Hubungan Faktor Lingkungan Permukiman Lahan Basah terhadap Kejadian Gangguan Kulit di Kecamatan Kertapati

Penulis

  • Dini Universitas Sriwijaya
  • Widya Ayu Pratiningsih Universitas Sriwijaya
  • Inoy Universitas Sriwijaya
  • Fetri Vera Girsang Universitas Sriwijaya
  • Najma Hoirunnisa Universitas Sriwijaya
  • Nurhayati Universitas Sriwijaya
  • Revia Najwa Fitriani Universitas Sriwijaya
  • Shanti Oktaviandi Universitas Sriwijaya
  • Titin Dwi Aryani Universitas Sriwijaya

DOI:

https://doi.org/10.25311/keskom.Vol11.Iss2.2226

Kata Kunci:

gangguan kulit, faktor lingkungan, lahan basah, kondisi fisik rumah, sanitasi

Abstrak

Gangguan kulit merupakan masalah kesehatan yang umum terjadi, terutama pada masyarakat yang tinggal di lingkungan dengan sanitasi rendah seperti pemukiman lahan basah. Data Dinas Kesehatan Kota Palembang tahun 2023 menunjukkan penyakit kulit menempati peringkat ketujuh dengan 21.271 kasus, sementara di Kecamatan Kertapati prevalensi skabies dan pioderma pada anak sekolah dasar mencapai lebih dari 60%. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara faktor lingkungan permukiman, termasuk kepadatan hunian, kondisi fisik rumah, pengelolaan sampah, kualitas fisik air, dan kerawanan banjir, dengan kejadian gangguan kulit di Kecamatan Kertapati, Kota Palembang. Penelitian menggunakan desain kuantitatif dengan pendekatan cross sectional dan teknik pengambilan sampel purposive sampling terhadap 106 responden yang tinggal di Kelurahan Kemas Rindo dan Ogan Baru. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan dianalisis menggunakan uji chi-square dan regresi logistik berganda. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa jenis dinding (p=0.032) dan jenis lantai (p=0.037) berhubungan signifikan dengan kejadian gangguan kulit. Analisis multivariat menunjukkan jenis lantai sebagai faktor dominan (p=0.007; Exp(B)=4.718), disusul jenis plafon (p=0.010; Exp(B)=0.262). Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa faktor lingkungan permukiman, khususnya jenis lantai dan plafon rumah, berkontribusi terhadap risiko gangguan kulit. Diperlukan upaya perbaikan kualitas hunian untuk menurunkan kejadian gangguan kulit di wilayah lahan basah.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

[1] Sifatullah N, Zulkarnain. Jerawat (Acne vulgaris): review penyakit infeksi pada kulit. J UIN Alauddin Makassar. 2021;7(1):19–23. Available from: https://doi.org/10.24252/psb.v7i1.22212

[2] Nurkhasanah, Murinto. Klasifikasi penyakit kulit wajah menggunakan metode convolutional neural network. SAINTEKS. 2021;8(2):183–90. Available from: https://doi.org/10.30595/sainteks.v18i2.13188

[3] Djata IM, Setyobudy A, Hinga IA. Gambaran sanitasi lingkungan dan hygiene perseorangan dengan kejadian penyakit kulit di Lapas Anak Kota Kupang. SEHATMAS. 2022;1(4):486–96. Available from: https://doi.org/10.55123/sehatmas.v1i4.842

[4] Febrina W, Harminarti N, Ali H. Gambaran kualitas hidup santriwati yang menderita skabies di pondok pesantren Kecamatan Enam Lingkung Kabupaten Padang Pariaman. J Kes Andalas. 2020;9(4):412–8. Available from: https://doi.org/10.25077/jka.v9i4.1504

[5] Georgieva F. The skin barrier in sensitive skin syndrome. J IMAB. 2021;27(4):4120–4. Available from: https://doi.org/10.5272/jimab.2021274.4120

[6] Susilawati, Arnawa NM, Modjo IG, Yovita. Hubungan pola kebersihan diri dengan terjadinya gangguan penyakit kulit pada petani di RT 01 RW 01 Desa Oesao Kecamatan Kupang Timur. Pros Semnas Sanitasi. 2019;1(1):101–8. Available from: http://repository.poltekeskupang.ac.id/id/eprint/4219

[7] World Health Organization. Skin diseases as a global public health priority. Vol. Agenda ite, Executive Board 156th session. 2025.

[8] Djuanda U. Pioderma. In: Menaldi SL, Bramono K, Indriatmi W, editors. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. 7th ed. Jakarta: BP FKUI; 2019. Available from: http://perpustakaan.fk.ui.ac.id/new-opac/index.php?p=show_detail&id=25479

[9] Sitanggang HD, Yutami N, Nadeak ES. Kebersihan tempat tidur dan sprei sebagai faktor risiko keluhan penyakit kulit di wilayah pesisir, Kampung Bugis, Kota Tanjungpinang tahun 2018. J Teknol Kesehatan. 2021;16(2):56–62. Available from: https://doi.org/10.29238/jtk.v16i2.888

[10] Irjayanti A, Wambrauw A, Wahyuni I, Maranden AA. Personal hygiene dengan kejadian penyakit kulit. J Ilm Kesehatan Bakti Husada. 2023;12(1):169–75. Available from: https://doi.org/10.35816/jiskh.v12i1.926

[11] Dinas Kesehatan Kota Palembang. Profil Kesehatan Tahun 2023. 2023.

[12] Yahya YF, Argentina F, Rusmawardiana, Roiana N. Hubungan Skabies Dengan Pioderma : Sebagai Faktor Risiko. Sriwij J Med. 2018;1(1):33–42.

[13] Anthonj C, Diekkrüger B, Borgemeister C, Kistemann T. Health risk perceptions and local knowledge of water-related infectious disease exposure among Kenyan wetland communities. Int J Hyg Environ Health. 2019;222(1):34–8. Available from: https://doi.org/10.1016/j.ijheh.2018.08.003

[14] Nawan N, Wulandari IW, Alexandra FD, Handayani S. Correlation of Peat Water and Skin Disease Complaints in the Community of Handil Sohor Village, Indonesia. J Biomedika dan Kesehat. 2023;6(2):170–7.

[15] Panghiyangani R, Lenie M, Husaini. Kesehatan masyarakat di lingkungan lahan basah. In: Kesehatan Masyarakat di Lingkungan Lahan Basah. 2019. Available from: https://www.semanticscholar.org/paper/Kesehatan-Masyarakat-Di-Lingkungan-Lahan-Basah-Panghiyangani-Marlinae/99d757443485422d509288dbbf3439cbf91883d0

[16] Heukelbach J, Mazigo HD, Ugbomoiko US. Impact of scabies in resource-poor communities. Curr Opin Infect Dis [Internet]. 2013;26(2). Available from: https://journals.lww.com/co-infectiousdiseases/fulltext/2013/04000/impact_of_scabies_in_resource_poor_communities.6.aspx

[17] Dinkes Provinsi Sumatera Selatan. Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2019. Palembang: Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan; 2019. Available from: https://ppid-dinkes.sumselprov.go.id./unggah/56744522Profil%20Kesehatan%202019%20Data%202018

[18] Barakati KP. Keterlibatan pemulung dalam pengurangan timbulan sampah dan risiko lingkungan di TPS Jalan Bugis, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara. J Paradigma. 2021;2(1):1–8. Available from: https://doi.org/10.22146/jpmmpi.v2i1.64832

[19] Yulia T. Analisis yuridis penegakan hukum bagi masyarakat yang membuang sampah sembarangan di DKI Jakarta sebagai dampak pencemaran lingkungan hidup. J Indones Sosial Sains. 2021;2(7):1209–23. Available from: https://doi.org/10.36418/jiss.v2i7.366

[20] Juniartini NL. Pengelolaan sampah dari lingkup terkecil dan pemberdayaan masyarakat sebagai bentuk tindakan peduli lingkungan. J Bali Membangun Bali. 2020;1(1):28–40. Available from: https://doi.org/10.51172/jbmb.v1i1.106

[21] Ritonga S, Putra MS. Hubungan kualitas air dan sanitasi lingkungan dengan keluhan penyakit kulit pada santri di Dayah Amal Kabupaten Aceh Timur. J Promotif Preventif. 2023;6(1):110–6. Available from: https://doi.org/10.47650/jpp.v6i1.696

[22] Hay RJ, Johns NE, Williams HC, Bolliger IW, Dellavalle RP, Margolis DJ, et al. The global burden of skin disease in 2010: an analysis of the prevalence and impact of skin conditions. J Invest Dermatol. 2014;134(6):1527-34. Available from: https://doi.org/10.1038/jid.2013.446

