Faktor Risiko Kejadian HIV/AIDS pada Laki-Laki Seks Laki-Laki di Kota Bukittinggi
DOI:
https://doi.org/10.25311/keskom.Vol11.Iss3.2203Kata Kunci:
GAY, HIV/AIDS, LSLAbstrak
Kelompok Laki-laki Seks Laki-laki atau LSL memiliki risiko 25 kali lebih besar tertular HIV dibandingkan laki-laki dewasa heteroseksual. Dinas kesehatan Kota Bukittinggi mencatat bahwa LSL merupakan jumlah populasi kunci tertinggi pada tahun 2023 yaitu sebanyak 573 orang. Upaya pengendalian dan pencegahan HIV/AIDS di Kota Bukittinggi perlu terus dipantau dan diperkuat, terutama mengingat adanya peningkatan kelompok LSL yang signifikan pada tahun 2023. Penelitian bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kejadian HIV/AIDS pada Kelompok Laki-laki Seks dengan Laki-laki di Kota Bukittinggi. Penelitian ini menggunakan desain case control, dengan 21 kasus LSL yang terinfeksi HIV dan 42 kontrol LSL yang tidak terinfeksi HIV/AIDS, menggunakan kuesioner sebagai instrumen. Data dianalisis secara univariat, bivariat dengan uji chi square dan multivariat dengan regresi logistik berganda. Hasil menunjukan faktor dominan yang berhubungan dengan kejadian HIV/AIDS adalah sikap (p-value=0,001; OR=0,019), peran teman sebaya (p-value=0,037; OR=7,993), dan pengalaman kekerasan seksual (p-value=0,039; OR=0,141). Temuan ini dapat menjadi landasan bagi program edukasi dan konseling yang lebih holistik dan berkelanjutan, yang sensitif terhadap trauma dan perilaku berisiko sebagai bagian dari strategi penanggulangan HIV/AIDS.
Unduhan
Referensi
1. Efendi R, Firdawati F, Hasmiwati H, Dasman H, Yetti H, Abdiana A. Hubungan Pengetahuan dan Sikap tentang HIV/AIDS dengan Kejadian HIV pada LSL. J Ilmu Kesehat Indones. 2023 Jan 19;3:225–32.
2. Wartisa F, Putra A. Pendidikan, Pekerjaan dan Pendapatan terhadap Kejadian Lelaki Seks Lelaki. Endurance. 2020;5(3):576–82.
3. Safira N, Mohammad Fahdhy. Pengetahuan dan Sikap tentang Penyakit Infeksi Menular Seksual (PIMS) di Kalangan Mahasiswa. J Semesta Sehat. 2023;3(2):54–64.
4. BKKBN. Survey Demografi dan Kesehatan 2012 : Modul Pria. 2014.
5. Afritayeni A, Angraini V. Hubungan Trauma Seksual, Status Ekonomi Dengan Perilaku Seksual Berisiko Gay dan LSL. J Endur. 2019 Oct 30;4:590.
6. Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi. Laporan Tahunan Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi Tahun 2022. Bukittinggi; 2022.
7. Purnamawati DN, Zam-zam R, Amalia K, Ningsih RZ. Pengalaman Penderita HIV Pada Lelaki Suka Lelaki (LSL). J Kedokt dan Kesehat [Internet]. 2022;18(2):155–63. Available from: https://jurnal.umj.ac.id/index.php/JKK
8. Yani F, Harahap F, J. Hadi A. Stigma Masyarakat Terhadap Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) Di Kabupaten Aceh Utara. Media Publ Promosi Kesehat Indones. 2020 Jan 15;3:56–62.
9. Rifda D, Azhari A, Tidy T, Atikah, Miranti, Fauziah D. Social learning theory. In: The Praeger Handbook of Victimology. Universitas Diponegoro; 2015.
10. Septiani, Herwanto, Nurul R, Sarapang H. Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Pencegahan HIV/AIDS pada Kelompok LSL di Kota Palu. Afiasi J Kesehat Masy. 2020;5(3):103–19.
11. Fadhillah T. Faktor yang Mempengaruhi Kejadian HIV / AIDS Pada Laki-Laki yang Berhubungan Seks Dengan Laki-Laki ( LSL ) di kota Padang. Universitas Andalas; 2018.
12. Amelia M, Hadisaputro S, Laksono B, Anies, Sofro MA. Faktor Risiko yang Berpengaruh Terhadap Kejadian HIV/AIDSpada Laki-Laki Umur 25 - 44 Tahun di Kota Dili, Timor Leste. J Epidemiol Kesehat Komunitas. 2016;I(1):39–46.
13. Earl A, Albarracín D. Nature, decay, and spiraling of the effects of fear-inducing arguments and HIV counseling and testing: a meta-analysis of the short- and long-term outcomes of HIV-prevention interventions. Heal Psychol Off J Div Heal Psychol Am Psychol Assoc. 2007 Jul;26(4):496–506.
14. Sasmita MT, Sutiningsih D, Sofro MAU. An Analysis on the Risk Factor of HIV Transmission in Adolescents in DKI Jakarta. Int J English Lit Soc Sci. 2023;8(3):242–8.
15. Johnston LG, Soe P, Widihastuti AS, Camellia A, Putri TA, Rakhmat FF, et al. Alarmingly High HIV Prevalence Among Adolescent and Young Men Who have Sex with Men (MSM) in Urban Indonesia. AIDS Behav [Internet]. 2021;25(11):3687–94. Available from: https://doi.org/10.1007/s10461-021-03347-0
16. Brown MJ, Osinubi MO, Amoatika D, Haider MR, Kirklewski S, Wilson P, et al. Childhood Sexual Abuse and Compulsive Sexual Behavior Among Men Who Have Sex with Men Newly Diagnosed with HIV. AIDS Behav. 2024;3421–9.
17. Sikkema KJ, Wilson PA, Hansen NB, Kochman A, Neufeld S, Ghebremichael MS, et al. Effects of a coping intervention on transmission risk behavior among people living with HIV/AIDS and a history of childhood sexual abuse. J Acquir Immune Defic Syndr. 2008;47(4):506–13.
18. Noroozinejad G, Yarmohmmadi Vasel M, Bazrafkan F, Sehat M, Rezazadeh M, Ahmadi K. Perceived risk modifies the effect of HIV knowledge on sexual risk behaviors. Front Public Heal. 2013;1(SEP):1–5.
19. N.J. L, Z. C, A. R, P. S, T.L. P, T. C, et al. Substance use, mental health, and HIV risk behavior among MSM in Vancouver, Canada. Top Antivir Med [Internet]. 2015;23(1024):472. Available from: http://www.iasusa.org/sites/default/files/tam/23-e1-5.pdf%5Cnhttp://ovidsp.ovid.com/ovidweb.cgi?T=JS&PAGE=reference&D=emed17&NEWS=N&AN=72119918
Unduhan
Telah diserahkan
diterima
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Kesehatan Komunitas

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Copyright @2017. This is an open-access article distributed under the terms of the Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License (http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0/) which permits unrestricted non-commercial used, distribution and reproduction in any medium






































