Analisis Personal Higiene dan Pengetahuan dengan Kejadian Skabies pada Santri di Pondok Pesantren Al-Ikhwan Kota Pekanbaru tahun 2017

Penulis

  • Nila Puspita Sari STIKes Hang Tuah Pekanbaru
  • Sella Mursyida Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat STIKes Hang Tuah Pekanbaru

DOI:

https://doi.org/10.25311/keskom.Vol4.Iss2.196

Kata Kunci:

pengetahuan, personal higiene, pondok pesantren, skabies

Abstrak

Salah satu permasalahan yang sering dihadapi santri Pondok Pesantren Al-Ikhwan adalah personal higiene, seperti kebersihan kulit, tangan, kuku, genitalia, kaki dan pakaian. Kebiasaan hidup untuk menjaga kebersihan diri pribadi yang tidak baik merupakan salah satu penyebab timbulnya masalah kesehatan berupa penyakit skabies. Skabies merupakan salah satu penyakit kulit yang paling sering ditemukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis sanitasi lingkungan dan personal higiene dengan kejadian skabies pada santri di pondok pesantren Al-Ikhwan Kota Pekanbaru. Jenis penelitian ini menggunakan metode deskripsi analitik dan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah santriwati berjumlah 143 santri. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 83 santri, dengan kriteria inklusi merupakan siswa yang bersedia menjadi responden di kelas VII-IX. Teknik pegambilan sampel menggunakan simple random sampling. Hasil uji statistik Chi Square untuk personal hygiene diperoleh nilai p =0,047, POR (95% CI) = 3,010 (1,119-8,098) artinya terdapat hubungan antara personal higiene terhadap kejadian skabies di Pondok Pesantren Al-Ikhwan dan juga terdapat hubungan antara pengetahuan dengan skabies di Pondok Pesantren Al-Ikhwan dengan nilai p = 0,011, POR (95% CI) = 0,254 (0,095-0,681). Simpulannya adalah ada hubungan antara personal hygiene dan pengetahuan terhadap kejadian scabies pada santri di Pondok Pesantren Al-Ikhwan Pekanbaru. Saran kepada pihak manajemen pondok pesantren untuk memberikan sosialiasi tentang pola prilaku hidup bersih dan personal higiene kepada santri agar dapat menimbulkan kesadaran yang tinggi terhadap perilaku kesehatan yang baik dalam mencegah penularan penyakit skabies.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Azizah, I.N., Setiyowati, W. (2011). Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Pemulung Tentang Personal Hygiene dengan Kejadian Skabies pada Balita di Tempat Pembuangan Akhir Kota Semarang. Journal Dinamika Kebidanan, Vol 1, No 1. http://respository.unej.ac.id. (Diakses tanggal 03 Febuari 2017).

Akmal, C.S., Semiarty, S., Gayatri. (2013). Hubungan Personal Higiene dengan Kejadian Scabies di Pondok Pendididkan Islam Darul Ulum, Palarik Air Pacah, Kecamatan Koto Tangah Padang. http://jurnal.fk.unand.ac.id. (Diakses tanggal 15 Maret 2017).

Alimul, A.A. (2009). Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: Selemba Medika

Baur B., Sarkar J.,Manna N., & Bandyopadhyay L. (2013). The Pattern of Dermatological Disorders among Patients Attending the Skin O.P.D of A Tertiary Care Hospital in Kolkata, India. Journal of Dental and Medical Sciences

Cletus, Santoso, P., Ristiyanto. (2014). Studi Tungau Kudis Sarcoptes Scabiei dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Wilayah Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan Jawa Timur. http://jurnal.fk.ui.ac.id.(Diakses tanggal 9 januari 2017).

Djuanda, Adhi. 2007. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta:Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

DKK. 2014. Profil Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru. Pekanbaru : Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru.

DKK. 2015. Profil Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru. Pekanbaru : Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru.

Rangganata, E. (2014). Hubungan Bermakna Antara Tingkat Pengetahuan Mengenai Pencegahan Skabies dan Hubungan Dengan Karakteristik Demografi. Skripsi Falkutas Kedokteran Universitas Indonesia. www.lib.ui.ac.id. (Diakses tanggal 10 Juni 2017).

Harahap, Marwali. 2000. Ilmu Penyakit Kulit. Jakarta:Hipokrates

Ni’mah, Nailin (2016). Hubungan Perilaku Personal Hygiene dengan Kejadian Scabies pada santri putra dan putrid di Pondok Pesantren An-Nur Ngrukem Sewon Bantul Yogyakarta. Skripsi 2016 from JBPTI/20.06.2016

Notoatmodjo, S. (2010). Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Notobroto. (2009). Faktor sanitasi lingkungan yang berperan terhadap prevalensi penyakit skabies. Surabaya: FKM UNAIR.

Setyaningrum, Y.I. (2013). Skabies penyakit kulit yang terabaikan : Prevalensi, tantangan dan pendidikan sebagai solusi pencegahan. http://download.portalgaruda.org/article. php?article=139099&val=4058 (Diakses pada 05 Maret 2017)

Sistri, S.Y. (2013). Hubungan Personal Hygiene dengan Kejadian Skabies di Pondok Pesantren As-Salam Surakarta. eprints.ums.ac.id. (Diakses tanggal 5 Mei 2017).

Tanjung, S. B. (2010). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Skabies Pada Santri di Pondok Pesantren Ar-Raudhatul Hasanah Medan http://repository.usu.ac.id.(Diakses tanggal 05 Maret 2017).

Wartonah & Tarwoto. (2004). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

Wartonah & Tarwoto. (2006). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika

Wartonah & Tarwoto. (2010). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan Edisi 4. Jakarta: Salemba Medika

Telah diserahkan

2017-10-30

diterima

2018-12-26

Diterbitkan

2018-12-30

Cara Mengutip

1.
Sari NP, Mursyida S. Analisis Personal Higiene dan Pengetahuan dengan Kejadian Skabies pada Santri di Pondok Pesantren Al-Ikhwan Kota Pekanbaru tahun 2017. J Keskom [Internet]. 30 Desember 2018 [dikutip 3 Juli 2024];4(2):63-7. Tersedia pada: https://jurnal.htp.ac.id/index.php/keskom/article/view/196

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama