Risiko Postur Janggal dengan Kejadian Gangguan Otot Rangka Akibat Kerja (Gotrak) pada Terapis Pijat
Risiko Postur Janggal dengan Kejadian Gangguan Otot Rangka Akibat Kerja (Gotrak) pada Terapis Pijat
DOI:
https://doi.org/10.25311/keskom.Vol4.Iss3.256Kata Kunci:
Gotrak, Postur Janggal, Terapis Pijat, RULAAbstrak
Banyak terapis pijat yang mengalami keluhan gangguan otot rangka akibat kerja (Gotrak). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proporsi kejadian Gotrak dan hubungan postur janggal dengan kejadian Gotrak pada terapis pijat. Jenis penelitian adalah kuantitatif analitik observational dengan desain cross sectional. Jenis pijat yang diteliti yaitu pijat tradisional Indonesia. Populasi dan sampel adalah terapis pijat di Kota Pekanbaru tahun 2017 dengan besar sampel 77 orang yang diambil menggunakan teknik consecutive sampling. Pengumpulan dan pengolahan data menggunakan wawancara menggunakan kuesioner, dokumentasi dan Rappid Upper Limb Assesment (RULA). Tingkat risiko kejadian Gotrak menggunakan analisis semi kualitatif dan nordic body map. Angka kejadian Gotrak pada terapis pijat cukup tinggi yaitu 61%. Hasil penelitian menunjukkan variabel yang berhubungan signifikan dengan kejadian Gotrak yaitu postur janggal (POR: 8,30; 95% CI: 2,401-8,753), lama kerja (POR: 10,109; 95% CI: 2,567-39,811) dan umur (POR: 7,649; 95% CI: 2,567-39,811). Keluhan gotrak terbanyak pada kedua tangan sebanyak 57 orang (74%), bahu kiri dan bahu kanan sebanyak 27 orang (35,1%) dan punggung bawah sebanyak 19 orang (24, 7%). Disarankan pada terapis pijat untuk untuk menghindari postur janggal saat memijat klien dengan memperbaiki postur kerja, posisi saat memijat dan meletakkan peralatan yang digunakan dalam area jangkauan tangan.
Unduhan
Referensi
Ariyani, E. (2016) Hubungan Penanganan Beban Manual dengan Keluhan Nyeri Punggung Bawah Pada Karyawan PT Perdangangan dan Perindustrian Bangkinang di Pekanbaru Tahun 2016. Pekanbaru.
Ariyani, Y. M. H. F. (2017) Materi Ajar Pijat Urut Tradisional Indonesia Relaksasi dan Kebugaran. Cetakan 1. Bekasi: Kemendikbud RI, Kemkes RI, P-AP3I.
Chuang, X. L., Ooi, C. C., Chin, S. T., Png, M. A., Wong, S. K., Tay, S. C. dan Mcgrouther, D. A. (2017) “What triggers in trigger finger ? The flexor tendons at the flexor digitorum superficialis bifurcation,†British Journal of Plastic Surgery. Elsevier Ltd, hal. 1–9. doi: 10.1016/j.bjps.2017.05.037.
Fortune, L. D. dan Hymel, G. M. (2015) “Creating integrative work: A qualitative study of how massage therapists work with existing clients,†Journal of Bodywork and Movement Therapies. Elsevier Ltd, 19(1), hal. 25–34. doi: 10.1016/j.jbmt.2014.01.005.
Grace, S., Crowley-mchattan, Z., Hons, B. E., Hardy, D. dan Mcleod, A. (2014) “ScienceDirect The effect of chronic shoulder pain on maximal force of shoulder abduction Franc.†doi: 10.1016/j.jbmt.2014.08.005.
Mohan, R., Wong, V. W., Higgins, J. P. dan Katz, R. D. (2016) “Proximalization of the Vascularized Toe Joint in Finger Proximal Interphalangeal Joint Reconstruction : A Technique to Derive Optimal Flexion From a Joint With Expected Limited Motion,†Journal of Hand Surgery. Elsevier Inc, hal. 1–8. doi: 10.1016/j.jhsa.2016.11.023.
Rodriguez, A. C. dan Barrero, L. H. (2017) “Job rotation : Effects on muscular activity variability,†Applied Ergonomics. Elsevier Ltd, 60, hal. 83–92. doi: 10.1016/j.apergo.2016.11.005.
Sang, A., Djajakusli, R., Russeng, S. S., Masyarakat, F. K., Kerja, P. dan Sawit, P. K. (2013) “Hubungan Risiko Postur Kerja Dengan Keluhan Musculoskeletal Disorders ( MSDs ) Pada Pemanen Kelapa Sawit di PT . Sinergi Pekebunan Nusantara,†hal. 1–14.
Tresnaningsih, E (2016) Ergonomi Dasar. Pekanbaru: STIKes Hang Tuah.
Unduhan
Telah diserahkan
diterima
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Copyright @2017. This is an open-access article distributed under the terms of the Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License (http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0/) which permits unrestricted non-commercial used, distribution and reproduction in any medium