Hubungan Faktor Sosial Ekonomi dengan Kesehatan Mental pada Anak Korban Seksual di Provinsi Aceh

Penulis

  • Nofita Yulandari Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Aceh
  • Radhiah Zakaria Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Aceh
  • M. Marthoenis Department of Psychiatry and Mental Health Nursing, Universitas Syiah Kuala
  • Hafnidar A. Rani Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Aceh
  • Asnawi Abdullah Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Aceh

DOI:

https://doi.org/10.25311/keskom.Vol8.Iss3.1216

Kata Kunci:

sosial, ekonomi, kesehatan mental, anak, kekerasan, seksual

Abstrak

Kekerasan seksual terhadap anak akan berdampak terhadap perkembangan kesehatan mental anak dan kasusnya seperti fenomena gunung es. Penelitian bertujuan mengetahui hubungan faktor sosial ekonomi dengan kesehatan mental pada anak korban sexueal di Provinsi Aceh,  metode penelitian observasional analitik desain cross sectional, populasi anak yang mengalami kekerasan seksual berdasarkan data dari UPTD-PPA Aceh Provinsi Aceh di 12 Kabupaten yang berjumlah 123 anak, sampel total populasi, pengumpulan data dengan wawancara, analisa data menggunakan regresi logistik, hasil penelitian diketahui faktor yang berhubungan dengan perkembangan kesehatan mental anak adalah adalah pendidikan ayah menengah (OR= 3,6; p = 0,002), pendidikan ayah dasar (OR=2,8; p= 0,025), pekerjaan ayah wiraswasta (OR=3,6; p=0,03), pengaruh lingkungan (OR=2,7; p= 0,009), dukungan keluarga tidak mendukung (OR=9; p=0,0001)dan perab konselor  tidak mendukung (OR=2,3; p= 0,026), hasil penelitian disimpulkan, bahwa anak yang mengalami kekerasan seksual cenderung mengalami perkembangan kesehatan mental abnormal 15 kali lebih besar dibandingkan dengan variabel lainnya.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Paramastri I, Prawitasari J, Prabandari YS, Ekowarni E. Buklet Sebagai Media Pencegahan Terhadap Kekerasan Seksual Pada Anak-Anak. Kesmas: Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional (National Public Health Journal). 2011;6(2):77-84.

Justicia R. Program Underwear Rulesuntuk Mencegah Kekerasan Seksual Pada Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan Usia Dini. 2015;9(2):217-32.

Rumble L, Febrianto RF, Larasati MN, Hamilton C, Mathews B, Dunne MP. Childhood Sexual Violence In Indonesia: A Systematic Review. Trauma, violence, & abuse. 2020;21(2):284-99.

Perempuan K. Kekerasan Meningkat: Kebijakan Penghapusan Kekerasan Seksual Untuk Membangun Ruang Aman Bagi Perempuan Dan Anak Perempuan. Catahu: Catatan tahunan tentang kekerasan terhadap perempuan. 2020:1-109.

UPTD-PPA. Data Tindak Kekerasan Terhadap Anak. Banda Aceh: UPTD-PPA; 2021.

Ocviyanti D, Khusen D. Penanganan Holistik pada Kasus Pelecehan Seksual pada Anak. Journal Of The Indonesian Medical Association. 2018;68(4):176-9.

Anderson M, Parkinson K. Balancing Justice And Welfare Needs In Family Group Conferences For Children With Harmful Sexual Behavior: The HSB-FGC Framework. Journal of child sexual abuse. 2018;27(5):490-509.

Muris P, Meesters C, van den Berg F. The Strengths And Difficulties Questionnaire (SDQ). European child & adolescent psychiatry. 2003;12(1):1-8.

Nuari NA. Analisis Perilaku Pencegahan Child Sexual Abuse Oleh Orang Tua Pada Anak Usia Sekolah. Jurnal Ilmu Kesehatan. 2017;5(1):01-8.

Sonego M, Llácer A, Galán I, Simón F. The influence of parental education on child mental health in Spain. Quality of Life Research. 2013;22(1):203-11.

Wijirahayu A, Krisnatuti D, Muflikhati I. Kelekatan ibu-anak, pertumbuhan anak, dan perkembangan sosial emosi anak usia prasekolah. Jurnal Ilmu Keluarga & Konsumen. 2016;9(3):171-82.

Hosokawa R, Katsura T. A longitudinal study of socioeconomic status, family processes, and child adjustment from preschool until early elementary school: the role of social competence. Child and adolescent psychiatry and mental health. 2017;11(1):1-28.

Ayu SK. Analisis Kesehatan Mental Anak Korban Kekerasan Seksual Di Kota LhokseumawE. Liwaul Dakwah: Jurnal Kajian Dakwah dan Masyarakat Islam. 2020;10(1):133-47.

Tursilarini TY. Dampak kekerasan seksual di ranah domestik terhadap keberlangsungan hidup anak. Media Informasi Penelitian Kesejahteraan Sosial. 2017;41(1):77-92.

Hanif Muslimah MK, Usmi. Kesehatan Mental Pada Anak Korban Kekerasan Seksual: Universitas Muhammadiyah Surakarta; 2019.

Fakhriyani DV. Kesehatan Mental: Duta Media Publishing; 2019.

Hardjo S, Novita E. Hubungan dukungan sosial dengan psychological well-being pada remaja korban sexual abuse. Analitika: Jurnal Magister Psikologi UMA. 2015;7(1):12-9.

Alaggia R. An ecological analysis of child sexual abuse disclosure: Considerations for child and adolescent mental health. Journal of the Canadian Academy of Child and Adolescent Psychiatry. 2010;19(1):32.

Van Wormer K, Besthorn FH. Human behavior and the social environment, macro level: Groups, communities, and organizations: Oxford University Press; 2017.

Al Fajri J, editor Peranan Konselor Dalam Proses Penyembuhan Traumatik Anak Korban Kekerasan Seksual. 1st ASEAN School Counselor Conference on Innovation and Creativity in Counseling; 2018: Ikatan Bimbingan dan Konseling Sekolah.

Oktantina DA. Peran konselor dalam menangani kecemasan korban pelecehan seksual pada anak di pusat pelayanan terpadu (PPT)“Jayandu Widuri” Kabupaten Pemalang: IAIN Pekalongan; 2019.

Unduhan

Telah diserahkan

2022-04-11

diterima

2022-09-30

Diterbitkan

2022-12-18

Cara Mengutip

1.
Yulandari N, Zakaria R, Marthoenis M, Rani HA, Abdullah A. Hubungan Faktor Sosial Ekonomi dengan Kesehatan Mental pada Anak Korban Seksual di Provinsi Aceh. J Keskom [Internet]. 18 Desember 2022 [dikutip 3 Juli 2024];8(3):506-13. Tersedia pada: https://jurnal.htp.ac.id/index.php/keskom/article/view/1216