Evaluasi Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat Berbasis Standar Akreditasi di Instalasi Farmasi RSUD Sawerigading Kota Palopo

Penulis

  • Nurul Rezkyah Universitas Muhammadiyah Palopo
  • Ervianingsih Ervianingsih Universitas Muhammadiyah Palopo
  • Yusnidar Yusnidar Universitas Muhammadiyah Palopo

DOI:

https://doi.org/10.25311/keskom.Vol9.Iss1.1444

Kata Kunci:

Kata Kunci : Standar Akreditasi, SNARS ,PKPO

Abstrak

elayanan kefarmasian dan penggunaan obat (PKPO) adalah salah satu bagian terpenting dalam suatu pelayanan kepada pasien. Pelayanan kefarmasian bertujuan untuk mengetahui, mencegah, dan menyelesaikan masalah terkait dengan pengobatan. Akreditasi merupakan penilaian Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS) sebagai upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan yang ada di rumah sakit.  Penelitian dilakukan untuk melihat tingkat keseuaian tujuh standar PKPO yang ada pada SNARS tahun 2018. Penelitian dianalisis secara kulitatif dan kuantitatif. Data kuantitatif dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner, dan data kualitatif dikumpulkan dengan wawancara kepada kepala Instalasi untuk mendukung jawaban kuesioner. . Subyek penelitian terdiri dari apoteker dan TTK. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa pelayanan kefarmasian dan penggunaan obat  (PKPO) di Instalasi Farmasi RSUD Sawerigading Kota Palopo Tahun 2022 secara keseluruhan sudah memenuhi syarat Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit (SNARS). Adapun hasilnya yaitu, PKPO 1 Pengorganisasian (100%), Kepala instalasi, mengatakan bahwa rumah sakit sudah menetapkan aturan mengenai pengorganisasian pelayanan kefarmasian dan penggunaan obat. PKPO 2 Seleksi dan Pengadaan sebanyak  (100%), pelayanan UDD (Unit Dose Dispensing) telah berjalan pada seluruh pasien  di depo rawat inap. PKPO 3 Penyimpanan sebanyak (83%), narkotika dan psikotropika disimpan dengan sistem alfabetis, FIFO dan FEFO. PKPO 4 Peresepan dan  Penyalinan (89%), telah ada individu yang kompeten dalam bidangnya dan berfokus pada farmasi klinik. PKPO 5 Persiapan dan Penyerahan (81%),  proses persiapan dan penyerahan obat  telah dilakukan sesuai dengan SOP rumah sakit. PKPO 6 Pemberian Obat (87%), telah terdapat batasan wewenang individu dalam melakukan penyerahan obat.  dan PKPO 7 Monotoring sebanyak (91%), proses monitoring pada pasien telah bersifat aktif.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Indonesia, D. K. R. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 72 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit. Direktorat Jenderal Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit. 2017.

Reny. Strategi Pengembangan Instalasi Farmasi Berbasis Evaluasi Akreditasi Dengan Metode Hanlon Di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar Provinsi Sulawesi Selatan.Surakarta: Fakultas Farmasi, Universitas Setia Budi; 2014.

Malinggas, N. E. Analisis Manajemen Logistik Obat di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah DR Sam Ratulangi Tondano. JIKMU. 2015; 5(5), 448-460

San, I. P., Batara, A. S., & Alwi, M. K. Pengelolaan Kebutuhan Logistik Farmasi pada Instalasi Farmasi RS Islam Faisal Makassar. Promotif: Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2020; 10(2), 78-85.

Wati, L. Hubungan antara reliability dan responsiveness dengan loyalitas pasien di ruang rawat inap. Jurnal Keperawatan Silampari. 2018; 2(1), 252-269.

Tjatur, D. D., Wulandari, S. D., Andarusito, N., & Hatta, G. Dampak Pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Pada Unit Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah SK Lerik Kupang. Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI). 2018; 2(2), 36-51.

Hamdani, A. S., Riani, A. L., & Widodo, G. P. DEVELOPMENT STRATEGY OF PHARMACY DEPARTEMENT BASED ACCREDITATION EVALUATION IN RSUD Dr MOEWARDI SURAKARTA BY HANLON METHOD. JISIP (Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan). 2019; 1(2).

Nufus L.S. Strategi Pengembangan Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat (PKPO) di Instalasi Farmasi RSUD Kota Mataram (H. Muh. Ruslan) dengan Metode Hanlon. Universitas Setia Budi. Surakarta; 2019

Darmawan, N. W., Peranginangin, J. M., & Herowati, R. Analisis Pengendalian Persediaan Obat BPJS Kategori A (Always) Dan E (Esensial) Dengan Menggunakan Metode ABC, VEN Dan EOQ Di IFRS Bhayangkara Tingkat III Nganjuk. JPSCR: Journal of Pharmaceutical Science and Clinical Research. 2021; 6(1), 20-32.

