Hubungan Karakteristik Individu dan Lingkungan Sosial Terhadap Perilaku Buang Air Besar Sembarang

HUBUNGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN LINGKUNGAN SOSIAL TERHADAP PERILAKU BUANG AIR BESAR SEMBARANG

Penulis

  • Hayana Hayana STIKes Hang Tuah Pekanbaru
  • Hastuti Marlina STIKes Hang Tuah Pekanbaru
  • Anggun Kurnia STIKes Hang Tuah Pekanbaru

DOI:

https://doi.org/10.25311/keskom.Vol4.Iss1.195

Kata Kunci:

Individual Characteristics and Social Environment, BABS Behavior

Abstrak

Perilaku higienis yang meliputi kebiasaan atau perilaku buang air besar (BAB). Perilaku buang air besar yang dianggap benar adalah bila penduduk melakukannya di jamban. Masih banyaknya masyarakat desa Tanjung Medang yang belum memiliki jamban yang memenuhisyarat untuk buang air besar. Di sebabkan Karena kurang informasi dan pengetahuan masyarakat sehingga masyarakat melakukan buang air besar sembarangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pendidikan, pengetahuan, pendapatan, kebiasaan, sikap, dukungan social dan peran petugas kesehatan terhadap perilaku Buang Air Besar  Sembarangan di Desa Tanjung Medang Kecamatan Rangsang Kabupaten Kepulauan Meranti  tahun 2017.

Penelitian ini menggunakan desain Cross Sectional dan menggunakan teknik Simple Random Sampling. Sampel penelitian sebanyak 191 orang. Alatukur yang di gunakan pada penelitan ini adalah kuesioner dan pengolahan data menggunakan komputerisasi.Variabel Independen pada penelitian ini adalah pendidikan, pengetahuan, pendapatan, kebiasaan, sikap, dukungan social dan peran petugas kesehatan.Variabel Dependen adalah perilaku Buang Air Besar Sembarangan. Analisis yang digunakan adalah Univariat dan Bivariat dengan uji Chi-Square

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variable pengetahuan (p=0.005); pendapatan (p=0.003); sikap (p=0.002); kebiasaan (p=0.022) berhubungan dengan perilaku Buang Air Besar Sembarangan. Dan variabel pendidikan  (p=0.205); Dukungan sosial (p=0.267); dan peran petugas kesehatan (p=0.103) tidak ada hubungan dengan perilaku Buang Air Besar Sembarangan Adalah sikap sebagai factor dominan yang berhubungan terhadap perilaku buang air besar sembarangan.Untuk mengurangi perilaku buang air besar sembarangan dapat di lakukan pola hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari dengan menanamkan sikap untuk berprilaku BAB dijamban agar dapat menjaga kondisi rumah tetap selalu dalam keadaan bersih dan sehat.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Anggoro, (2015) Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Pemanfatan Jamban di Kawasan Perkebunan Kopi, (Jurnal) (Online).
Chandra, B, (2006). Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta, EGC.
Darsana, N (2012). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kepemilikan Jamban Keluarga di Desa Jehem Kecamatan Tembuku Kabupaten Bangli Tahun 2012, (Jurnal) (Online). Diakses pada tanggal 13 juni 2017.
Dinkes Kabupaten Indragiri Hulu, (2015). Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Jakarta, Depkes RI.
Infodatin. (2014). PerilakuMencuciTanganPakai Sabun Di Indonesia. Jakarta, Pusat data daninformasikesehatan
Kemenkes RI, (2013). Laporan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013. Bidang biomedis Jakarta: Badan Litbangkes.

Kemenkes RI, (2014). Kurikulum dan Modul Pelatihan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Jakarta, Depkes RI.
Kemenkes RI, (2014). Sanitasi Total Berbasis Masyrakat. Jakarta, Depkes RI.
PAMSIMAS CPIU. Informasi Pilihan Jamban Sehat. WSP: 2013
Kusnoputranto, H. (1997). Air Limbah dan Ekskreta Manusia. Jakarta, Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Meridhawati, (2012). Faktor yang Berhubungan dengan Pemanfatan Jamban di Kenagarian Kurnia Selatan Kecamatan Sungai Rumbia (Jurnal) (Online).
Notoatmodjo, S (2014). Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta, Rineka Cipta.
Notoatmodjo, S (2007). Kesehatan Masyarakat dan Ilmu Seni. Jakarta, Rineka Cipta.
Notoatmodjo, S (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta, Rineka Cipta.
Notoatmodjo, S (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta, Rineka Cipta.
Puskesmas Tanjung Samak, (2016). Profil Puskesmas Tanjung Samak. Kabupaten Kepulauan Meranti.
Qudsyiah, W. W (2015). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Tingginya Angka Open Defacation (OD) di Kabupaten Jember. (Jurnal) (Online). Diakses pada tanggal 3 Juni 2017

Rahmadina, N. R. (2015). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kebiasaan Buang Air Besar Sembarangan di Wilayah Kerja UPTD Kampar Kiri Hulu II di Kecamatan Kampar Kiri Hulu Kabupaten Kampar Tahun 2016: STIKes Hang Tuah.
Sholikah, S, (2012). Hubungan Pelaksanaan Program ODF (Open Defecation Free) dengan Perubahan Perilaku Masyarakat Dalam Buang Air Besar Diluar Jamban di Desa Kemiri Kecamatan Malo Kabupaten Bojonegoro Tahun 2012. (Jurnal) (Online) Diakses pada tanggal 21 Februari 2017.
STBM, Profil (2017). Laporan Akses Kemajuan Kesehatan Nasional. Diakses www.STBMINDONEISA.ORG, pada tanggal 21 Februari 2017.
Triyono, A. (2014). Faktor-Faktor yang Behubungan dengan Perilaku Buang Air Besar Masyarakat Nelayan di Kampung Garapan Desa Tanjung Pasir Kabupaten Tangerang Propinsi Banten. (Jurnal) (Online). Diakses pada tanggal 21 Februari 2017.
USAID/Indonesia. (2006) Formative Research Report Hygiene And Health.
Wawan, A. (2010). Teori & Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Manusia. Yogyakarta, Muha Medika.
Widowati, N, N. (2015). Hubungan Karakteristik Pemilik Rumah dengan Perilaku Buang Air Besar Sembarangan (BABS), (Artikel) (Online). Diakses pada tanggal 21 Februari 2017.
Winarti, A. (2016). Hubungan Perilaku Buang Air Besar (BAB) dengan Kejadian Diare di Desa Krajan Kecamatan Jatinom Kabupaten Klaten. (jurnal) (Online). Diakses pada tanggal 21 Februari 2017.
WHO/UNICEF. (2013). Progress on Sanitation and Drinking-Wate. 2011 uptade. Geneva: WHO 2013.

Unduhan

Telah diserahkan

2017-10-26

diterima

2018-07-13

Diterbitkan

2018-11-11

Cara Mengutip

1.
Hayana H, Marlina H, Kurnia A. Hubungan Karakteristik Individu dan Lingkungan Sosial Terhadap Perilaku Buang Air Besar Sembarang: HUBUNGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN LINGKUNGAN SOSIAL TERHADAP PERILAKU BUANG AIR BESAR SEMBARANG. J Keskom [Internet]. 11 November 2018 [dikutip 3 Juli 2024];4(1):8-15. Tersedia pada: https://jurnal.htp.ac.id/index.php/keskom/article/view/195