FACTORS CAUSING THE DUPLICATION OF THE NUMBER OF MEDICAL RECORD DOCUMENTS IN BROMO PUBLIC HEALTH CENTER

Penulis

DOI:

https://doi.org/10.25311/keskom.Vol6.Iss1.518

Kata Kunci:

rekam medis, duplikasi, penomoran, puskesmas

Abstrak

Puskesmas merupakan fasilitas kesehatan tingkat pertama yang membutuhkan diperlukan pengelolaan rekam medis yang baik guna tercapainya tertib administrasi. Tujuan penelitian ini adalah bagaimana faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya duplikasi nomor rekam medis di Puskesmas Bromo Medan. Jenis penelitian ini adalah penelitian desktiptif. Populasi adalah seluruh rekam medis pasien rawat jalan di Puskesmas Bromo yaitu sebanyak 4262 rekam medis. Sedangkan sampel adalah 366 berkas rekam medis dan jumlah petugas 6 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi menggunakan lembar observasi dan metode wawancara dengan kuesioner. Data dianalisis secara deskriptif untuk melihat penyebab terjadinya duplikasi penomoran dokuemen rekam medis berdasarkan faktor pasien, faktor petugas dan faktor sistem pengelolaan rekam medis. Hasil penelitian menunjukan bahwa angka kejadian duplikasi dokumen rekam medis di Puskesmas Bromo Medan sebesar 8,74%. Faktor-faktor penyebab duplikasi adalah pasien tidak membawa kartu identitas berobat, kualifikasi petugas rekam medis yang tidak sesuai,  tidak ada tracer, buku ekspedisi dan SPO di bagian penyimpanan, sistem penomoran dan penggunaan map family folder yang tidak sesuai standar. Diharapkan puskesmas untuk melakukan pencarian dan penataan ulang dokumen rekam medis yang hilang dan tercecer, melakukan perekrutman petugas rekam medis sesuai dengan kompetensi dan kualifikasi dari pendidikan formal Rekam Medis, dan berikan pelatihan rekam medis sesuai kebutuhan, membuat Standar Prosedur Operasional (SPO), mengubah penomoran dan penjajaran rekam medis, menggunakan tracer dan buku ekspedisi dan sosialisasi kepada pasien tentang penggunaan Kartu Identitas Berobat (KIB).

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Astuti S, Retno, Arif Kurniadi, dan Maryani Setyowati. (2014). “Sentralisasi Pengelolaan Rekam Medis Di Puskesmas Binaan Mijen Kota Semarang Dalam Menyongsong SJSN Di Indonesia”. Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia (Jmiki), [S.l.], v. 2, n. 1, Maret 2014:54-60. https://jmiki.aptirmik.or.id/index.php/jmiki/article/view/37. doi:http://dx.doi.org/10.33560/.v2i1.37.
Benedicta, Tiffany Dwi Julianti dan Lanang Eko S. (2016). “Tinjauan Beban Kerja Petugas Rekam Medis Guna Meningkatkan Produktivitas Petugas Unit Rekam Medis Rawat Jalan Di Rumah Sakit Dustira Cimahi”. Jurnal Kesehatan "Caring And Enthusiasm" Vol. 6 No. 1, Oktober 2016: 62-76. http://ejournal.stikesborromeus.ac.id/file/6-10.pdf.
Budi, Savitri Citra. (2011). “Management Unit Kerja Rekam Medis”. Yogyakarta: Quantum Sinergis Media.
IFHIMA. (2012). “Education Module for Health Record Practice Module 3 - Record Identification Systems, Filing and Retention of Health Records”. https://ifhima.files.wordpress.com/2014/08/module-3-record-identification-systems-filing-and-retention-of-health-records.pdf.
Irmawati, Wenny N & Nur Rohman. (2014). “Upaya Penyelesaian Masalah Duplikasi Nomor Rekam Medis di Rumah Sakit Umum Daerah Wates”. Tugas Akhir. D3 Rekam Medis. Univeristas Gadjah Mada.Yogyakarta.
Karlina, Destri., Imandini Anggimelya Putri, Dian Budi Santoso. (2016). “Kejadian Misfile dan Duplikasi Berkas Rekam Medis Sebagai Pemicu Ketidaksinambungan Data Rekam Medis”. Jkesvo (Jurnal Kesehatan Vokasional). Vol. 1 No 1 – Oktober 2016: 44-52. http://journal.ugm.ac.id/ jkesvo.
Kepmenkes RI Nomor 377 Tahun 2007 tentang Standar Profesi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan.
Mardyawati, Eka & Akhmadi. (2016). “Pelaksanaan Sistem Penyimpanan Rekam Medis Family Folder di Puskesmas Bayan Lombok Utara”. Jkesvo (Jurnal Kesehatan Vokasional) Vol. 1 No 1 – Oktober 2016: 27-35. http://journal.ugm.ac.id/ jkesvo.
Muldiana, Ikka.(2016). “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Duplikasi Penomoran Rekam Medis Di Rumah Sakit Atma Jaya 2016”. Indonesian of Health Information Management Journal (INOHIM). Vol 4. No 2 Desember 2016: 48-53. https://inohim.esaunggul.ac.id/index.php/INO/article/view/148
Nur, Dya Haviva, Rumpiati Rumpiati, Dwi Nurjayanti. (2018). “Penggunaan Kartu Identitas Berobat (KIB) dalam Penyediaan Berkas Rekam Medis Pasien Rawat Jalan di UPT Puskesmas Siman Kabupaten Ponorogo”. Global Helath Science Journal Vol 3 No 3 Tahun 2018”196-199. http://jurnal.csdforum.com/index.php/GHS/article/view/248. DOI: http://dx.doi.org/10.33846/ghs.v3i3.248
Nurnanik, Iis & Sri Lestari. (2019). “Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Duplikasi Penomoran Rekam Medis Rawat Jalan di Puskesmas Tuntang”. Naskah Publikasi Tugas Akhir. Jurusan Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Poltekkes Kemenkes Semarang.
Permenkes RI nomor 269 tahun 2008 tentang Rekam Medis.
Permenkes RI nomor 75 tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.
Rustiyanto, Ery. (2009). “Etika Profesi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan”. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Rustianto, Ery. (2011). “Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Yang Terintegrasi”. Yogyakarta: Poltekes Permata Indonesia.
Sugiarto, Agus dan Teguh Wahyono. (2015). “Manajemen Kearsipan Modern”. Yogyakarta: Gava Media.
Undang-undang Nomor 29 Tahun 2004, tentang Praktik Kedokteran.

Unduhan

Telah diserahkan

2020-02-07

diterima

2020-05-02

Diterbitkan

2020-05-28

Cara Mengutip

1.
valentina valentina. FACTORS CAUSING THE DUPLICATION OF THE NUMBER OF MEDICAL RECORD DOCUMENTS IN BROMO PUBLIC HEALTH CENTER. J Keskom [Internet]. 28 Mei 2020 [dikutip 3 Juli 2024];6(1):74-9. Tersedia pada: https://jurnal.htp.ac.id/index.php/keskom/article/view/518

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama