Hubungan Faktor Manusia dan Lingkungan Rumah Terhadap Kejadian Tuberkulosis di Wilayah Kerja Puskesmas Rejosari Kota Pekanbaru

Penulis

  • Suci Fanesa Febrilia a:1:{s:5:"en_US";s:71:"Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat, STIKes Hang Tuah Pekanbaru";}
  • Buchari Lapau Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat STIKes Hang Tuah Pekanbaru
  • Kamali Zaman Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat STIKes Hang Tuah Pekanbaru
  • Mitra Mitra Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat STIKes Hang Tuah Pekanbaru
  • Musfardi Rustam Dinas Kesehatan Provinsi Riau

DOI:

https://doi.org/10.25311/keskom.Vol8.Iss3.618

Abstrak

Latar Belakang: Tuberculosis (TB) adalah penyakit menular disebabkan kuman mycobacterium tuberculosis.  Puskesmas Rejosari menemukan kasus TB tertinggi diantara semua Puskesmas di Kota Pekanbaru. Tujuan penelitian: Diketahuinya Hubungan Faktor Manusia dan Lingkungan Rumah Terhadap Kejadian Tuberkulosis di Wilayah Kerja Puskesmas Rejosari Kota Pekanbaru Tahun 2020. Metode: Jenis desain penelitian ialah studi kasus kontrol. Populasi kasus dan kontrol diambil dari bulan Januari 2018 sampai bulan Juni tahun 2020. Sampel kasus (223) diambil dari populasi kasus (255), dan sampel kontrol (223) diambil dari populasi kontrol (566) dengan systematic random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara terstruktur menggunakan kuesioner yang berisi pertanyaan tertutup. Dilakukan analisa univariat, bivariat dan multiple logistic regression analysis. Hasil Penelitian: terdapat 8 variabel indepeden yang berhubungan sebab akibat dengan kejadian tuerkulosis yaitu dimulai dari yang paling dominan ialah variabel umur dengan OR=2,8(CI 95%:OR=1,58-5,00), Imunisasi BCG OR=2,2(CI 95%:OR=1,35-3,62), kelembaban ruangan OR=2,2(CI 95%:1,42-3,31), luas ventilasi OR=1,7(CI 95%:OR=1,12-2,64), jenis kelamin OR=1,7(CI 95%: OR=1,12-2,64), kepemilikan aset OR=2,9(CI 95%: 1,45-6,03), riwayat kontak serumah OR=2,7(CI 95%: 1,73-4,22) dan kepadatan hunian OR=2,00(CI 95%:1,31-3,10). Nilai OR pada variabel yang berinteraksi (jenis kelamin dengan umur) usia produktif pria lebih beresiko 4,32 kali terkena TB dibandingkan perempuan. Rekomendasi: Untuk mencegah TB perlu dilakukan intervensi dengan meningkatkan cakupan vaksinasi BCG, memenuhi persyaratan untuk kelembaban ruangan, luas ventilasi, dan kepadatan hunian, serta mengisolasi kontak TB serumah, terutama untuk mereka dengan usia produktif, laki-laki, dan keluarga dengan aset keluarga yang rendah. Saran-saran dirumuskan atas dasar rekomendasi.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Achmadi,UM. (2005). Manajemen Penyakit Berbasis Wilayah. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.

Agustin, NA. (2017). Hubungan Faktor Lingungan Dengan kejadian Tuberkulosis di Wilayah Kerja Puskesmas Gayam Tahun 2017. Jombang: Insan Cindekia Medika.

Budiarto., Anggraeni, D. (2003). Pengantar Epidemiologi. Jakarta : EGC.

Damayati, DS., Susilawaty, A., Maqfirah. Risiko Kejadian TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Liukang Tupabbiring Kabupaten Pangkep. Higiene. Volume 4 (2). ISSN: 2541-5301.

Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru. (2017). Profil Kesehatan Kota Pekanbaru Tahun 2017.

Dinas Kesehatan Provinsi Riau. (2018). Profil Kesehatan Provinsi Riau Tahun 2018

Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru. (2018). Profil Kesehatan Kota Pekanbaru Tahun 2018.

Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru. (2019). Profil Kesehatan Kota Pekanbaru 2019.

