Penyelenggaraan Pos Upaya Kesehatan Kerja Terintegrasi di Desa Wisata Kasongan, Bantul- D.I. Yogyakarta

Penulis

  • Helfi Agustin Universitas Ahmad Dahlan
  • Machfudz Eko Arianto Universitas Ahmad Dahlan
  • Muchamad Rifai Universitas Ahmad Dahlan

DOI:

https://doi.org/10.25311/keskom.Vol9.Iss3.1454

Kata Kunci:

Pemberdayaan, upaya kesehatan berbasis masyarakat, kader, kesehatan kerja, sector informal

Abstrak

Puskesmas yang telah menyelenggarakan pos UKK di D.I Yogyakarta berjumlah 222 di tahun 2022. Dari penelitian terdahulu, sebagian besar pelaksanaan program pos UKK belum spesifik. Pos UKK Kasongan Sehat berada di Desa Wisata Kasongan dengan daya tarik desa wisata menjadikan proses produksi gerabah sebagai wisata edukasi disamping penjualan produksi gerabah di desa wisata secara ecer maupun demo produk yang akan di ekspor, sehingga sangat perlu ditingkatkan keselamatan dan kesehatan pekerjanya. Penelitian kualitatif ini bertujuan melakukan analisis penyelenggaraan upaya kesehatan terintegrasi di pos UKK  Kasongan Sehat Bantul. Informan penelitian ditetapkan dengan teknik   purposive sampling terdiri dari 1 orang programer kesehatan kerja di Puskesmas Kasihan 1, 2 orang kader pos UKK Kasongan Sehat, 5 orang pekerja di industri gerabah di Kasongan, dan 1 orang dukuh. Teknik pengumpulan data indepth interview  dan observasi. Data dianalisis dengan metode content analysis. Temuan penelitian; dasar penyelenggaraan pos UKK adalah peraturan Bupati Bantul nomor 42 tahun 2015. Pos UKK ini telah menerapkan pos UKK terintegrasi sesuai Permenkes nomor 100 tahun 2015, terlihat dari upaya kesehatan kerja yang terintegrasi dengan kegiatan posyandu.  Kegiatan rutin tanggal 20 setiap bulan meliputi pengukuran tekanan darah, berat badan, P3K dan pemberian rujukan ke puskesmas. Puskesmas telah menyalurkan sarana dan prasarana dan menyelenggarakan pelatihan pertolongan pertama untuk penanganan luka bagi kader.  Upaya kesehatan kerja oleh kader di pos UKK Kasongan masih fokus pada cara pandang sakit atau paradigma yang menekankan upaya kuratif karena kurangnya pelatihan tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja baik pada pembina maupun kader pos UKK. Dibutuhkan pelatihan dan pembinaan yang spesifik tentang K3 bagi pembina maupun kader pos UKK di puskesmas.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Widowati E, Koesyanto H. The Application of Safety Education in Primary School Directorate in Indonesia. 2018;12(3):487–92.

BPJS Ketenagakerjaan. Angka kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. 2019.

Andrian, Utami TN, Achmad R. Analisis pelaksanaan Program Kesehatan Kerja di Pos Upaya Kesehatan Kerja Nelayan di wilayah kerja Puskesmas Surakarya Kota Sabang. JK3UHO (jurnal Kesehat dan Keselam Kerja Univ Halu Oleo. 2021;2(2):72–85.

Tinggogoy BLT, Kawatu PAT, Tucunan AAT. Analisis pelaksanaan program Upaya Kesehatan Kerja pada pos Upaya Kesehatan Kerja Gudang Pala di Wilayah Kerja Puskesmas Tumining Kota Manado. Kesmas. 2018;7(3).

Fitriyani RU. Penilaian Kinerja Pos Upaya Kesehatan Kerja di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus Tahun 2019. Higeia J Public Heal Res Dev. 2019;4(1):112–21.

Wahyuni N fitri. Program Upaya Kesehatan Kerja pada Sektor Informal. Higeia (Journal Public Heal Res Dev. 2020;4(Special 1):101–11.

Badan Pusat Statistik Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Data Strategis Daerah Istimewa Yogyakarta 2018. 2018.

Suwarto S, Aini N, Sukismanto S. Gambaran Pelaksanaan Kesehatan Kerja Sektor Informal Melalui Pos Upaya Kesehatan Kerja (Ukk) Di Daerah Istimewa Yogyakarta. J Formil (Forum Ilmiah) Kesmas Respati. 2020;5(1):36.

WICAKSONO WM. Jembatan kaca yang pecah di Banyumas, tanpa uji kelayakan. Kompas.id [Internet]. 2023; Available from: https://www.kompas.id/baca/nusantara/2023/10/26/jembatan-kaca-yang-pecah-di-banyumas-tak-dilakukan-uji-kelayakan.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 100 tahun 2015 tentang Pos Upaya Kesehatan Kerja Terintegrasi. 2015.

Coyne IT. Sampling in qualitative research. Purposeful and theoretical sampling; merging or clear boundaries? J Adv Nurs. 1997;26(3):623–30.

Benoot C, Hannes K, Bilsen J. The use of purposeful sampling in a qualitative evidence synthesis: A worked example on sexual adjustment to a cancer trajectory. BMC Med Res Methodol. 2016;16(1):1–12.

Muralidhar V, Ahasan MF, Khan AM, Alam MS. Basic occupational health services (BOHS) in community primary care: The MSF (Dhaka) model. BMJ Case Rep. 2017;2017.

Juliana Afolabi F. “We can regulate ourselves”: Exploring the artisans’ trade associations’ contributions to occupational safety and health problem prevention. Saf Sci [Internet]. 2022;154(May):105836. Available from: https://doi.org/10.1016/j.ssci.2022.105836

Buijs P, Dijk F Van. Essential interventions on Workers ’ Health by Primary Health Care A scoping review of the literature : a technical report Essential interventions on Workers ’ Health by Primary Health Care A scoping review of the literature : 2014.

Permenkes RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 100 Tahun 2015 Tentang Pos Upaya Kesehatan Kerja Terintegrasi. Peratur Menteri Kesehat. 2015;(78).

Peraturan Bupati Bantul nomor 42 tahun 2015 tentang pos UKK.

Shabira NI, Syifa N, Rodzali MAI, Jamilah M, Amanda N, Alamsyah MR, et al. Literature Review: Analisis Posyandu Sebagai Bentuk Implementasi Pemberdayaan Masyarakat. Sport Heal Semin With Real Action. 2021;72–7.

Direktorat Bina Kesehatan Kerja dan Olahraga. Pedoman Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Kerja (UKK) untuk Kader Pos UKK. 2011. p. 1–32.

Subariyah R, Handayani P, Situngkir D, Heryana A. Kajian implementasi Program Pos Upaya Kesehatan Kerja di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk Kota Jakarta Barat Tahun 2017. J Esa Unggul. 2017;(1):1–13.

Afolabi FJ, de Beer P, Haafkens JA. Can occupational safety and health problems be prevented or not? Exploring the perception of informal automobile artisans in Nigeria. Saf Sci [Internet]. 2021;135(December 2020):105097. Available from: https://doi.org/10.1016/j.ssci.2020.105097

Dijk F Van, Moti S. A Repository for Publications on Basic Occupational Health Services and Similar Health Care Innovations. Saf Health Work [Internet]. 2023;(February):1–9. Available from: https://doi.org/10.1016/j.shaw.2023.01.003

Agustin H, Machfudz Eko Arianto MR. Pendampingan pengembangan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) di destinasi wisata Taman Tebing Breksi, D.I Yogyakarta. MARTABE J Pengabdi Kpd Masy. 2021;4(2):679–86.

Garrido MA, Encina V, Solis-Soto MT, Parra M, Bauleo MF, Meneses C, et al. Courses on basic occupational safety and health: A train-the-trainer educational program for rural areas of Latin America. Int J Environ Res Public Health. 2020;17(6):1–20.

Ngwira C, Hutchinson E, Mayhew SH. Community-level integration of health services and community health workers’ agency in Malawi. Soc Sci Med [Internet]. 2021;291(October):114463. Available from: https://doi.org/10.1016/j.socscimed.2021.114463

Chen Y, Chen J, Sun Y, Liu Y, Wu L, Wang Y, et al. Basic occupational health services in Baoan, China. J Occup Health. 2010;52(1):82–8.

Azhar J, Dyah Widowati U, Rosalina E, Et.al. Buku Panduan Pelaksanaan Pos Upaya Kesehatan Kerja (UKK). Jakarta: Departemen Kesehatan R.I.; 2006.

Saran I, Winn L, Kipkoech Kirui J, Menya D, Prudhomme O’Meara W. The relative importance of material and non-material incentives for community health workers: Evidence from a discrete choice experiment in Western Kenya. Soc Sci Med [Internet]. 2020;246(December 2019):112726. Available from: https://doi.org/10.1016/j.socscimed.2019.112726

Telah diserahkan

2023-01-22

diterima

2023-11-01

Diterbitkan

2024-01-30

Cara Mengutip

1.
Agustin H, Arianto ME, Rifai M. Penyelenggaraan Pos Upaya Kesehatan Kerja Terintegrasi di Desa Wisata Kasongan, Bantul- D.I. Yogyakarta. J Keskom [Internet]. 30 Januari 2024 [dikutip 11 Mei 2024];9(3):637-4. Tersedia pada: https://jurnal.htp.ac.id/index.php/keskom/article/view/1454

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama