HUBUNGAN LINGKUNGAN KERJA DAN PERILAKU NELAYAN TERHADAP KEJADIAN PTERIGIUM DI DESA KEMANG KECAMATAN PANGKALAN KURAS KABUPATEN PELALAWAN

Penulis

  • Novita Rany STIKes Hang Tuah Pekanbaru

DOI:

https://doi.org/10.25311/keskom.Vol3.Iss4.203

Kata Kunci:

Lingkungan Kerja, Perilaku Nelayan, Pterigium, Desa Kemang Kabupaten Pelalawan, lingkungan kerja, perilaku nelayan, pterigium, desa kemang kabupaten pelalawan

Abstrak

Pterigium merupakan penebalan konjungtiva atau bagian putih mata pada sisi medial dan atau lateral, biasanya pada orang tua, tetapi bisa juga ditemukan pada dewasa muda, dan semakin lama semakin meluas kearah kornea.  Sinar ultraviolet merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan kejadian pterigium. Keadaan ini merupakan fenomena iritatif akibat sinar ultraviolet, pengeringan dan lingkungan dengan angin banyak. Data dari Postu Kemang didapatkan bahwa ada 30 (80%) kejadian pterigium.

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui perilaku nelayan terhadap kejadian pteirigum. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain analitik cross sectional. Penelitian ini dilakukan di Desa Kemang Kecamatan Pangkalan Kuras Kabupaten Pelalawan pada bulan Juni-Juli 2016, dengan teknik sampling dalam penelitian yaitu Sampling Jenuh. Pengambilan data dilakukan menggunakan kuesioner dan data profil dari kantor Desa Kemang. Analisis data untuk bivariat dengan uji chi-square pada derajat α = 0,05.

Hasil penelitian menunjukkan  bahwa ada hubungan antara pengetahuan p-value=0,001 < 0,05 POR=18.083 (3.281-99.67), alat pelindung diri nelayan p-value=0,001 < 0,05, POR=14.000 (2.69-72.97) peran tenaga kesehatan dengan hasil p-value=0,008 < 0,05, POR 10.667 (1.92-59.20) dan  masa kerja nelayan p-value 0,017 < 0,05, POR 7.750 (1.53-39.12) dengan penyakit pterigium.

Bagi tenaga kesehatan sebaiknya lebih memperhatikan masyarakat nelayan agar dapat mencegah dan menangguangi kejadian pterigium.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Anurogo, D. (2011) 45 Penyakit Aneh dan Khusus.Yogyakarta: Andi.
Erry, Ully.A, Dwi, S. (2011). Distribusi dan Karaktristik Pteregium di Indonesia (Online) Buletin Penelitian Sistem Kesehatan. Vol. 14 No 1 januari 2011:84-89. Jakarta./http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/hsr/article/view/2311. diakses 3 juni 2016 pk 1.13 wib
Gahayu, S. A. (2011). Buku Ajar Metode Penelitian. STIKes Hang Tuah.
Josefien,S.(2010). The Risk of Human Papilloma Virus 18 on the Recurrences of Pteregium. (online) Jurnal Oftalmologi Indonesia. Vol. 7/ No. 5 / Published: 2011-06. Manado. http://journal.unair.ac.id diakses 2 juni 2016 pk 09.39 wib
Kemenkes (2012) Pembinaan Kesehatan Kerja Nelayan di 8 Kabupaten/Kota Pada Tahun 2012 (online) http://www.gizikia.depkes.go.id/pembinaan-kesehatan-kerja-nelayan-di-8-kabupatenkota-pada-tahun-2012/ diakses tanggal 10 Maret 2016 Pk 15.00 wib.
Ilyas, S. (2008). Ilmu Penyakit Mata. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
Ilyas, S. (2010). Atlas Ilmu Penyakit Mata. Jakarta: CV Sagung Seto.
Irianto, S. (2008). Nelayan Di Mata Kita. Pekanbaru: CV Sukabina.
Nainggolan, N. (2010). Tingkat Pengetahuan Pasien Rawat Jalan di Poliklinik Mata RSUP Haji/Adam/Malik/TentangPteregyum./(online), karya tulis ilmiah, fakultas kedokteran universitas sumatra utara meda,/http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21506/6/Cover.pdf, diakses 17 februari 2016 Pk 14.25 wib.
Nasution, D.M. (2013). Hubungan Pekerjaan Pada Penduduk Yang Tinggal Di Sekitar Pantai Dengan Kejadian Pterigium Di Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan. (online), karya tulis ilmiah, fakultas/kedokteran/universitas/Sumatra/utara/meda,/http://skripsieceran.blogspot.co.id/2014/11/contohskripsikedokteranhubungan_25.html, diakses 17 februari 2016 Pk 13.37 wib.
Notoatmodjo (2013). Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Raihana. (2007). Karakteristik penderita pterygium dipoliklinik mata RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Periode Januari 2003 – Desember 2005. Pekanbaru ; FK/UNRI/(Online)/https://yayanakhyar.files.wordpress.com/2009/05/pterigium-riri-julianti-files-of-drsmed-fk-ur.pdf. diakses 3 juni 2016 Pk12.41 wib)
Riskesdas. (2015). Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (online), www.depkes.go.id, diakses 17 februari 2016 Pk 15.03 wib)
Pasaribu,I (2011) Prevalensi Pterygium pada Masyarakat Pesisir Di Kelurahan Kedungcowek Kecamatan Bulak Surabaya. Surabaya: Universitas Hang Tuah/Surabaya./(Online)/http://www.academia.edu.
Profil Desa Kemang Kecamatan Pngkalan Kuras Kabupaten Pelalawan Tahun 2014.
Toni,A. (2015) Laki-laki 38 Tahun dengan Pterigium Temporalis Grade 3 OS.(online), jurnal fakultas kedokteran, vol.4 no.2 Universitas Lampung (http://jukeunila.com.diakses 10.26.11 feb-2016.)
Weraman, P. (2010). Dasar Surveilans Kesehatan Masyarakat. Jakarta: CV Sagung Seto.
Wibowo,A. (2014). Kesehatan Masyarakat di Indonesia. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Yusuf,S, Laya.M, Yamin.T (2014). Perbandingan Privalensi Pteregium pada Nelayan di Tuming dengan Petani Di Rurukan. (online), jurnal fakultas kedokteran.OUniversitas/Sam/Ratulangi.OManado./http://ejournal.unsrat.ac.id/. Diakses 03 juni 2016 pk 00.49 wib.

Unduhan

Telah diserahkan

2017-10-30

diterima

2017-11-27

Diterbitkan

2017-12-31

Cara Mengutip

1.
Rany N. HUBUNGAN LINGKUNGAN KERJA DAN PERILAKU NELAYAN TERHADAP KEJADIAN PTERIGIUM DI DESA KEMANG KECAMATAN PANGKALAN KURAS KABUPATEN PELALAWAN. J Keskom [Internet]. 31 Desember 2017 [dikutip 22 Juli 2024];3(4):153-8. Tersedia pada: https://jurnal.htp.ac.id/index.php/keskom/article/view/203

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama

1 2 > >>