36 bulan di wilayah kerja Puskesmas Pulang Pisau,Puskesmas Edison Jaar, dan Puskesmas Tamiang Layang. Hasil penelitian, pendidikan ibu persentase tertinggi SMA (67,3%). Status gizi balita status gizi tidak stunting (85,7%). Balita tidak mendapatkan IMD saat segera setelah lahir (89,9%), Pemberian ASI Ekslusif  (58,9%), balita minum vit A (87,5 %), ibu minum Vit A (72,6%), Ibu tidak minum tablet Fe (61,9 %). Balita tidak minum obat cacing (76,8%). Ada hubungan  balita minum tablet vitamin A dengan status gizi balita dimana nilai P (0.008) dengan nilai koefisien kontingensi (C) 0,202.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Tim Nasional Pencegahan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) SWPR. Mendorong Konvergensi dan Efektifititas Upaya Percepatan Penurunan Stunting. Vol. 5. 2018.

Putri MG, Irawan R, Mukono IS. the Relationship of Vitamin a Supplementation, Giving Immunization, and History of Infection Disease With the Stunting of Children Aged 24-59 Months in Puskesmas Mulyorejo, Surabaya. Media Gizi Kesmas. 2021;10(1):72.

Rahmadini N, Sudiarti T, Utari DM. Status Gizi Balita Berdasarkan Composite Index of Anthropometric Failure. J Kesehat Masy Nas. 2013;7(12):539–44.

SDKI. Perkawinan, Fertilitas dan Keluarga Berencana. 2017;

BKKBN, BPS, Kemenkes RI. Survei Demografi Kesehatan Indonesia. Usaid. 2018;1–606.

Dinkes Provinsi Kalimantan Tengah. Dinas kesehatan provinsi kalimantan tengah 2019. Profil Kesehat Provinsi Kalimantan Teng [Internet]. 2019;(09):1–251. Available from: http://www.dinkes.kalteng.go.id/

Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan. 100 Kabupaten/Kota Prioritas untuk Intervensi Anak Kerdil ( [Internet]. Vol. 1. Jakarta; 2017. Available from: www.tnp2k.go.id

Prado EL, Abbeddou S, Adu-afarwuah S, Arimond M. Linear Growth and Child Development in Burkina Faso, Ghana, and Malawi. Pediatrics. 2016;138(2).

Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI. Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan. Kementeri Kesehat RI [Internet]. 2018;56. Available from: www.pusdatin.kemkes.go.id

Mardiani, Ita., Purnomo HN. Permasalahan Kependudukan Dan Bonus Demografi. Vol. Modul 23, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi. 2018.

Sakit R, Otak P, Timur C. Kecukupan Vitamin a Dan Praktek Pemberian Air Susu Ibu Serta Kelengkapan Imunisasi Dasar Dan Morbiditas Bayi. J Gizi dan Pangan. 2015;10(1):49–56.

Tim Nasional Pencegahan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) SWPR. Stunting dan Masa Depan Indonesia. 2013;2010:2–5.

Aryastami NK, Tarigan I. Kajian Kebijakan dan Penanggulangan Masalah Gizi Stunting di Indonesia. Bul Penelit Kesehat. 2017;45(4):233–40.

Mustikasari A. Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kebiasaan Memilik-milih Makan (Picky Eater) Pada Anak Prasekolah Di TK Aisyiyah 1 Gombong. 10th Univ Res Colloqium 2019. 2019;446–53.

Cahyawati PN. Transport, Metabolisme Dan Peran Vitamin a Dalam Imunitas. WICAKSANA J Lingkung dan Pembang [Internet]. 2018;2(2):43–7. Available from: https://www.ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/wicaksana/article/view/963

Asiah A, Yogisutanti G, Purnawan AI. Asupan Mikronutrien Dan Riwayat Penyakit Infeksi Pada Balita Stunting Di Uptd Puskesmas Limbangan Kecamatan Sukaraja Kabupaten Sukabumi. J Nutr Coll. 2020;9(1):6–11.

Herschel Conaway H, Henning P, Lerner UH. Vitamin a metabolism, action, and role in skeletal homeostasis. Endocr Rev. 2013;34(6):766–97.

Mustafa J, No S, Selatan T, Komunitas JK. Permasalahan Anak Pendek ( Stunting ) dan Intervensi untuk Mencegah Terjadinya Stunting ( Suatu Kajian Kepustakaan ) Stunting Problems and Interventions to Prevent Stunting ( A Literature Review ). J Kesehat Komunitas. 2015;2(6):254–61.

Simanjuntak BY, Haya M, Suryani D, Ahmad CA. Early Inititation of Breastfeeding and Vitamin A Supplementation with Nutritional Status of Children Aged 6-59 Months Inisiasi Menyusui Dini dan Suplementasi Vitamin A dengan Status Gizi Anak Usia 6-59 Bulan. Balita. 2018;12(3):107–13.

Unduhan

Telah diserahkan

2022-02-13

diterima

2022-04-04

Diterbitkan

2022-08-31

Cara Mengutip

1.
Migang YW, Resmaniasih K, Migang EK. Pemberian Makan Pada Balita dan Konsumsi Zat Mikro Saat Ibu Nifas dengan Status Gizi Balita . J Keskom [Internet]. 31 Agustus 2022 [dikutip 23 November 2024];8(2):268-75. Tersedia pada: https://jurnal.htp.ac.id/index.php/keskom/article/view/1141