Gould, D. & Brooker, C. (2003). Mikrobiologi Terapan untuk perawat. Jakarta: Kedokteran EGC.

Kunoli, FJ. (2013). Pengantar Epidemiologi Penyakit Menular Untuk Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: TIM

Keputusan Menteri Permukiman Dan Prasarana Wilayah Nomor: 403/Kpts/M/2002. (2002). Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Sederhana Sehat. 02 Desember 2002.

Kementerian Kesehatan RI. (2010). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2010. Jakarta: Kemenkes RI

Kementerian Kesehatan RI. (2017). Modul Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis. Jakarta: Direktorat Jenderal P2P.

Kementerian Kesehatan RI. (2018). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2018. Jakarta: Kemenkes RI.

Lapau, Buchari. (2015). Metode Penelitian Kesehatan (Metode Ilmiah Penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi). Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Mitra, (2015). Manajemen & Analisis Data Kesehatan. Yogyakarta: ANDI. ISBN:978-979-29-5417-3.

Muttaqin, A. (2008). Buku Ajar Asuhan Keperawatan dengan Gangguan Sistem Pernapasan. Jakarta: Salemba Medika.

NIAID. (2012). Tuberculosis (TB) Cause. National Institute of Allergy and Infectious Disease : https:// www.niaid.nih.gov/topics/tuberculosis/ understanding/pages/cause.aspx.

Nurwanti., Bambang Wahyono. (2016). Hubungan Antara Faktor Penjamu (Host) Danfaktor Lingkungan (Environment) Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Kambuh (Relaps)Di Puskesmas Se-Kota Semarang. UNNES. Vol 1 (1). e-ISSN 2540-7945. http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/phpj

Peraturan Menteri Kesehatan RI No 67 Tahun 2016. (2016). Penanggulangan Tuberkulosis. 22 Desember 2016.

Oktavia,S., Mutahar,R., Destriatania, S. (2016). Analisis Faktor Risiko Kejadian Tb Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Kertapati Palembang. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya. Vol 7 (2).

Riani, RES., Machmud, PB. (2018). Kasus Kontrol Hubungan Imunisasi BCG dengan kejadian TB Paru pada anak tahun 2015-2016. Staf pengajar Departemen Epidemiologi FKM-UI, Kampus UI Depok. Vol. 19 (6).

Ruswanto, B. (2010). Analisis Spasial Sebaran Kasus Tuberkulosis Paru Ditinjau dari Faktor Lingkungan Dalam dan Luar Rumah di Kabupaten Pekalongan. Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro.

Sumarmi., Duarsa ABS. (2014). Analisis Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian TB Paru BTA Positif Di Puskesmas Kotabumi II, Bukit Kemuning Dan Ulak Rengas Kab. Lampung Utara Tahun 2012. Jurnal Kedokteran Yarsi 22 (2) : 082-101.

Tandra, H. (2013). Life Healthy With Diabetes. Yogyakarta: Andi Offset.

Tulchinsky, T., & Varavikova, E. (2014). The New Public Health Third Edition. San Diego: Elsevier,Academic Press.

Wulandari, S. (2012). Hubungan Lingkungan Fisik Rumah Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru. Unnes Journal of Public Health. Vol 1 (1). ISSN 2252-6781. http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujph

WHO. (2019). Global Tuberkulosis Report. World Health Organization. ISBN 978-92-4-156571-4

Zuhdi, Sulaiman. (2015). Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Penyakit Ispa Pada Balita Di Puskesmas Rejosari Pekanbaru Tahun 2014. Jurnal Proteksi Kesehatan. Vol 4 (2) : 168-174.

Unduhan

Telah diserahkan

2020-10-12

diterima

2022-05-19

Diterbitkan

2022-12-15

Cara Mengutip

1.
Febrilia SF, Lapau B, Zaman K, Mitra M, Rustam M. Hubungan Faktor Manusia dan Lingkungan Rumah Terhadap Kejadian Tuberkulosis di Wilayah Kerja Puskesmas Rejosari Kota Pekanbaru. J Keskom [Internet]. 15 Desember 2022 [dikutip 21 Desember 2024];8(3):436-42. Tersedia pada: https://jurnal.htp.ac.id/index.php/keskom/article/view/618

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama

1 2 3 4 > >>