Balita ISPA di Lingkungan Batu Bata
DOI:
https://doi.org/10.25311/keskom.Vol8.Iss1.1069Kata Kunci:
Keywords: ISPA, Environment, home physical.Abstrak
Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) masih menjadi faktor dominan kunjungan pasien ke puskesmas sebagai unit pelayanan kesehatan primer. Fenomena kejadian ISPA yang disebabkan oleh multi faktor menjadi tantangan bagi tenaga kesehatan. Faktor lingkungan sering kali dianggap unsur yang tidak memiliki peranan yang besar terhadap kejadian kasus ISPA. Iroisnya, faktor lingkungan juga menjadi diabaikan dalam upaya penanganan kasus ISPA. Desa Candirejo merupakan daerah dengan karakteristik ekonomi masyarakat sebagai penghasil batu bata. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara ispa dengan variabel independen (Debu, kepadatan hunian, ventilasi rumah, pencahayaan serta kelembaban). Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan desain cross sectional guna melihat faktor lingkungan dan fisik rumah terhadap kejadian ISPA pada balita. Penelitian ini mengambil sampel sebanyak 100 rumah tangga yang memiliki balita. Dengan penelitian ini diharapkan akan menjadi pembuktian baru terkait faktor lingkungan dan fisik rumah terhadap kejadian ISPA pada balita. Variabel yang berhubungan bermakna dengan kejadian ISPA adalah variable Ventilasi rumah dan kepadatan hunian. Sedangkan variabel kelembaban sebagai variabel konfounding. Hasil analisis diperoleh OR dari variabel ventilasi rumah yang tidak memenuhi syarat akan menyebabkan terjadinya ISPA terhadap anak balita sebesar 16 kali lebih berisiko dibandingkan dengan ventilasi rumah yang memenuhi syarat setelah dikontrol variabel kelembapan. Disarankan kepada puskesmas melalui tenaga sanitarian untuk melakukan kegiatan Komunikasi informasi dan Edukasi (KIE) tentang ISPA saat pelaksanaan posyandu.
Unduhan
Referensi
Agungnisa, A. (2019). Faktor Sanitasi Fisik Rumah Yang Berpengaruh Terhadap Kejadian Ispa Pada Balita Di Desa Kalianget Timur. Jurnal Kesehatan Lingkungan. Vol. 11 No. 1 . Januari 2019 (1- 9)
Ariano, A. Bashirah, A R. Lorenza, D. Nabillah , M. Apriliana, S.N. Ernawati, K. (2019) Hubungan Faktor Lingkungan dan Perilaku Terhadap Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) di Desa Talok Kecamatan Kresek. Jurnal Kedokteran Yarsi. (2): 076-083 (2019)
Depkes RI, (2018). Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta
Ditjen P2P, Kemenkes RI, (2018). Profil kesehatan Indonesia.
Mahendrayasa, I.G. Farapti (2018) Hubungan Antara Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Atas Pada Balita Di Surabaya. Jurnal Berkala Epidemiologi Volume 6 Nomor 3 (2018) 227-235.
Maharani, D,. Fitry, Y,. Lestari, Y. 2017. Profil Balita Penderita Infeksi Saluran Nafas Akut Atas di Poliklinik Anak RSUP DR. M. Djamil Padang Tahun 2012-2013. Jurnal FK. Unand. Vol 6 No 1 Hal 153-157 Padang.
Nirmolia, N., Mahanta, T. G., Boruah, M., Rasaily, R., Kotoky, R. P., & Bora, R. (2018). Prevalence and risk factors of pneumonia in under five children living in slums of Dibrugarh town. Clinical Epidemiology and Global Health, 6(1), 1–4.
Permenkes RI (2011) Peraturan Menteri Kesehatan RI No : 1077/MENKES/PER/V/2011. Pedoman Penyehatan Udara Dalam Rumah.
Profil Dinkes Riau (2016). Profil Dinas Kesehatan Provinsi Riau.
Unduhan
Telah diserahkan
diterima
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2022 Jurnal Kesehatan Komunitas
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Copyright @2017. This is an open-access article distributed under the terms of the Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License (http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0/) which permits unrestricted non-commercial used, distribution and reproduction in any medium