Rahmah, F. Perencanaan dan pengadaan obat di Puskesmas “X” berdasarkan permenkes nomor 74 tahun 2016. Indonesian Journal of Health Administration (Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia). 2018; 6(1), 15-20.

Yahya, M. Analisis Prosedur Pelayanan Peserta Askes di Rumah Sakit Umum Daerah KH. Hayyung Kabupaten Kepulauan Selayar. Pelayanan Peserta Akses Di Rumah Sakit. Universitas Sultan Hasanuddin; 2014.

Firmansyah, Y. & Widjaja, G. Pemberlakuan Clinical Pathway Dalam Pemberian Layanan Kesehatan Dan Akibat Hukumnya. Cross-Border. 2022; 5(1), 536-573.

KEMENKES. Standar Akreditasi Rumah Sakit, Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2011.

KARS. Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit Edisi 1. 2017.

KEMENKES RI. Peraturan Menteri Kesehatan RI NO 34 Tentang Akreditasi Rumah Sakit. 2017b.

European Association of Hospital Pharmacists. What is Hospital Pharmacy 1–7. 2022.

Oliveira, T. S., & Musetti, M. A. Revisão Compreensiva de Logística Hospitalar: Conceitos e Atividades. Revista de Gestão Em Sistemas de Saúde. 2014; 03(01), 01–13. https://doi.org/10.5585/rgss.v3i1.90

Curakovic, D.; Sikovac, I.; Garaca., V.; Curcic, N dan Vukosav, S. The Degree of Costumer Satisfaction with Hotel Sarvia. Journal of Tourism. Serbia. 2015.

Tampa’i, R., Satibi, Pamudji, G. 2012. Evaluasi Penerapan Sistem Informasi Manajemen Farmasi Ditinjau dari Persepsi Pengguna di Rumah Sakit Immanuel. Jurnal Manajemen dan Pelayanan Farmasi, Bandung. 2014; 2(3), 178-185.

Quick D.J., Hume, M.L.O., Raukin J.R., Laing, RO., O’Conner RW. Managing Drug Supply the Selection, Procurement, Distribution, and Use of Pharmaceutical. Second edition. Revised and Expaded, Kumarian Press, West Hartford. 2012.

Sabarudin. Strategi Pengembangan Instalasi Farmasi berbasis Evaluasi Akreditasi di Instalasi Farmasi RSUD Pandan Arang Kabupaten Boyolali dengan Metode Hanlon. Universitas Setia Budi. Surakarta; 2013.

Sabarudin. Evaluasi Manajemen dan Penggunaan Obat-obatan berbasis Akreditasi Joint Commission International (JCI) di Instalasi Farmasi RSUD Kota Kendari. Prosiding Seminar Nasional Kesehatan. FKM UHO. Kendari; 2019.

Ningrum W. A. Strategi Pengembangan Instalasi Farmasi berbasis evaluasi Akreditasi dengan Metode Matrik di RSUD Kraton Pekalongan. Universitas Setia Budi, Surakarta; 2015.

Setiawati N.M. Strategi Perbaikan Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat (PKPO) Berdasarkan Standar Akreditasi dengan Metode Hanlon di Instalasi Farmasi RSUD Luwuk Sulawesi Tengah Tahun 2019. Universitas Setia Budi. Surakarta; 2019.

Setiawati N.M. Strategi Perbaikan Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat (PKPO) Berdasarkan Standar Akreditasi dengan Metode Hanlon di Instalasi Farmasi RSUD Luwuk Sulawesi Tengah Tahun 2019. Universitas Setia Budi. Surakarta; 2019

Unduhan

Telah diserahkan

2023-01-05

diterima

2023-02-02

Diterbitkan

2023-04-03

Cara Mengutip

1.
Nurul Rezkyah, Ervianingsih E, Yusnidar Y. Evaluasi Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat Berbasis Standar Akreditasi di Instalasi Farmasi RSUD Sawerigading Kota Palopo. J Keskom [Internet]. 3 April 2023 [dikutip 25 November 2024];9(1):76-84. Tersedia pada: https://jurnal.htp.ac.id/index.php/keskom/article/view/1444

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama

Artikel Serupa

<< < 3 4 5 6 7 8 9 10 > >> 

Anda juga bisa Mulai pencarian similarity tingkat lanjut untuk artikel ini.