[23] Rasyid Z, Septiani W, Harnani Y, Susanti N, Bayhaqi AR. Determinan personal hygiene dan sanitasi dasar dengan penyakit kulit (Scabies) di Pondok Pesantren Modern Al-Kautsar Pekanbaru tahun 2022. J Kes Lingk Indonesia. 2024;23(2):153–61. Available from: https://doi.org/10.14710/jkli.23.2.153-161

[24] Agyekum K, Salgin B, Danso AK. the Health Impacts of Damp Housing Conditions: Lessons for Inhabitants Living in Damp Tropical Buildings. Knust [Internet]. 2017;(May). Available from: www.icida.knust.edu.gh

[25] Vereecken E, Roels S. Review of mould prediction models and their influence on mould risk evaluation. Build Environ. 2012;51:296-310. Available from: https://doi.org/10.1016/j.buildenv.2011.11.003

[26] Murtyas S, Minami Y, Handayani KN, Hagishima A. Assessment of Mould Risk in Low-Cost Residential Buildings in Urban Slum Districts of Surakarta City, Indonesia. Buildings. 2023;13(5):1–18.

[27] Holden KA, Lee AR, Hawcutt DB, Sinha IP. The impact of poor housing and indoor air quality on respiratory health in children. Breathe (Sheff). 2023 Jun;19(2):230058. doi: 10.1183/20734735.0058-2023.

[28] Maskell D, Silva CF, Mower K, Rana C, Dengel A, Ball RJ, et al. Bio-Based Plaster For Improved Indoor Air Quality. 2017;35(2):637–42.

[29] Farajallah F, et al. Pengaruh kondisi fisik rumah terhadap kesehatan kulit pada pemukiman padat. J Epidemiol Lingkungan. 2018;12(3):100–10.

[30] Fadly MA, Rachmawati T. Sanitasi rumah dan hubungannya dengan penyakit kulit di daerah lahan basah. J Kes Lingk Indones. 2020;19(2):150–60.

[31] Dannemiller KC, Gent JF, Leaderer BP, Peccia J. Influence of housing characteristics on bacterial and fungal communities in homes of asthmatic children. Indoor Air. 2016;26(2):179-92. Available from: https://doi.org/10.1111/ina.12205

[32] Viitanen H, Vinha J, Salminen K, Ojanen T, Peuhkuri R, Paajanen L, et al. Moisture and bio-deterioration risk of building materials and structures. J Build Phys. 2010;33(3):201-24. Available from: https://doi.org/10.1177/1744259109343511

[33] Subrata D. Kualitas air dan dampaknya terhadap risiko kesehatan kulit di pemukiman rawan banjir. J Lingkungan dan Sanitasi. 2020;14(1):45–54.

[34] Putri, Carrolin Hasanah Esucho, and Henny Parida Hutapea. Analisis Kualitas Air Sumur Berdasarkan Parameter Fisika , Kimia Dan Mikrobiologi Di Desa Purbayan. 2024. JUSTEK: Jurnal Sains Dan Teknologi 7(4):311–21. doi: https://doi.org/10.31764/justek.v7i4.28015.

[35] Salmariantity, Mitra, Zaman MK. Faktor Yang Memengaruhi Kejadian Dermatitis Kontak pada Petugas Pengangkut Sampah Di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Kota Tembilahan Tahun 2019. HC [Internet]. 2021Jun.29 [cited 2025Apr.17];10(1):150-61.

[36] Ahmed SH, Shaikh TG, Waseem S, Zahid M, Ahmed KAHM, Ullah I, et al. Water-related diseases following flooding in South Asian countries – a healthcare crisis. Eur J Clin Exp Med. 2024;22(1):232–42.

Unduhan

Telah diserahkan

2025-04-18

diterima

2025-09-12

Diterbitkan

2025-10-14

Cara Mengutip

1.
Putri DA, Widya Ayu Pratiningsih, Trisnaini I, Girsang FV, Hoirunnisa N, Nurhayati, dkk. Hubungan Faktor Lingkungan Permukiman Lahan Basah terhadap Kejadian Gangguan Kulit di Kecamatan Kertapati. J Keskom [Internet]. 14 Oktober 2025 [dikutip 16 Oktober 2025];11(2):388-99. Tersedia pada: https://jurnal.htp.ac.id/index.php/keskom/article/view/2226

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama

Artikel Serupa

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 > >> 

Anda juga bisa Mulai pencarian similarity tingkat lanjut untuk artikel ini.