Ko-Infeksi HIV-TB: Studi Cross Sectional
DOI:
https://doi.org/10.25311/keskom.Vol9.Iss1.1303Abstrak
WHO menyebutkan koinfeksi penyakit yang sering dialami pasien HIV/AIDS adalah Tuberkulosis dan menjadi penyebab mortalitas utama pasien HIV/AIDS. Penelitian ini bertuuan untuk mengetahui determinan infeksi HIV-TB. Penelitian analitik menggunakan desain studi kasus kontrol. Sampel penelitian data rekam medik pasien HIV di RSPI Prof Dr Sulianti Saroso Tahun 2011-2016. Besar sampel 160 dengan teknik ramdom sampling. Analisa data univariat, bivariat dan multivariat. Hasil menunjukkan bahwa faktor akses ke fasilitas kesehatan, penurunan berat badan, komorbid dengan IO lainnya, Nilai CD4 6 bulan setelah ARV dan PPK yang berhubungan terhadap infeksi HIV-TB dengan HIV pada pasien dan faktor determinan infeksi HIV-TB yaitu faktor penurunan berat badan. Kejadian Ko-Infeksi HIV-TB dapat dipengaruhi oleh faktor kondisi klinis pasien dan faktor lingkungan. Untuk peningkatan pelayanan di Pokja HIV dan Pokja TB DOTS diperlukan pengukuran berat badan untuk status gizi pasien HIV/AIDS.
.
Unduhan
Referensi
Djoerban Z. HIV/AIDS di Indonesia Dalam buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III Edisi ke V. 2009.
WHO. TB-HIV Indonesia ; Update, 2014. 2014; Available from: http://apps.who.int/bookorders.
WHO. Data Epidemiologi HIV. 2015;
Kemenkes RI. Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis-Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 364. Kementeri Kesehat Republik Indones. 2014;(Pengendalian Tuberkulosis):110.
Kemenkes. Progam Pengendalian HIV AIDS dan PIMS Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama. Kementeri Kesehat RI. 2012;4247608(021):613–4.
Kementrian Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 87 Tahun 2014 Tentang Pedoman Pengobatan Antiretroviral. Menteri Kesehat Republik Indones Peratur Menteri Kesehat Republik Indones. 2015;Nomor 75(879):2004–6.
Kesehatan K, Indonesia R. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2015. 2016.
Soemirat JS. Epidemiologi Lingkungan. Edisi Revisi. 2011.
Sianida A. Faktor – Faktor Ko- Infeksi TB Paru Pada Pasien HIV/AIDS Di BKPM Semarang. 2015;
Soemantri S, Senewe FP, Tjandrarini DH, Day R, Basri C, Manissero D, et al. Three-fold reduction in the prevalence of tuberculosis over 25 years in Indonesia. Int J Tuberc Lung Dis. 2007;11(4):398–404.
Permitasari DA. Faktor Resiko Terjadinya Koinfeksi Tuberkulosis pada Pasien HIV/AIDS di RSUP DR. KARIADI Semarang. 2012;1–54. Available from: http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:jCfP1hND7kAJ:core.ac.uk/download/pdf/11735781.pdf+&cd=5&hl=id&ct=clnk&gl=id
Notoatmojo S. Ilmu Kesehatan Masyarakat Prinsip-prinsip Dasar. 2003.
de Carvalho BM, Monteiro AJ, da Justa Pires Neto R, Grangeiro TB, Frota CC. Factors related to HIV/tuberculosis coinfection in a Brazilian reference hospital. Brazilian J Infect Dis. 2008;12(4):281–6.
Widoyono. Penyakit Tropis, Epidemiologi, Penularan, Pencegahan, dan Pemberantasannya. 2008.
Kemenkes RI. Pedoman Nasional Tata Laksana Klinis Infeksi HIV Dan Terapi Antitretroviral Pada Orang Dewasa. Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. 2011.
Parto Dikromo N. Factors Associated to Success Tuberculosis Therapy of Co-infection TB-HIV Patients in Persahabatan Hospital, Jakarta-Indonesia. J Respirol Indones. 2011;30(1).
Pratiwi C. Prevalensi Penyakit Komorbid Infeksi Paru Pada Pasien HIV/ AIDS Rawat Inap RSCM Tahun 2010 Serta Faktor- Faktor Yang Berhubungan. 2011;
Kementerian Kesehatan RI. Buku Petunjuk TB-HIV untuk Petugas Kesehatan. 2016;1–28.
Agbaji et al. Factor Associated With Pulmonary Tuberculosis-HIV Coinfection In tratment-Naive Adult in Jon Nort Central Nigeria. 2013;
Djauzi S. Penatalaksanaan Infeksi HIV. 1996.
Arora S, De Sousa AA. Plasma viral load, CD4 count and HIV associated dementia. Natl J Med Res. 2013;3(1):13–5.
WHO. Consolidated Guidelines On The Use Of Antiretroviral Drugs For Treating HIV Infection. 2016;87–9.
Ismail I. Tuberculosis Treatment Outcomes and The Predictors for Survival of TB / HIV Co-Infected Patients in The Klang Valley, Malaysia. Thesis. 2014;
Nursalam. dan NDK. Asuhan Keperawatan pada Pasien Terinfeksi HIV/AIDS. 2009.
GKarim A. SS, Naidoo K, Grobler A, Padayatchi N, Baxter C GA. Integration of Antiretroviral Therapy with Tuberculosis Treatment. Bone [Internet]. 2011;23(1):1–7. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3624763/pdf/nihms412728.pdf
Unduhan
Telah diserahkan
diterima
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 Jurnal Kesehatan Komunitas
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Copyright @2017. This is an open-access article distributed under the terms of the Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License (http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0/) which permits unrestricted non-commercial used, distribution and reproduction in any medium