Service Learning in Santri Skin Health Education, Efforts to Control Scabies Disease in Pesantren
Service Learning Dalam Edukasi Kesehatan Kulit Santri, Upaya Pengendalian Penyakit Scabies Di Pesantren
DOI:
https://doi.org/10.25311/jpkk.Vol4.Iss1.1786Keywords:
Service Learning, santri, Scabies, studentAbstract
Scabies merupakan salah satu penyakit infeksi kulit menular. Penyakit kulit ini hingga menduduki peringkat ketiga dari 12 penyakit kulit tersering di Indonesia. Umumnya ditemukan di lingkungan padat penghuni dan kontak manusia yang tinggi seperti di penjara, panti asuhan dan pondok pesantren. Pengetahuan dan sikap individu memiliki peran penting dalam melakukan praktik kebersihan diri yang baik untuk pencegahan scabies, selain itu juga dapat mengetahui tentang factor-faktor yang dapat menyebabkan scabies. Upaya peningkatan pengetahuan dan sikap tersebut pada santri dapat dilaksanakan dengan pemberian pengabdian masyarakat. Kegiatan ini bernama penyuluhan kesehatan “Kenal dan cegah Scabies” diberikan kepada para santri di pondok pesantren Darul Aman Putra Gombara Makassar yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap santri dalam perilaku pencehagan scabies. Pelaksanaan kegiatan selama 3 jam secara langsung kepada 150 santri yang hadir di masjid pondok pesantren yang menggunakan media Flyer dan PPT presentasi serta dibagi atas dua sesi yakni Sesi 1 Edukasi tentang Penyakit Scabies serta Sesi 2: Tanya jawab seputar penyakit kulit. Kesimpulannya setelah dilakukan post tes melalui wawancara langsung bahwa seluruh santri dan pengelola nampak aktif mendengarkan saat penyajian materi dan peserta mampu menjawab pertanyaan kuis secara lisan dengan tepat. Setelah dilakukan edukasi dan tanya jawab diharapkan agar santri dapat lebih meningkatkan sikap dan perilaku hidup bersih dan sehat guna mencegah scabies. Pada pengurus pondok diharapkan untuk meningkatkan edukasi hidup bersih dengan pemanfaatan sarana pelayanan kesehatan secara maksimal pada santri.
Abstrak
Scabies merupakan salah satu penyakit infeksi kulit menular. Penyakit kulit ini hingga menduduki peringkat ketiga dari 12 penyakit kulit tersering di Indonesia. Umumnya ditemukan di lingkungan padat penghuni dan kontak manusia yang tinggi seperti di penjara, panti asuhan dan pondok pesantren. Pengetahuan dan sikap individu memiliki peran penting dalam melakukan praktik kebersihan diri yang baik untuk pencegahan scabies, selain itu juga dapat mengetahui tentang factor-faktor yang dapat menyebabkan scabies. Upaya peningkatan pengetahuan dan sikap tersebut pada santri dapat dilaksanakan dengan pemberian pengabdian masyarakat. Kegiatan ini bernama penyuluhan kesehatan “Kenal dan cegah Scabies” diberikan kepada para santri di pondok pesantren Darul Aman Putra Gombara Makassar yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap santri dalam perilaku pencehagan scabies. Pelaksanaan kegiatan selama 3 jam secara langsung kepada150 santri yang hadir di masjid pondok pesantren yang menggunakan media Flyer dan PPT presentasi serta dibagi atas dua sesi yakni Sesi 1 Edukasi tentang Penyakit Scabies serta Sesi 2: Tanya jawab seputar penyakit kulit. Kesimpulannya setelah dilakukan post tes melalui wawancara langsung bahwa seluruh santri dan pengelola nampak aktif mendengarkan saat penyajian materi dan peserta mampu menjawab pertanyaan kuis secara lisan dengan tepat. Setelah dilakukan edukasi dan tanya jawab diharapkan agar santri dapat lebih meningkatkan sikap dan perilaku hidup bersih dan sehat guna mencegah scabies. Pada pengurus pondok diharapkan untuk meningkatkan edukasi hidup bersih dengan pemanfaatan sarana pelayanan kesehatan secara maksimal pada santri.
Downloads
References
Aminah, P., Sibero, H., & Ratna, M. (2015). Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Perilaku Santri dengan Kejadian Skabies. J Mayority, 4, 54–59. Retrieved from
http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/viewFile/610/614
Daulian, F., Bahar, H., & Rezal, F. (2016). Diskusi Kelompok Tentang Penyakit Skabies Di Pondok Pesantren Improvement of Knowledge , Attitude , and Action of Santri Through Group Discussion Method About Scabies Disease At Al Wahdah Islamic Boarding School of Kendari in 2016. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan
Masyarakat, 1(3).
Ibadurrahmi, H. (2016). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Penyakit Skabies Pada Santri Di Pondok Pesantren Qotrun Nada Cipayung Depok Februari Tahun 2916. Paper Knowledge . Toward a Media History of Documents, 10(1), 33–45.
Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan,.
Nuraini, N., & Wijayanti, R. A. (2016). Hubungan Jenis Kelamin dan Tingkat Pegetahuan dengan Kejadian Skabies di Pondok Pesantren Nurul Islam Jember. Pengabdian Masyarakat, 42–47.
Rahayu, C. D., & Mulyani, S. (2020). Jurnal Ilmiah Kesehatan 2020 Jurnal Ilmiah
Kesehatan 2020. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 19(Mei), 33–42.
Ratnasari, A. F., & Sungkar, S. (2014). Prevalensi Skabies dan Faktor-faktor yang Berhubungan di Pesantren X, Jakarta Timur. EJournal Kedokteran Indonesia, 2(1).
https://doi.org/10.23886/ejki.2.3177.
Setyowati, D., & Wahyuni. (2014). Penyakit Skabies merupakan penyakit endemik pada masyarakat. Penyakit ini dapat mengenai semua golongan umur dan kelompok sosial di seluruh dunia. Lebih dari 300 juta kasus skabies terjadi di belahan dunia
setiap tahunnya. Di negara berkembang lebih dari. 11(2), 25–37.
Smeltzer, S, C & Bare, B, G. (2010). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth Edisi 8 Vol 3.
Sumiatin, T., Yunariyah, B., & Ningsih, W. T. (2017). Efektifitas Pendidikan Kesehatan terhadap Pengetahuan tentang Hidup Bersih dan Sehat dalam Pencegahan Skabies di Pondok Pesantren Mukhtariyah Syafi’iyah 1 Beji Tuban. Jurnal Ners Dan Kebidanan (Journal of Ners and Midwifery), 4(1), 023–027.
https://doi.org/10.26699/jnk.v4i1.art.p023-027
Yuwanto, M. A., & et al. (2015). Hubungan Tingkat Pengetahuan Phbs (Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat) Terhadap Kejadian Scabies Pada Santriwan Di Pondok Pesantren Nurul Islam Kecamatan Sumbersari. Jurnal Kesehatan, 5(1), 339–346
Downloads
Submitted
Accepted
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Jurnal Pengabdian Kesehatan Komunitas (Journal of Community Health Service)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.